JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Pelaku industri peternakan berharap program-program strategis yang dijalankan pemerintah khususnya yang berkaitan dengan pangan, berpihak pada petani dan peternak lokal. Tak terkecuali mengenai program makan bergizi gratis (MBG) yang sedang dijalankan pemerintah. Pengusaha berharap dapat terlibat banyak dalam program tersebut.
"Program MBG harus berpihak kepada masyarakat kecil, terutama penyuplai sayur haruslah masyarakat di sekitar dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Demikian juga halnya pemasok ayam dan telur harus melibatkan peternak ayam mandiri agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat," papar Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Singgih Januratmoko di Jakarta kemarin(7/3).
Dalam pertemuannya dengan Badan Gizi Nasional (BGN) beberapa waktu lalu, Singgih menegaskan bahwa kondisi peternak ayam saat ini sangat memprihatinkan karena harus bersaing dengan konglomerasi perunggasan yang menguasai hulu hingga hilir.
Hal itu dikhawatirkan dapat membuat peternak mandiri dengan modal kecil bisa tersingkir. Oleh karena itu, kehadiran MBG diharapkan dapat jadi "pintu penyelamat" bagi para peternak kecil.
Terkait kondisi tersebut, Pinsar bersama Gabungan Organisasi Peternak Nasional (Gopan) mengaku sanggup menyediakan ayam dengan harapan dibeli pemerintah dengan harga acuan pembelian (HAP) yang ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Harga tersebut menguntungkan peternak di tengah ancaman harga jagung untuk pakan ayam yang berpotensi naik tahun ini.
"Dengan membeli ayam dari peternak rakyat, juga menyelamatkan surplus ayam nasional yang di atas 10 persen. Sehingga terserap dan membantu menormalkan harga pasaran ayam di pasar-pasar tradisional," urai Singgih.
Terpisah, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola MBG BGN Tigor Pangaribuan mengatakan bahwa pihaknya membuka seluas-luasnya kerja sama dengan peternak. "Kami membuka ruang bagi para peternak atau asosiasi peternak melalui koperasi, untuk membuka dapur SPPG," ujar Tigor.
Namun, Tigor menekankan peternak yang dapat bekerja sama dalam MBG harus memenuhi kriteria yang ditetapkan seperti higienitas, lokasi, dan peralatan dapur. "Sebab jumlah porsi yang dimasak dalam program MBG berbeda dengan restoran atau katering," urainya. (agf/dio/thi/dek)