BUPATI Sabu Raijua Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M. Si terus melakukan gebrakan dalam rangka mendatangkan bantuan dari Pemerintah Pusat khususnya dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Untuk itu Mabala- sapaan akrabnya-menemui Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono di kantornya di Jakarta, Rabu (10/7).
Bupati Sabu Raijua didampingi Plt. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan yang juga Asisten II Setda Sabu Raijua, Ir. Mansi R. Koreh. Sementara Menteri Kelautan dan Perikanan didampingi para Dirjen serta pejabat terkait.
Di hadapan Menteri Kelautan dan Perikanan serta jajarannya, Bupati Sabu Raijua memaparkan visi misi Pemerintah Daerah Kabupaten Sabu Raijua, kondisi geografis dan potensi Kabupaten Sabu Raijua terutama potensi kelautan dan perikanan di Laut Sabu.
Pada kesempatan itu bupati menjelaskan bahwa potensi kelautan dan perikanan sangat menjanjikan bagi kemajuan dan peningkatan ekonomi rakyat di daerahnya. Oleh karena itu, ia meminta agar Kementrian Kelautan dan Perikanan RI turut memberikan perhatian khusus dengan program-program KKP terkait peningkatan potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Kabupaten Sabu Raijua.
Bupati Sabu Raijua yang dihubungi dari Kupang mengakui jika pertemuan dengan Menteri KKP di kantornya merupakan sebuah kehormatan dan penghargaan kepada Pemerintah daerah Sabu Raijua apalagi diterima langsung oleh Menteri KKP dengan para Dirjennya.
Dalam pertemuan tersebut, lanjutnya pihaknya meminta Pemerintah Pusat khususnya Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk memberikan perhatian khusus untuk Kabupaten Sabu.
Pasalnya, lanjut Mabala, Kabupaten Sabu Raijua dikelilingi oleh Laut Sabu dan merupakan daerah konservasi laut dan secara internasional Laut Sabu masuk dalam kawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
"Hal-hal inilah yang mendasari Pemkab Sabu Raijua untuk meminta perhatian Pemerintah Pusat khususnya Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk memberikan perhatiin khusus bagi kita di Sabu," ujar mantan Wakil Bupati Sarai ini menjelaskan alasan dirinya menemui langsung Menteri KKP di kantornya.
"Kita minta agar program-program bisa masuk di Sabu Raiiua," tegasnya.
Selain itu, dirinya juga meminta perhatian Kementrian Kelautan dan Perikanan agar memberikan perhatian lebih karena posisi Kabupaten Sabu Raijua merupakan kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara lain yakni Australia serta merupakan daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
Untuk diketahui, Daerah 3T merupakan wilayah Indonesia yang memiliki kondisi geografis, sosial, ekonomi dan budaya yang kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain dalam skala nasional.
"Sehingga membutuhkan perhatian khusus dari Kementrian KKP," ungkap Rihi Heke lagi.
Terkait tanggapan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, menurut Rihi Heke bahwa dalam pertemuan tersebut juga dihadiri lengkap para Dirjen yang ada di Kementrian Kelautan dan Perikanan sehingga pada saat itu juga Menteri KKP meminta mereka untuk memberi perhatian terhadap Laut Sabu yang masuk dalam ZEE dan memberi perhatian agar program KKP bisa menjangkau masyarakat di Sabu Raijua.
Di awal pertemuan, memberikan cinderamata berupa selimut tenun ikat asli Sabu Raijua Menteri KKP serta menyerahkan proposal rencana program dan kegiatan tahun 2025.(*/yl)