Pertamina Hadirkan 72 Gerai MyPertamina di 14 Wilayah NTT

  • Bagikan
BERI PENJELASAN. Section Head Communication Relations Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Arya Yusa Dwicandra saat memberikan penjelasan kepada awak media, di Restoran Handayani Taman Laut, Rabu (3/8). (FOTO: FENTI ANIN/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sebanyak 72 booth atau gerai yang disediakan Pertamina untuk pendaftaran offline untuk kendaraan roda empat yang tersebar di 14 wilayah di seluruh NTT.

Ke-14 wilayah tersebut, yakni Kota Kupang, Kabupaten Alor, Sikka, Lembata, Flores Timur, Belu, Manggarai, Manggarai Barat, Malaka, Manggarai Timur, Nagekeo, Ende, Ngada, dan Kabupaten TTU.

Sales Branch Manager I NTT, Muhammad Herdiansyah saat konferensi pers di Resto Taman Laut Handayani, Rabu (3/8), mengatakan, untuk Kota Kupang sendiri, selain di SPBU juga tersedia di Kantor Pertamina di wilayah Kecamatan Oebobo.

"Seluruh SPBU Kota Kupang kita mintakan adanya help desk untuk bantuan masyarakat apabila ada kendala melakukan pendaftaran atau bisa langsung ke kantor Pertamina di Oebobo," jelasnya.

Dikatakan, wilayah lainnya di seluruh NTT juga dapat mendaftarkan kendaraannya di SPBU masing-masing wilayah. Nantinya akan ada penambahan juga untuk gerai atau help desk pendaftaran offline ini di wilayah NTT khususnya. "Kita akan melakukan penambahan sesuai kebutuhan di lapangan," terangnya.

Khusus Kabupaten TTU, lanjut Herdiansyah, adalah wilayah pertama penerapan pendaftaran kendaraan roda empat ini mulai 15 Juli 2022.

Menurutnya, Kabupaten TTU dipilih karena wilayahnya tidak besar dan jumlah SPBU sebanyak 3 unit. Pertimbangan lainnya juga karena sarana prasarana yang paling siap untuk menjalankan program subsidi tepat ini.

Sementara untuk Kota Kupang, katanya, proses pendataan atau pendaftaran kendaraan ini sudah dimulai sejak pekan lalu setelah TTU. "Kota Kupang kedua karena secara jumlah kendaraan dan jumlah SPBU adalah yang paling banyak, tetapi dari segi sarpras masih banyak yang harus dibenahi," jelasnya.

Digitalisasi ini bekerjasama dengan Telkom untuk dukungan sarana prasarana dalam pendaftaran kendaraan roda empat.

Ia juga memastikan pembelian bahan bakar saat ini masih normal yaitu dapat secara tunai. Jadi saat ini untuk membelinya masih secara normal seperti yang sudah berjalan selama ini.

Ia menegaskan, saat ini Pertamina hanya gencar mengajak masyarakat untuk mendaftarkan kendaraan, khususnya roda empat dalam program subsidi tepat sasaran ini.

Menurutnya, saat ini belum dilakukan implementasi pembelian menggunakan QR Code yang didapat dari proses mendaftarkan kendaraan ke website https://subsiditepat.mypertamina.id. "Implementasi pembeliannya pun kami masih menunggu arahan dari pusat untuk menjalankannya," kata dia.

Tetapi kapan tepatnya implementasi sistem pembelian baru ini dilakukan pun masih belum bisa dipastikan. "Kita tunggu informasi lebih lanjut, jadi sebelum adanya ketentuan dan instruksi pusat, maka kita tetap berjalan seperti biasa, mengajak masyarakat untuk registrasi," terangnya.

Bila implementasi pembelian telah dilakukan, maka kendaraan yang belum mendaftar ke website dimaksud nantinya tidak akan dilayani. "Tidak akan dilayani kalau tidak mendaftar, tapi saat ini penyaluran masih normal saja, seperti biasa, tidak ada batasan yang berlaku. Yang penting masyarakat mau mendaftarkan kendaraan di web subsidi tepat," sebutnya.

Section Head Communication Relations Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Arya Yusa Dwicandra, menambahkan masyarakat perlu mendaftarkan kendaraan khusus Pertalite dan Solar untuk kendaraan roda empat ke atas.

Perluasan wilayah ini agar subsidi dapat tepat sasaran mengingat pemerintah telah berkontribusi besar mengalokasikan dana hingga Rp 520 triliun untuk subsidi energi di tahun 2022.

"Untuk wilayah NTT telah dilakukan perluasan pendaftaran meliputi 72 booth offline dengan jumlah kurang lebih 1.581 pendaftar untuk wilayah NTT," kata dia.

Dikatakan, ada disparitas harga antara harga subsidi dan harga pasar, maka banyak pihak tidak bertanggungjawab menyelewengkan penyaluran BBM subsidi untuk mencari keuntungan.

Setelah statusnya terdaftar, masyarakat akan mendapatkan QR Code unik yang akan diterima melalui email atau notifikasi di website https://subsiditepat.mypertamina.id.

Untuk kemudahan masyarakat, QR Code bisa dicetak dan dibawa ke SPBU, sehingga tidak wajib mengunduh aplikasi MyPertamina atau membawa telepon ganggam ke SPBU. Mekanisme ini pun masih dikhususkan untuk mobil atau kendaraan roda empat dan belum untuk kendaraan roda dua.

"Pada masa pendaftaran dan transisi ini, masyarakat masih tetap bisa membeli Pertalite dan Solar tanpa menggunakan QR Code tersebut," sebutnya.

Meski demikian, Arya tetap mendorong masyarakat agar mendaftarkan kendaraan dan identitasnya yang bisa melalui website tanpa harus memiliki aplikasi MyPertamina. "Kami juga tegaskan kembali, tidak wajib memiliki aplikasi MyPertamina, namun wajib mendaftarkan di website https://subsiditepat.mypertamina.id, dan saat ini khusus untuk kendaraan roda empat saja," tandas Arya.

Arya menyebutkan, pelaksanaan pendaftaran melalui website bukan untuk menyulitkan masyarakat namun untuk melindungi masyarakat rentan yang sebenarnya berhak menikmati subsidi energi. "Ke depan kami harap, data ini bisa digunakan untuk menetapkan kebijakan energi bersama pemerintah serta dapat mencegah potensi terjadinya penyalahgunaan atau kasus penyelewengan BBM subsidi di lapangan," pungkas Arya.

Untuk diketahui, sesuai Kepmen ESDM No. 37.K/HK.02/MEM.M/2022 Pertalite ditetapkan sebagai BBM Penugasan oleh Pemerintah. Informasi lebih lanjut mengenai mekanisme penyaluran subsidi tepat sasaran menggunakan sistem MyPertamina.

Arya menyatakan, Perpres No. 191/2014 masih dalam proses revisi untuk penetapan pihak-pihak yang berhak mendapatkan subsidi.

Demikian hal-hal yang terkait segmentasi pengguna, kuota, dan regulasi terkait penyaluran lain akan tertuang dalam regulasi tersebut yang pada saatnya akan diterapkan. (r2)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan