Belasan Anjing Positif Rabies, Stok VAR Menipis

  • Bagikan
Yustina Ladjar

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai mencatat ada 11 ekor anjing positif terinfeksi virus rabies. Cakupan vaksinasi pada hewan penular rabies (HPR) masih rendah. Sementara stok vaksin untuk manusia atau VAR pada Dinas Kesehatan sudah menipis.

"Data per 16 Desember 2024, ada sebanyak 11 ekor anjing yang positif rabies. Ini setelah kami lakukan uji laboratorium dengan ambil sampel otak pada anjing yang diduga rabies usai menggigit manusia," ujar Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Manggarai, Yustina Ladjar kepada Timor Express di ruang kerjanya, Rabu (18/12).

Menurut Yustina, sejumlah anjing yang positif virus rabies menyebar di Kecamatan Langke Rembong sebanyak lima ekor dan Kecamatan Ruteng sebanyak enam ekor. Yang jadi khawatir atau takut, belasan anjing rabies tersebut menular ke anjing atau HPR lainnya. Sehingga langkah yang bisa dilakukan oleh Dinas Peternakan pencegahan dengan vaksinasi pada HPR.

"Terdata per September 2024, populasi HPR untuk 12 kecamatam di Kabupaten Manggarai sangat banyak dengan jumlah 21.048 ekor. Terhadap jumlah itu yang sudah divaksin baru mencapai 8.200 ekor. Sehingga disini cakupan vaksinasi terhadap HPR belum lebih dari 50 persen," bilangnya.

Yustina menjelaskan, untuk mencegah perluasan kasus, Pemkab Manggarai melalui Dinas Peternakan pada awal Desember 2024 mendapat dukungan dari WOAH berupa vaksin rabies untuk bisa suntik 10.200 ekor anjing. Sehingga pihaknya bersama stakeholder terkait terus melakukan upaya pencegahan. Berharap pada kegiatan ini, masyarakat kooperatif agar anjingnya bisa divaksin. Petugas hanya bisa vaksin HPR yang tertib atau yang diikat.

"Kami sangat serius dalam upaya menangani kasus rabies di Manggarai, tapi kami minta masyarakat untuk bantu petugas yang lakukan vaksinasi di lapangan. Anjing yang berkeliaran, kita tidak bisa lakukan vaksin. Kami mengimbau masyarakat agar jangan membiarkan anjing peliharaan berkeliaran di jalan. Kalau bisa harus diikat atau dikandangkan," katanya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Manggarai, Bartolomeus Hermopan kepada Timor Express, Jumat (20/11) mengatakan, per 19 Desember 2024, total kasus gigitan HPR di daerah itu mencapai 1.569 kasus. Jumlah itu diketahui setelah korban mendapat VAR dari fasilitas kesehatan. Selain itu, jumlah korban gigitan HPR dari luar wilayah dan mendapat VAR di Manggarai sebanyak 104 orang.

"Belum tahu apa 1.569 kasus ini digigit HPR yang positif rabies atau tidak. Jumlah yang meninggal dunia karena rabies di Kabupaten Manggarai sebanyak dua orang dan korban ini setelah digigit anjing, tidak mendapat VAR. Sekarang persediaan VAR di Manggarai sudah menipis, sementara masih banyak HPR yang berkeliaran dan belum divaksin. Semoga akhir tahun ini dapat kiriman VAR dari provinsi," kata Bartolomeus. (kr1/ays/dek)

  • Bagikan