KUPANG.TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menggelar program pengiriman Dai (Orang yang berdakwah menyampaikan pesan dan ajaran agama Islam) di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Program ini merupakan bagian dari komitmen khidmat MUI untuk negeri.
Sebanyak 19 Dai sudah dikirim dan tersebar di 19 kabupaten, sejak Februari-Agustus 2024. Tugas para Dai di Kabupaten-kabupaten telah berakhir sehingga digelar acara perpisahan para Dai dan MUI NTT sekaligus silaturahmi bertempat di aula Asrama Haji Transit Kupang, Selasa (20/8).
Selain ke-19 orang Dai tersebut, hadir juga Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, KH. Ahmad Zubaidi, Ketua Umum MUI NTT, H. Muhammad S. Wongso, Sekretaris MUI NTT, H. Husen Anwar, Ketua MUI Kota Kupang, H. Muhammad, MS dan undangan lainnya. Komisi Dakwah MUI Pusat, KH. Ahmad Zubaidi engharapkan agar program pengiriman Dai ini bisa dilanjutkan ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
"Ini pengalaman hidup yang mahal sekali ketika selesai bertugas di NTT karena tidak semua orang
punya kesempatan," ungkapnya.
KH. Ahmad juga menyampaikan terima kasih kepada para Dai yang telah menyelesaikan tugas- tugas dengan baik di wilayah NTT. Ungkapan yang sama juga kepada MUI NTT yang telah mendukung program ini sehingga berjalan dengan baik.
Ketua Umum MUI NTT, H. Muhammad S. Wongso mengaku, sangat berterimakasih kepada MUI Pusat dengan adanya program pengiriman Dai ke NTT. Rata-rata kesan semua Ketua MUI di Kabupaten itu sangat positif.
"Semoga program ini terus berlanjut," ujarnya.
Sekretaris MUI Provinsi NTT, H. Husen Anwar menyampaikan terima kasih kepada MUI Pusat.
Respon Ketua MUI di Kabupaten-kabupaten sangat positif dengan adanya program Dai ini. Artinya,
kehadiran Dai ini sangat dibutuhkan.
"Kami sampaikan berlimpah terima kasih kepada MUI pusat," ungkapnya.
Ketua MUI Kota Kupang, H. Muhammad, MS juga menyampaikan terima kasih kepada MUI Pusat
yang telah menggelar kegiatan ini.
Menurut Ketua MUI Kota Kupang, program ini memang tidak ada Dai yang bertugas di Kota Kupang, karena sudah banyak Dai di Kota Kupang, sehingga tugas Dai di Kabupaten itu sangat tepat karena
memang dibutuhkan.
"Saya berharap ke depannya agar program ini terus berlanjut dan bisa mengirim Dai lebih banyak
lagi," harapnya.
Testimoni dari Ustadzah Nurul Wasi'atur Rofi'ah, asal Banyuwangi, selaku Daiyah yang penugasan
di Kabupaten Sabu Raijua. Ustadzah Nurul mengaku kerja sama yang baik seluruh pihak. Semoga program ini bermanfaat bagi semuanya.
Ia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pengurus MUI apabila selama bertugas di
daerah ada hal-hal yang kurang berkenan.
"Saya mendapatkan begitu banyak pelajaran yang tidak saya dapatkan di lembaga formal. Kita juga
belajar di medan dakwah dan banyak sekali yang kita dapatkan dari program ini," ungkapnya.
Waktu di Kabupaten Sabu Raijua, kata Nurul, ia merasa bersyukur karena merasakan manfaat yang
sangat luar biasa.
"Orang tua saya menanamkan prinsip ke anak-anaknya bahwa dimanapun kamu berada mesti
bermanfaat bagi orang sekitar. Karena itu, dimanapun saya berada saya tidak takut karena niat saya
bermanfaat untuk orang-orang sekitar," pungkasnya. (r1/gat/dek)