Kematian Mendadak Usia Muda: Kenapa?

  • Bagikan

Kematian seseorang yang kita cintai akan menimbulkan duka nan tak mudah untuk disembuhkan, apalagi ketika terjadi pada seseorang yang masih berusia muda dan diketahui tak memiliki penyakit sebelumnya.

Baru-baru ini kita dikejutkan berita meninggalnya putri mantan artis kenamaan yang masih berusia 28 tahun. Almarhumah ditemukan dalam keaadaan meninggal dunia di meja makan menjelang subuh. Kematian mendadak sering dikaitkan dengan serangan jantung akibat penyakit jantung koroner. Tetapi, tanpa otopsi klinis tentu penyebab kematian tak bisa dipastikan.

Kematian mendadak didefinisikan sebagai kematian yang tidak terduga, terjadi pada seseorang yang sehari hari terlihat sehat. Pada orang tua dan orang dewasa, kejadian kematian mendadak cukup sering, namun jarang terjadi pada kelompok usia antara 18 dan 35 tahun.

Kematian mendadak pada usia muda seringkali disebabkan oleh kelainan jantung yang tak terdeteksi atau terabaikan, sering terjadi selama aktifitas fisik. Seperti berolahraga dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.

Penyebab kematian mendadak pada orang muda bervariasi. Paling sering, kematian disebabkan oleh kelainan irama jantung. Henti jantung adalah penyebab utama kematian pada atlet muda, tetapi insidennya tidak jelas. Diperkirakan 1 dari setiap 50.000 kematian jantung mendadak setahun terjadi pada atlet muda.

Beberapa penyebab spesifik kematian mendadak pada orang muda meliputi: Penyakit jantung koroner bisa terjadi pada usia muda, terutama jika memiliki banyak faktor risiko, seperti diabetes melitus, merokok, hipertensi dan kadar kolesterol tinggi, yang bisa menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner prematur.

Kardiomiopati hipertrofik dengan prevalensi 1:200-1:500 pada populasi umum, menyumbang 9 persen dari korban kematian mendadak. Pada kelainan yang bersifat genetis ini, dinding otot jantung amat menebal. Otot yang menebal dapat mengganggu sistem kelistrikan jantung dan  iskemia relatif karena kebutuhan suplai oksigen yang lebih besar.

Ada suatu kondisi yang bisa memicu jantung berdetak amat cepat yaitu takikardi ventrikel atau yang lebih ganas fibrilasi ventrikel. Pada situasi tersebut, darah hampir tak ada yang dipompa keluar dari jantung.

Hanya dalam hitungan menit, jika tak dilakukan pertolongan yang adekuat, seseorang akan meninggal. Meskipun biasanya kelainan ini tidak fatal, namun merupakan penyebab kematian mendadak paling sering pada orang di bawah usia 30 tahun.

Gangguan sistem listrik jantung. Beberapa gangguan pada sistem listrik jantung berpotensi  menimbulkan gangguan irama ganas dan dapat berakibat fatal. Seperti sindrom QT memanjang, adalah gangguan irama jantung yang diturunkan (genetis) ini dapat menyebabkan detak jantung yang cepat dan kacau, sering kali menyebabkan sinkop atau kolaps. Orang muda dengan sindrom long QT memiliki peningkatan risiko kematian mendadak. kelainan lain pada sistem kelistrikan jantung, seperti sindrom Brugada, juga dapat menyebabkan kematian mendadak. Demikian juga kelainan bawaan seperti kardiomiopati aritmogenik

Diluar masalah jantung, kelainan pada pembuluh darah otak, malformasi arteri dan vena dapat pecah dan menimbulkan perdarahan otak (subarachnoid) yang masif sehingga berpotensi menimbulkan kematian mendadak akibat penekanan pada pusat pernafasan karena herniasi otak kecil. Emboli paru akut yang masif juga berpotensi menimbulkan kematian mendadak.

Adakah gejala atau tanda bahaya yang harus diwaspadai bahwa anak muda berisiko tinggi mengalami kematian mendadak?

Sering kali kematian terjadi tanpa didahului gejala awal, namun ada beberapa indikasi yang perlu diperhatikan meliputi:

Mendadak kolaps dengan penyebab yang tidak dapat dijelaskan (sinkop). Jika hal ini terjadi saat melakukan aktivitas fisik, bisa jadi itu pertanda ada masalah dengan jantung. Riwayat keluarga dengan kematian jantung mendadak, yang tidak dapat dijelaskan sebelum usia 50 tahun.

Jika ini terjadi di keluarga Anda, bicarakan dengan dokter keluarga tentang pilihan skrining kesehatan. Sesak napas, gangguan irama jantung atau nyeri dada yang muncul bila beraktifitas fisik bisa mengarah kepada suatu kelainan jantung dan memiliki risiko mengalami kematian mendadak.

Bisakah kematian mendadak pada orang muda dicegah?

Jika telah terdeteksi adanya potensi ancaman berupa gangguan irama ganas, maka implantasi cardioverter-defibrillator (ICD). Perangkat dengan batere seukuran pager ini dapat ini ditanamkan di dada Anda seperti alat pacu jantung yang terus memantau detak jantung. Jika gangguan irama yang mengancam jiwa terjadi, ICD dapat mendeteksi dan memberikan kejutan listrik untuk mengembalikan irama jantung yang normal.

Siapakah yang harus diskrining untuk faktor risiko kematian mendadak?

Tidak jelas apakah pemeriksaan rutin yang diberikan sebelum atlet diizinkan bermain olahraga kompetitif, dengan pemeriksaan sederhana EKG, treadmill test dan ekokardiografi (USG jantung) dapat mencegah kematian jantung mendadak. Namun, setidaknya bisa membantu mengidentifikasi beberapa orang yang berisiko lebih tinggi.

Bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga atau faktor risiko kematian jantung mendadak, pemeriksaan lebih lanjut bisa direkomendasikan. Skrining ulang anggota keluarga dianjurkan dari waktu ke waktu, bahkan jika evaluasi pertama dinyatakan normal.

Bisa disimpulkan bahwa penyebab kematian mendadak pada usia muda begitu banyak, sehingga tidak bisa dipastikan hanya berdasar asumsi saja. Melakukan skrining pada anggota keluarga yang memiliki riwayat kematian mendadak usia muda bisa menjadi opsi untuk mendeteksi potensi risiko. (*)

*) Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah/Pemerhati Masalah Kesehatan, tinggal di Makassar

  • Bagikan