BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manggarai Timur (Matim) terus berupaya meningkatkan jumlah pelayanan di RSUD Borong sesuai kebutuhan masyarakat Matim. Pada 2025, Dinkes tengah berjuang mendapat dana dari pusat di luar Dana Alokasi Khusus (DAK).
Salah satu bangunan fisik yang dibangun tahun 2025 bersumber dari DAK, yakni penambahan ruang rawat inap berskala besar dengan anggaran sebesar Rp 20 miliar. Saat ini RSUD Borong yang baru berusia empat tahun telah memiliki dua gedung rawat inap berlantai dua. Di mana, satu gedung dibangun tahun sebelumnya dan telah dimanfaatkan dengan kapasitas 56 tempat tidur.
Sementara satu gedungnya sedang dilaksanakan pada anggaran 2024 dengan estimasi 50 tempat tidur. Angka kunjungan ke RSUD yang masih bersatus kelas D, terus meningkat. Hal tersebut beriringan dengan pelayanan dibuka semakin terus bertambah. Disamping terus memperbaiki kualitas skill dan kemampuan pemberian pelayanan sesuai motonya adalah Senyum.
"Tahun 2025 ada tambah bangunan satu gedung rawat inap senilai Rp 20 miliar bersumber dari DAK. Sekarang kita masih berjuang untuk dapat dana di luar DAK dari pemerintah pusat, yakni dana program hasil terbaik cepat bidang kesehatan," ujar Kepala Dinkes Matim, Tintin Surip kepada Timor Express di Borong, Jumat (4/10).
Tintin menjelaskan, dana program tersebut dipastikan Kabupaten Matim mendapat jatah untuk pembangunan penunjang di RSUD Borong yang berlokasi di Lehong. Program ini tujuannya menghadirkan rumah sakit dengan kualitas yang lebih baik melalui peningkatan kelas dari tipe D ke C. Provinsi NTT hanya ada dua kabupaten, salah satunya Kabupaten Matim.
"Dalam waktu dekat kita akan ke Jakarta untuk kita bisa ada gambaran menu belanja dari program ini. Seperti mungkin bisa bangun rumah dinas dokter, rumah tunggu bersalin, selain sarana dan prasarana lain di RSUD Borong. Jadi melalui program ini, RSUD Borong akan memenuhi syarat untuk naik status dari kelas C ke D," bilang Tintin.
Dia mengatakan, tahun 2024 RSUD Borong tengah melaksanakan pembangunan lima unit gedung bersumber dari DAK. Yakni gedung isolasi dengan pelaksana CV Karya Dwi Putra, rehabilitasi medik dengan pelaksana PT Nusa Torana Mandiri, rawat inap dengan pelaksana PT Duta Abadi, radiologi dengan pelaksana CV Sinar Persada dan gedung CSSD dengan pelaksana CV Sinar Matahari.
"Selain DAK, juga dapat dukungan dari Dana Alokasi Umum (DAU). Pada 2024 target pendapatan RSUD Borong Rp 5 miliar, namun pada Juni 2024, pendapatanya telah mencapai Rp 6 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya dengan RSUD Borong," katanya. (kr1/ays/dek)