Utusan Timor Leste dan Etnis Tionghoa Ikut Karnaval Budaya Satu Abad Kota Kefamenanu

  • Bagikan
KARNAVAL BUDAYA. Bupati TTU, Juandi David didampingi Ketua TP PKK TTU, Elvi Ogom saat menyerahkan suni (pedang) dan kabi (tempat sirih) kepada pasangan Naijuf dan Feotnai untuk membuka jalanya peserta Karnaval Budaya dalam memeriahkan HUT ke-100 Kota Kefamenanu tahun ini. (FOTO: PETRUS USBOKO/TIMEX)

KEFAMENANU, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Timor Tengah Utara (TTU) menggelar kegiatan Karnaval Budaya menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-100 Kota Kefamenanu yang diperingati setiap 22 September.

Kegiatan Karnaval Budaya tahun ini tampak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana tahun ini, Pemkab TTU mengundang perwakilan dari Negara Timor Leste (RDTL) dan etnis Tionghoa sebagai peserta. Para peserta yang tampil dalam nuansa budaya makin menambah semarak perayaan HUT ini, Rabu (21/9).

Hadir pada kesempatan itu, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK TTU, anggota DPRD TTU, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pimpinan perguruan tinggi, mantan bupati, Sekda TTU, para Asisten Setda TTU, para Staf Ahli, para pimpinan perangkat daerah se Kabupaten TTU.

Hadir juga pimpinan BUMN-BUMD, pimpinan organisasi wanita, pimpinan partai politik, pimpinan LSM dan yayasan, para pemangku adat Biinmaffo dari 18 kefetoran, pimpinan agama, para pengusaha. Selain itu juga hadir Wakil Presiden Distric Oecusse, Timor Leste, bersama rombongan.

Terpantau TIMEX, rute kegiatan Karnaval Budaya tersebut dimulai dari Rumah Jabatan (Rujab) Bupati TTU melewati beberapa rute perjalanan hingga berakhir di Lapangan Oemanu, tepatnya di depan Kantor Bupati TTU.

Adapun peserta karnaval budaya itu diikuti oleh seluruh pelajar tingkat SD, SMP hingga SMA/SMK se-Kabupaten TTU, perwakilan dari 24 kecamatan se-Kabupaten TTU serta berbagai etnis budaya yang berdomisili di wilayah itu.

Bupati Juandi dan Wakil Bupati Eusabius Binsasi melepas peserta Karnaval Budaya juga dalam balutan busana adat setempat. Pelepasan peserta Karnaval Budaya dibuka dengan takanab oleh petugas. Selanjutnya penyerahan suni (pedang) dan kabi (tempat sirih) kepada pasangan Naijuf dan Feotnai dan pelepasan sepasang burung merpati di depan rujab Bupati TTU.

Bupati Juandi David kepada TIMEX, Rabu (21/9), mengatakan, seluruh peserta karnaval ini mengenakan busana adat sebagai wujud penghormatan kepada budaya daerah yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia.

"Kita memiliki adat dan tradisi budaya yang begitu kaya di Indonesia dan setiap kabupaten dan kota tidak hanya didiami oleh penduduk asli di Kabupaten TTU, tapi dari berbagai etnis dan untuk mendukung itu dan kami mau menunjukan ke Indonesia bahwa Pancasila itu harga mati bagi kami di TTU," kata Bupati Juandi bangga.

Bupati Juandi menambahkan, Karnaval Budaya menampilkan prosesi budaya dari paguyuban etnis Nusantara yang ada di Kota Kefamenanu. Untuk itu, seluruh peserta karnaval diwajibkan mengenakan atribut adatnya masing-masing, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan semua suku yang ada di NTT. "Semua wajib mengenakan busana daerah dengan lengkap," tandasnya.

Bupati Juandi juga berharap semua peserta menjaga keamanan dan ketertiban sehingga prosesi kebudayaan berjalan dengan baik dan lancar. "Ini kita mau menunjukkan bahwa kita menghormati budaya kita karena merupakan kekayaan kita yang harus kita jaga dan lestarikan. "Saya mengharapkan semua peserta karnaval menjaga keamanan dan ketertiban sehingga semua berjalan baik dan lancar,” harap Bupati Juandi. (Kr5)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan