RUTENG, TIMEXKUPANG. FAJAR.CO.ID-Umat Katolik di Stasi Kenda, Desa Bangka Kenda, Kecamatan Wae Ri'i, Kabupaten Manggarai, tengah melaksanakan pembangunan gereja yang diawali dengan acara peletakan batu pertama, Minggu (29/5). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai memberi bantuan berupa 500 zak semen untuk mendukung pembangunan tersebut.
Acara peletakan batu pertama itu dihadiri Bupati Manggarai, Herybertus Nabit, Sekda Manggarai, Fansi Jahang, Staf Ahli Bupati, Asisten Setda Manggarai, sejumlah pimpinan OPD, Vikep Ruteng, Romo Geradus Janur, Pr., dan Pastor Paroki Karot, Pater Stefanus Suprobo.
Selain itu, hadir Camat Wae Ri’i, Kepala Desa Bangka Kenda, para pelajar, serta umat Stasi Kenda. Rombongan Bupati Hery, diterima secara adat Manggarai "tuak curu dan manuk kapu". Kemudian dilanjutkan dengan perayaan ekaristi dipimpin Vikep Keuskupan Ruteng, Romo Geradus.
"Kepada panitia pembangunan Gereja Stasi Kenda ini, saya minta untuk mengurus administrasi secara transparan. Supaya semua orang bisa mengetahui kondisi keuangan gereja. Karena kalau sudah mulai mencurigai satu sama lain, maka ada orang yang akan mundur," ujar Bupati Hery saat memberi sambutan.
Bupati Hery menyampaikan, dalam pembangunan gereja itu, penting adanya gotong-royong dari semua masyarakat. Gereja baru dibangun karena alasan kapasitas gereja Kenda yang ada saat ini, kecil. Sehingga saat ini pantas untuk bangun yang lebih luas. Supaya semua umat bisa tertampung dalam ruangan yang lebih luas.
"Gotong royong bagi kita umat Katolik sudah biasa. Apalagi untuk bangun gereja. Ini bukan hal baru bagi kita. Saya percaya masyarakat Bangka Kenda itu masyarakat yang bisa pegang janji dengan setiap omongannya. Apalagi dalam urusan gereja. Untuk memperlancar kegiatan pembangunan gereja ini, Pemda Manggarai bantu 500 zak semen," ungkap Bupati Hery.
Bupati Hery juga mengaku senang dengan anak-anak muda yang mulai berdiri paling depan untuk memimpin semua umat dalam membangun gereja. Dengan demikian, ia yakin, bahwa kalau bangun tempat ibadah, seperti gereja, masjid, dan lainnya, pasti akan bertemu dengan orang baik, jika semua orang punya niat yang baik.
"Saya percaya itu, bahwa pembangunan gereja, harus mempunyai niat yang baik. Kita doa sama-sama dengan semangat gotong-royong, bukan untuk tunjuk jago satu atau dua orang saja apalagi untuk kepentingan politik. Saya berdoa, semua yang terlibat secara aktif, baik anak muda maupun orangtua yang mengawasi, supaya sehat selalu sampai selesai pembangunan gereja ini," ungkapnya.
Ketua Panitia Pembangunan, Yeremias Jefrison Aquino, dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa kesepakatan pembangunan gereja baru diusulkan karena ukuran dan tempat gereja lama sudah tidak memadai untuk menampung umat yang ada. "Terbilang kapasitas tampung umat kecil," kata Yeremias.
Menurut Yeremias, ukuran gereja lama itu 12 × 24,8 meter dengan kapasitas hanya untuk 400 umat. Sehingga saat ini tidak bisa menampung umat di wilayah stasi itu yang kini sudah berjumlah lebih kurang sebanyak 2.600 orang, termasuk di dalamnya anak-anak. Tentu dalam kegiatan pembangunan itu, panitia dan umat, masih sangat butuh bantuan donatur.
"Terima kasih kepada Pemda Manggarai yang sudah ambil bagian dalam pembangunan gereja ini dengan bantuan 500 zak semen. Sejak 2018 panitia bersama Pastor Paroki Karot, telah membicarakan pembangunan gereja yang baru ini, dan disepakati pembangunannya pada Mei tahun 2022," bilang Yeremias. (*)
Penulis: Fansi Runggat
Editor: Marthen Bana