SURABAYA,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Industri otomotif belum bisa melepaskan segmen mobil mesin pembakaran internal alias ICE. Menurut pelaku usaha, ada beberapa ceruk pasar yang punya masa transisi jauh lebih lambat dibanding yang lain. Di antaranya, mobil entry-level alias LCGC dan mobil komersial.
Marketing Director and Corporate Communication PT Astra Daihatsu Motor Sri Agung Handayani menyatakan, pihaknya berfokus mempertahankan kinerja perusahaan di tengah banyak tantangan. Karena itu, perseroan memilih untuk membawa volume maker di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya 2024.
"Hingga Juni ini, kami berhasil mempertahankan posisi nomor dua dalam penjualan otomotif di Jatim. Karena itu, dua mobil yang kami pamerkan adalah Sigra dan Ayla yang menjadi tulang punggung penjualan kami," ungkapnya di sela GIIAS Surabaya 2024 kemarin (30/8).
Dua LCGC tersebut berkontribusi lebih dari 50 persen dalam total unit terjual dari Daihatsu di Jawa Timur (Jatim). Pabrikan Jepang itu juga memamerkan All New Xenia dan Rocky Crossfield untuk konsumen yang mencari mobil berteknologi baru, tetapi tetap terjangkau.
"Kami ingin menekankan keikutsertaan kami kali ini ke arah kemudahan kepemilikan mobil. Karena itu, kami melakukan banyak program untuk memudahkan konsumen membeli mobil," jelasnya.
Sementara itu, ceruk pasar lain yang masih mengandalkan ICE adalah mobil komersial. Hal tersebut berusaha dipamerkan Toyota. Dalam gelaran GIIAS Surabaya 2024, pabrikan asal Jepang itu memajang Hilux Rangga sebagai produk paling depan.
East Java Area Head PT Toyota Astra Motor Laz Marthino menyatakan, mobil ICE masih menjadi rujukan di segmen komersial. Sebab, pengguna lebih memprioritaskan keandalan selain harga produk tersebut.
"Karena penggunaannya sangat beragam, semua kebutuhan bisa dipenuhi. Kami yakin pasarnya akan bertumbuh meskipun saat ini memang penopang penjualan masih datang dari MPV," ujarnya. (bil/c14/dio/thi/dek)