PD Pasar Minta Kelola Pasar Oesapa dan Bangun MCK di Empat Taman

  • Bagikan
BERSAMA. Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore membuka kegiatan rapat koordinasi dan berpose jajaran direksi dan karyawan PD Pasar, di Celebes Resto, Senin (15/8). (FOTO: FENTI ANIN/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Kupang menggelar rapat koordinasi bersama tiga orang direksi dan 56 karyawan PD Pasar, di Celebes Resto, Senin (15/8).

Pada rapat ini, Direktur PD Pasar, Fendinan Leu meminta kepada Wali Kota Kupang, agar PD Pasar diberikan kewenangan mengelola Pasar Oesapa, yang selama ini dikelola oleh LPM Kelurahan Oesapa.

Selain itu, PD Pasar juga meminta izin untuk membangun MCK atau toilet umum di beberapa taman di Kota Kupang, yang nantinya dikelola PD Pasar dan mendapatkan penghasilan bagi daerah juga.

Rapat koordinasi ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore. Dalam rapat itu, Jefri sekaligus berpamitan dengan semua jajaran PD Pasar, karena akan segera mengakhiri masa jabatannya pada 22 Agustus 2022 nanti.

"Saya sudah akan berakhir dalam beberapa hari lagi, saya titipkan PD Pasar ke teman-teman semua agar dikelola secara baik demi kenyamanan masyarakat dan pembangunan daerah ini," kata Wali Kota.

Jefri juga menyayangkan ketidakhadiran Sekretaris Daerah (Sekda) Fahrensi Funay yang juga sebagai dewan pengawas PD Pasar. "Kenapa Sekda lebih sibuk dari Wali Kota, karena saya sebenarnya tidak penting datang kesini, harusnya Sekda yang hadir," tegasnya.

Menurut Jefri, pasar menjadi bagian penting untuk wajah Kota Kupang, harusnya para pengawas lebih proaktif untuk memberikan masukan untuk pengembangan pasar.

"Jangan sepelekan pasar, karena pasar merupakan etalase Kota Kupang, di mana perputaran ekonomi terjadi di area pasar. Jika terjadi masalah dan menyebabkan inflasi seperti saat ini maka yang akan disalahkan adalah kepala daerah," kata Wali Kota.

Jefri mengatakan, saat ini inflasi Kota Kupang naik, yang disalahkan adalah Wali Kota, jadi jangan anggap sepele peran pasar di Kota Kupang ini. Peran besar direksi dan semua jajaran PD Pasar sangat dibutuhkan untuk pengendalian harga di pasar.

Diharapkan dengan rapat ini, menghasilkan program yang berkualitas dan untuk kepentingan masyarakat. PD Pasar juga jangan fokus untuk menyetor Pendapatan Asli Daerah (PAD) saja, karena itu bukan kewajiban mutlak.

"Harusnya lebih fokus kepada peningkatan fasilitas dan sarana prasarana di pasar, agar masyarakat nyaman saat berbelanja di pasar, fokus penataan pedagang dan kebersihan," kata Wali Kota Kupang yang akrab disapa Jeriko itu.

Sementara itu, Direktur PD Pasar, Fendinandus Leu, mengatakan, untuk pengelolaan Pasar Oesapa, tentunya diusulkan saja kepada kepala daerah, jika disetujui maka akan ditindaklanjuti.

"Jadi kita minta saja ke yang berwenang, karena selama ini Pasar Oesapa dikelola oleh LPM Kelurahan Oesapa, jadi kalau dikelola oleh PD Pasar maka akan lebih baik," katanya.

Menurut Ferdi Leu, sampai saat ini PD Pasar mengelola 8 pasar di Kota Kupang. Diantaranya, Pasar Oeba, Kelurahan Fatubesi, Pasar Kasih Naikoten I, Pasar Kuanino, Pasar Penfui, Pasar Tani Kolhua, Merdeka, dan lainnya. Memang ada pasar Bimopu dan Penkase Alak, tetapi sampai saat ini belum beroperasi secara maksimal.

Menurut Fendi Leu, PD Pasar adalah perusahaan daerah yang belum ada penyertaan modal dari pemerintah, karena itu sebagai perusahaan daerah, tidak harus menyetorkan pendapatan kepada daerah atau ditargetkan PAD.

"Tentunya kita memiliki kewajiban kepada Pemkot sebagai pemilik yang dinamakan deviden atau laba bersih atau 35 persen dari laba bersih perusahaan. Itu yang diberikan kepada pemerintah, kalau ditargetkan PAD, maka menyulitkan PD Pasar," jelasnya.

Di sisi lain, kata Ferdi, masih banyak yang perlu dibenahi di dalam lingkungan pasar, baik itu MCK, penerangan, drainase maupun fasilitas pasar lainnya. Semua ini perlu diperbaiki.

Sementara terkait pembangunan MCK di beberapa taman di Kota Kupang, PD Pasar mengusulkan pembangunan tersebut jika berkenan maka PD Pasar akan melakukan investasi untuk dibangun dan dikelola.

"Kami melihat bahwa sudah banyak masyarakat yang menikmati taman-taman tersebut tetapi fasilitas MCK tidak mendukung, sehingga kami melihat peluang ini untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat dan bukan semata-mata demi bisnis," ungkapnya.

Menurutnya, jika usulan ini disetujui, maka Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup yang akan menentukan titik pembangunan MCK tersebut dan berapa jumlahnya.

PD Pasar mengajukan untuk pembangunan MCK atau toilet umum di Taman Tagepe, Alun-alun Kota, Taman Nostalgia, dan Taman Tirosa.

"Di Taman Nostalgia dinilai bahwa pembangunan MCK yang sudah ada ini masih kurang sehingga perlu ditambah dengan luasan taman yang besar. Sampai saat ini belum ada jawaban dan kita masih menunggu," pungkasnya. (r2)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan