Percuma IPK 4,0 Tapi Bermasalah dengan Etika

  • Bagikan
IST WISUDA. Rektor Undana, Maxs UE Sanam memindahkan tali toga lulusan doktoral pada acara wisuda ke-137 di aula Graha Undana, Senin (16/12).

Wisuda ke-137, Undana Lepas 780 Lulusan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali menggelar prosesi wisuda Doktor, Magister, Profesi, Sarjana dan Diploma untuk periode IV tahun 2024 di auditorium Undana, Senin (16/12).

Hadir dalam kegiatan tersebut Rektor Undana, Maxs UE Sanam beserta jajaran pejabat utama kampus, ketua dan sekretaris senat, perwakilan dari Penjabat Gubernur NTT, Asisten I, Forkopimda NTT, Sekda Kota Kupang, serta orang tua dan wali wisudawan.

Maxs mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran wisuda ke-137 Undana. Ia menyebut prosesi tersebut sebagai momen penuh makna yang menandai keberhasilan para lulusan dalam menyelesaikan pendidikan tinggi.

“Kita berkumpul dalam momen yang luar biasa untuk merayakan pencapaian gemilang para lulusan Universitas Nusa Cendana. Ini adalah awal perjalanan kalian untuk terus berkontribusi kepada masyarakat,” ujar Maxs.

Sebanyak 780 lulusan dikukuhkan dalam wisuda kali ini dengan rincian, satu lulusan Diploma, 711 lulusan Sarjana, 57 lulusan Profesi, sembilan lulusan Magister dan dua lulusan Doktor. Menariknya, lulusan perempuan mendominasi dengan jumlah 526 orang, sementara lulusan laki-laki berjumlah 254 orang. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan mencapai 3,45 dengan masa studi rata-rata 4,8 tahun.

“Sejak berdiri, Undana telah meluluskan 95.102 alumni yang tersebar di berbagai bidang dan sektor. Hari ini, mereka siap menjalankan peran baru di masyarakat sebagai agen perubahan dan pemimpin masa depan,” ujarnya.

Maxs juga memberikan penghormatan khusus kepada almarhumah Rambu Jenika Putri Cendana, SE, lulusan Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah menyelesaikan studi namun meninggal dunia sebelum sempat diwisuda.

“Meski Rambu tidak dapat hadir bersama kita dalam momen istimewa ini, doa kami menyertai keluarga yang ditinggalkan. Semoga Tuhan memberikan penghiburan dan kekuatan,” ungkapnya penuh haru.

Ia menegaskan bahwa proses wisuda kali ini berjalan dengan ketat. Dari 846 calon wisudawan, hanya 780 yang diwisuda karena sisanya masih menunggu verifikasi Nomor Induk Mahasiswa Nasional (PIN).

“Kami tidak akan mewisuda mahasiswa tanpa PIN yang telah diverifikasi. Kebijakan ini kami tempuh demi menjaga integritas dan kredibilitas Universitas Nusa Cendana,” tegas Maxs.

Dalam pesan kepada para lulusan, ia mengingatkan bahwa gelar akademik saja tidak cukup untuk menjamin kesuksesan di dunia kerja. Etika, kompetensi, inovasi dan kemampuan berkolaborasi menjadi aspek penting dalam persaingan global.

“Percuma kamu punya IPK 4,0, tapi bermasalah dengan etika. Dunia kerja membutuhkan individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki integritas dan karakter yang baik,” ujarnya.

Untuk itu, Maxs mengajak para lulusan untuk terus belajar, beradaptasi dan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Menurutnya, pendidikan adalah proses seumur hidup yang harus dilanjutkan dengan semangat inovasi dan kontribusi positif.

“Setiap langkah yang kalian ambil adalah bagian dari proses belajar dan bertumbuh. Jadilah pribadi yang memberikan dampak positif bagi lingkungan kalian,” tambahnya.

Tak lupa, ia menyampaikan apresiasi kepada para orang tua dan wali yang telah mempercayakan pendidikan anak-anak mereka kepada Undana. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras demi menyukseskan acara wisuda tersebut.

“Perjalanan karier kalian baru dimulai. Teruslah berkarya dan harumkan nama Undana dimanapun kalian berada,” tutup Maxs.

Pada kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto melalui Bernadeta Usboko pada kesempatan itu mengungkapkan apresiasi kepada Undana sebagai institusi pendidikan tinggi yang konsisten melahirkan generasi muda berkualitas yang siap berkontribusi untuk pembangunan daerah dan bangsa.

Bernadeta menyebut lulusan Undana dalam pembangunan NTT, terutama dalam memilih peran besar dalam menghadapi tantangan global sebab NTT membutuhkan lulusan yang tidak hanya berprestasi secara akademik tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan semangat untuk membangun daerah.

“NTT adalah daerah yang kaya akan potensi alam dan budaya, namun membutuhkan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif dan berintegritas untuk mengolahnya menjadi kekuatan ekonomi. Kami berharap lulusan Undana dapat menjadi motor penggerak perubahan, baik di sektor pemerintahan, swasta, maupun masyarakat,” pungkasnya. (cr6/ays/dek)

  • Bagikan