Jadikan Se’i Sapi City Branding Kota Kupang

  • Bagikan
Serena Francis

Pemkot Lakukan Pendataan dan Identifikasi

KUPANG,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Pemerintah Kota Kupang akan membuat city branding sendiri. Ini untuk memperkenalkan secara luas produk makanan yang menjadi ciri khas dari Kota Kupang. Hal ini merupakan gagasan dari Wakil Wali (Wawali) Kota Kupang, Serena Francis.

Rencananya, se'i sapi dari Kota Kupang akan menjadi brandingnya. Se'i sapi diwacanakan akan menjadi makanan khas Kota Kupang sebagai kota se'i dan akan diperkenalkan secara luas kepada masyarakat, sehingga dapat menumbuhkembangkan UMKM yang bergerak di bidang kuliner.

Serena Francis menjelaskan bahwa city branding merupakan suatu hal yang penting. Selain menjadi ciri khas atau identitas suatu daerah, juga dapat menumbuhkembangkan UMKM lokal.

"Kita berkaca dari daerah-daerah lain di Indonesia, seperti di Padang ada rendang, dodol di garut, dan daerah lainnya yang sudah memiliki ciri khas tersendiri, terutama makanan," kata Wawali Kota Kupang.

Serena mengaku, terkait rencana ini, pihaknya sudah bertemu dengan Wakil Menteri UMKM Indonesia dan hasilnya pemerintah pusat siap untuk mendukung pemerintah daerah untuk memiliki city branding. Hal ini jelas akan berdampak secara langsung kepada masyarakat UMKM.

"Setelah bertemu dengan Wakil Menteri UMKM, saat kembali ke Kota Kupang, saya sudah melakukan rapat bersama dengan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kupang serta Dinas Perindag Kota Kupang," jelasnya.

Hasil rapat tersebut, kata Wawali Kota Kupang, diputuskan untuk melakukan identifikasi agar se'i sapi dapat dijadikan sebagai city branding Kota Kupang.

Namun, kata dia, hal ini perlu dilakukan pendataan terlebih dahulu, terkat berapa banyak penjual se'i sapi di Kota Kupang, berapa banyak kemampuan produksi setiap hari dan bagaimana dengan kemasannya.

"Sambil melakukan identifikasi dan pendataan UMKM yang menjual se'i sapi, pemerintah juga akan melakukan pendataan untuk melihat produk lainnya, seperti makanan, minuman, tenunan, kriya dan lainnya," ucap Serena.

Serena bertekad agar UMKM di Kota Kupang ini dapat berkembang lebih maju lagi, bukan hanya memasarkannya di Kota Kupang saja, tapi target marketnya harus lebih luas lagi di seluruh Indonesia dan bahkan di luar negeri.

"Tentunya harus dengan kemasan yang bagus pula, karena packaging juga harus menarik, sehingga wisatawan yang datang juga tertarik untuk mencoba," jelasnya.

Serena Francis mengaku bahwa rencana ini sangat didukung oleh Kementerian UMKM dan pemerintah pusat siap untuk membantu, baik dalam bentuk pelatihan UMKM, anggaran dan lainnya.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Kupang, Eben Ndapamerang yang diwawancarai menjelaskan, City Branding berbasis kuliner menjadi inovasi Wawali Kota Kupang dalam memajukan ekonomi skala UMKM yang ada di Kota Kupang.

Dia menjelaskan bahwa beberapa produk makanan khas telah menjadi pilihan dan salah satunya yakni Sei Sapi. Namun, hal ini masih dalam proses kajian lebih lanjut.

"Hal ini sudah kami diskusikan saat rapat bersama dengan Wakil Wali Kota Kupang, Serena Francis, dan tentunya kita akan lakukan pendataan dan identifikasi," jelasnya.

City branding, kata Eben, menjadi konsep baru memajukan UMKM khususnya UMKM berbasis kuliner. Ini dipilih karena kuliner memiliki hubungan emosional yang kuat dengan identitas budaya dan sejarah suatu daerah.

Dikatakan bahwa makanan sering kali mencerminkan nilai-nilai, tradisi dan cerita lokal, yang menjadikannya sebagai alat yang efektif untuk memperkenalkan dan mempromosikan sebuah kota.

Selain itu, wisatawan modern tidak hanya mencari tempat-tempat indah atau bangunan bersejarah, tapi juga pengalaman otentik yang dapat mereka nikmati melalui indra mereka, terutama rasa.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Kupang, Richard Odja mengatakan, rencana untuk memiliki City Branding tentunya merupakan suatu hal positif yang sangat baik. Tentunya hal ini akan sangat membantu para UMKM di Kota Kupang.

"Tentunya hal ini perlu dimatangkan, agar ketika dilaksanakan maka dapat membuahkan hasil yang baik pula. Di sisi lain, dukungan anggaran tentunya akan diberikan oleh DPRD Kota Kupang," ungkapnya.

Menurut Richard, ada begitu banyak produk UMKM di Kota Kupang yang dapat menjadi ciri khas Kota Kupang, termasuk se'i sapi. Hal ini tentunya harus dilihat juga produktifitasnya, apakah mampu memenuhi permintaan atau tidak.

"Harus dikembangkan, harus dibekali lagi semua UMKM yang bergerak di bidang kuliner se'i sapi," pungkasnya. (thi/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version