LABUAN BAJO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate memulai kunjungan kerja ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (19/7).
Dalam kunjungan kerja kali ini, Menteri Johnny menghadiri dan membuka pertemuan ketiga Digital Economy Working Group Meeting (DEWG) Presidensi G20, di Hotel Meruorah Komodo, Labuan Bajo, Mabar, Rabu (20/7).
Dalam pertemuan ketiga DEWG ini, Pemerintah Indonesia dan 20 delegasi (17 delegasi hadir fisik dan 3 delegasi menghadiri secara virtual) dari negara-negara anggota G20 mendiskusikan kerja sama penanganan aliran data lintas batas dan fondasi yang kuat untuk pemahaman mengenai aliran data lintas batas negara.
DEWG merupakan pertemuan kelompok kerja ekonomi digital yang pertama kali dilaksanakan pada Presidensi G20 Indonesia tahun ini, setelah elevasi dari Digital Economy Task Force (DETF) pada Presidensi G20 Italia, Agustus 2021 lalu.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan tiga agenda atau isu prioritas dalam penyelenggaraan DEWG, yakni Post Covid-19 Recovery and Connectivity, Digital Skills and Digital Literacy, serta Cross-Border Data Flow and Data Free-Flow with Trust.
Ketiga isu tersebut diharapkan mendorong ruang digital bermanfaat dan data yang bernilai tinggi secara ekonomis. Selain itu juga memperhatikan aspek kedaulatan data dalam kaitan dengan geopolitik dan geostrategis.
Melalui DEWG, Pemerintah Indonesia telah menetapkan prinsip-prinsip tata kelola data yang diletakkan di dalam perundingan-perundingan seperti yang berkaitan dengan Lawfulness, Fairness, Transparency, dan Reciprocity.
Sebelumnya, saat menyambut kehadiran delegasi negara anggota G20 dalam pertemuan ketiga DEWG Presidensi G20 Indonesia ini, Menkominfo Johnny G. Plate mengucapkan kata-kata selamat datang bagi peserta dengan bahasa lokal setempat, “Tabe Mai Ce'e” Labuan Bajo.
“Selamat datang di Labuan Bajo atau orang lokal mengatakan “Tabe Mai Ce'e” Labuan Bajo. Labuan Bajo yang terletak di sebelah barat rumah saya, mengingatkan kembali masa kecil saya di pulau ini,” ucapnya dalam sambutan pembukaan 3rd Meeting DEWG itu.
Menkominfo menyampaikan apresiasi Pemerintah RI atas kehadiran delegasi 17 negara secara fisik dan delegasi 3 negara secara virtual. "Suatu kehormatan bagi saya untuk dapat menyambut Anda semua hari ini dalam 3rd Digital Economy Working Group," ungkapnya.
Menurut Menteri Johnny, Presidensi G20 merupakan kehormatan bagi bangsa Indonesia. Melalui peran itu, Pemerintah RI memfasilitasi dan mendorong kemajuan diskusi antarpemangku kepentingan baik publik dan privat mengenai beragam isu transformasi digital global.
“Pertemuan Kelompok Kerja Ekonomi Digital sejauh ini sangat produktif. Saya sangat menghargai semua upaya dari para delegasi yang berada di sini secara fisik hari ini maupun bagi mereka yang bergabung secara virtual,” jelasnya.
Selain delegasi 20 negara anggota G20, dalam pertemuan ketiga hadir negara-negara undangan (invitees) seperti Belanda, Spanyol, dan Singapura; National Knowledge Partners antara lain Universitas Padjadjaran, Universitas Indonesia, dan Universitas Gadjah Mada; serta Global Knowledge Partners: the International Telecommunication Union (ITU), United Nations Economic and Social Commissions for Asia and the Pacific (UN ESCAP), United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), dan Organisation for Economic Co- operation and Development (OECD).
Dalam pembukaan, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kominfo, Mira Tayyiba selaku Chair DEWG G20 Presidensi Indonesia dan Staf Khusus Menkominfo Bidang Kebijakan Digital dan Pengembangan SDM sekaligus Alternate Chair Digital Economy Working Group, Dedy Permadi.
Hadir pula hadir pula Inspektur Jenderal, Doddy Setiadi, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Usman Kansong, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Hary Budiarto, dan Staf Ahli Menkominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa, Widodo Muktiyo. Selain itu ada juga Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika, I Nyoman Adhiarna, Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika, Bonifasius Pudjianto, Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, serta Kepala Pusat Data dan Sarana Informatika (PDSI) Kementerian Kominfo, Irawati Tjipto Priyanti. (*)
Penulis: Hans Bataona
Editor: Marthen Bana