Kabar Gembira, 7.948 Guru PGP Angkatan Empat Dinyatakan Lulus

  • Bagikan
Ilustrasi Guru (ISTIMEWA)

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sebanyak 7.948 orang dinyatakan lulus sebagai Guru Penggerak dalam program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan empat. Jumlah tersebut melampaui jauh dari jumlah lulusan angkatan sebelumnya.

“Pada angkatan 1-3 rata-rata sekitar 2.800 guru setiap angkatan. Di angkatan 4 ini jumlahnya sangat besar, 8.053 peserta yang mengikuti, dan pada hari ini sebanyak 7.948 orang yang mengikuti pendidikan kita nyatakan lulus sebagai Guru Penggerak,” kata Direktur Kepala, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Praptono kepada wartawan, Sabtu (31/12).

Ia mengatakan, PGP Angkatan 4 menjadi sangat istimewa karena jumlah peserta yang mengikuti cukup banyak dibandingkan angkatan sebelumnya. Para guru yang dinyatakan lulus tersebut telah mengikuti proses pendidikan, pendampingan dari pengajar praktik, serta pemberian materi dari fasilitator dan instruktur.

Peserta yang dinyatakan lulus pada PGP Angkatan 4 berhak mendapatkan sertifikat sebagai Guru Penggerak. Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 26 Tahun 2022 tentang Pendidikan Guru Penggerak pihak yang lulus telah memenuhi standar administratif untuk diangkat menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah.

“Mengacu pada Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021, kita sudah mendorong dan memberikan regulasi pada gubernur, bupati, dan walikota, agar persyaratan administratif pengangkatan kepala sekolah sudah memiliki sertifikat Guru Penggerak,” lanjut Praptono.

PGP sendiri merupakan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar guru dapat menggerakkan komunitas belajar di sekitarnya yang dapat mewujudkan Merdeka Belajar bagi peserta didik.

Program yang merupakan rangkaian kebijakan Merdeka Belajar Episode 5 ini bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah, serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan sekolahnya masing-masing. (r3/jpg)

  • Bagikan