Ada Hal-hal Baik yang Dibawa ketika Berjumpa dengan Paus Fransiskus

  • Bagikan
IST ARAHAN. Sekjen KAK, RD. Erik Fkun, memberi arahan untuk 78 orang peserta yang berangkat ke Timor Leste di Istana KAK, Senin pagi (9/9)

Keuskupan Agung Kupang Lepas 78 Peserta Menuju Negara RDTL

Keuskupan Agung Kupang (KAK) secara resmi melepas rombongan umat yang akan mengikuti kunjungan Paus Fransiskus di negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Sebelum berangkat, ke-78 peserta ini diberi arahan oleh Skretaris Jenderal (Sekjen) KAK, Reverendus Dominus (RD) Erik Fkun.

IMRAN LIARIAN, Kupang_

KUNJUNGAN Paus Fransiskus di Timor Leste dijadwalkan berlangsung sejak tanggal 9-11 September. Momen kunjungan pimpin agama Katolik di dunia ini juga dimanfaatkan oleh umat dari KAK, Indonesia.

Sebanyak 78 peserta dari KAK diutus khusus dan merek berangkat dari Istana KAK pada Senin pagi (9/9). Sebelum berangkat, terlebih dahulu mereka mendapatkan arahan rohani dari Sekjen KAK, RD. Erik Fkun.

RD. Erik Fkun di Istana Keuskupan Agung Kupang menjelaskan bahwa untuk KAK, secara keseluruhan ada 171 umat yang terdiri dari para imam, biarawan/biarawati yang akan mengikuti misa bersama Paus Fransiskus di Kota Tasitolu, Dili, RDTL.

"Kemarin itu ada sekira 5 kendaraan yang sudah mendahului menuju ke Atapupu dan menunggu di perbatasan. Dan hari ini (Senin, Red) mereka juga akan masuk bersama dengan rombongan yang baru star dari Kupang," jelas RD. Erik.

Sekira 78 peserta yang diutus dari KAK ini terdiri dari 4 paroki, yaitu Paroki Naikoten, Paroki Katedral, Paroki Sabu dan Paroki Penfui. Prosesi misa saat kunjungan Paus Fransiskus ini sesuai dengan jadwal yang dikirim dari panitia itu tanggal 9-11 September.

"Misa akan digelar pada besok (Selasa, Red) tanggal 10 jam 5 sore waktu Timor Leste," ujarnya.

Untuk proses penginapan, kata RD. Erik, baru dihubungi panitia bersama dengan kedutaan besar, mereka menyampaikan penginapan semuanya terpusat di Tasitolu, entah umat, para imam, biarawan/ biarawati. Fasilitas sudah disiapkan dengan baik oleh panitia.

"Kita berharap agar ziarah kali ini membawa kegembiraan untuk umat. Kemudian, ada hal-hal baik yang dibawa ketika berjumpa dengan Paus Fransiskus," ungkapnya.

Menurut RD. Erik, kehadiran Paus Fransiskus ini merupakan hal yang langka.

"Sudah berpuluh-puluh tahun baru setelah tahun 1989 waktu itu Timor Leste masih bergabung dengan Indonesia, sudah 35 tahun akhirnya Paus Fransiskus datang berkunjung di Indonesia dan Timor Leste," jelasnya.

Sementara Tabita Olbata, 64, salah satu umat Katolik yang mengikuti kunjungan Paus Fransiskus di RDTL mengaku sangat senang dan terharu sekali.

Warga Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang itu masuk dalam daftar peserta dari Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui untuk mengikuti Misa bersama Paus Fransiskus.
Ibu Tabita mengaku telah mempersiapkan segala sesuatu untuk mengikuti misa bersama Paus Fransiskus di RDTL itu sejak sebulan lalu.

"Saya sangat senang bisa ikut misa bersama Paus Fransiskus," pungkasnya. (gat/dek)

  • Bagikan