KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (Wagub NTT), Johni Asadoma menyatakan optimisme bahwa provinsi ini bisa menjadi tuan rumah dalam perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII tahun 2028 mendatang. Untuk itu, Wagub meminta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTT agar bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT segera membentuk satuan tugas (Satgas) PON XXII 2028 agar mempersiapkan NTT menyambut pesta olahraga nasional empat tahunan ini.
“Walaupun kita sekarang ada dalam kondisi kebijakan efisiensi anggaran, namun kita harus optimis, dan kami pastikan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur siap menjadi tuan rumah PON 2028 bersama Provinsi Nusa Tenggara Barat,” katakan Wagub Johni Asadoma saat jumpa pers di Lantai 1, Kantor Gubernur NTT, Kamis (13/3/2025). Hadir dalam jumpa pers itu, Ketua Umum KONI NTT, Joseph A. Nae Soi, Waketum KONI, Inche Sayuna, Sekretaris Umum KONI NTT, Lambertus Ara Tukan, Plt. Kadispora NTT, Alfons Theodorus, dan Sekretaris Dispora NTT, Karel Muskanan.
Wagub Johni menekankan bahwa NTT selaku tuan rumah bersama Provinsi NTB, akan ada beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan nanti di wilayah NTT seperti Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS, Malaka, Rote Ndao, Labuan Bajo, dan Ende.
“Kita harus optimis dengan persiapan yang matang, NTT bisa sukses menjadi tuan rumah. Ini juga menjadi kesempatan emas untuk mempromosikan pariwisata daerah kita, khususnya destinasi wisata internasional seperti Labuan Bajo dan Rote Ndao,” sebut Wagub Johni.
Wagub Johni mengingatkan agar dalam proses pembentukan Satgas PON 2028 tersebut agar melibatkan beberapa unsur, baik itu pemerintah, akademisi, swasta, serta para jurnalis. Ini untuk memastikan persiapan PON 2028 berjalan maksimal.
Satgas PON ini, demikian Wagub Johni, bertanggung jawab menyiapkan sarana prasarana/infrastruktur, akomodasi, transportasi, keamanan hingga anggaran pelaksanaan PON XXII 2028.
Pada kesempatan itu, Wagub Johni juga menyinggung soal bonus bagi atlet berprestasi pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 dan National Paralympic 2024. Mantan Kapolda NTT ini memastikan bahwa bonus tersebut akan tetap diberikan dengan menyesuaikan kondisi keuangan daerah.
“Saya pastikan bonus akan disalurkan paling lambat awal Mei 2025. Meski jumlahnya mungkin tidak sebesar yang kita rencanakan sebelumnya, kami berkomitmen untuk tetap menghargai perjuangan para atlet,” ujar Wagub Johni.
Sementara itu, Ketua KONI NTT, Joseph A. Nae Soi, menyebutkan, beberapa cabang olahraga yang berpotensi akan dipertandingkan di NTT.
“Para kepala daerah agar mulai melakukan pembinaan atlet dari sekarang. Khususnya dibeberapa cabang olahraga seperti sepak bola putra dan putri, tenis meja, taekwondo, angkat besi, dan pencak silat, agar hasil yang kita raih juga maksimal,” pesan mantan Wagub NTT ini. (aln)