Penjual Umbul-umbul dan Bendera Mulai Menjamur

  • Bagikan
IMRAN LIARIAN/TIMEX. PENJUAL. Tampak salah satu penjual Bendera Merah Putih dan umbul-umbul sementara menjajankan dagangannya di pinggir Jalan El Tari Kupang, Rabu (7/8).

Geliat Bisnis Musiman Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79

Bisnis musiman jelan perayaan HUT kemerdekaan RI memang selalu menjanjikan bagi sejumlah warga di Kota Kupang. Ya, penjualan pernak-pernik seperti Bendera Merah Putih dan umbul-umbul dan lainnya selalu jadi buruan sejumlah warga untuk menyambung hidup.

IMRAN LIARIAN, Kupang_

ADA pemandangan berbeda yang hanya terlihat setiap bulan Agustus di sejumlah titik jalan utama di Kota Kupang. Pemandangan itu adalah penjualan umbul-umbul dan Bendera Merah Putih yang menambah warga saat berbeda saat musim kemarau di Kota Kupang.

Sejumlah warga Kota Kupang kini mulai beraktivitas menjajakan dagangan seperti bendera Merah Putih serta umbul-umbul termasuk pernak pernik lainnya ramai terlihat di pinggir jalan utama di Kota Kupang.

Jalan El Tari dan Jalan Frans Seda merupakan sasaran para penjual pernak-pernik 17-an ini. Mereka memanfaatkan batang dan ranting pohon untuk memajangkan Bendera Merah Putih dan umbul umbul.

Arus lalu lintas pada dua ruas jalan tersebut terbilang ramai sejak pagi hari hingga matahari terbenam menjadi pilihan tepat bagi para penjual. Terlihat mulai sepi ketika memasuki pukul 22.00 Wita ke atas.

Para pengendara bermotor dan pejalan kaki yang melintas di Jalan El Tari dan Frans Seda akan terlihat kibaran umbul-umbul dan bendera dengan jelas karena tiupan angin. Ada sejumlah pengendara yang menghentikan laju kendaraan tepat di depan para penjual tersebut untuk menanyakan harga dari umbul-umbul dan Bendera Merah Putih.

Jika cocok harga maka langsung dibeli. Pemandangan seperti ini hanya terlihat setahu sekali. Itupun hanya di bulan Agustus untuk meraup keuntungan.

Andri, 30, salah satu penjual mengaku bahwa aktivitas jualan umbul-umbul dan Bendera Merah Putih ini memang sudah dilakukan setiap tahunnya jelang hari Kemerdekaan Indonesia.

"Umbul-umbul dan bendera ini dipesan dari Surabaya," ujarnya.

Harganya pun bervariasi, sesuai dengan ukurannya, mulai Rp 5.000 yang ukuran kecil hingga ratusan ribu. Pembelinya tetap ada saja.

Bendera dan umbul-umbul usai dibeli itu kemudian dipasang di depan rumah warga. Pasalnya, Pemerintah Kelurahan telah mengimbau para Ketua RT/RW untuk diteruskan kepada masyarakat agar memasang Bendera dan Umbul-umbul di depan rumah.

Terpisah, Ketua RT 01/RW 01, Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Sabdi Manuleus mengaku telah menyampaikan kepada masyarakat untuk memasang Bendera Merah Putih dan umbul-umbul selama bulan Agustus ini.

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk melaksanakan kerja bakti bersih lingkungan.

"Kebersamaan hingga rasa ingin memiliki sesama warga merupakan hal yang paling atas dalam menghayati hari kemerdekaan. Jika warga dalam satu wilayah hidup saling memiliki satu sama lain, maka disitu memaknai hari kemerdekaan yang sesungguhnya," jelasnya.

Menurutnya, dengan aksi kerja bakti bersama dalam membersihkan lingkungan sebagai bentuk agar kebersamaan itu tetap ada.

"Kita hayati hari Kemerdekaan dengan penuh kebersamaan, karena itu yang diinginkan para pendahulu kita," pungkasnya. (gat/dek)

  • Bagikan