Pesan Pdt. Yuda: Hidup Menjadi Berkat di Tahun 2023

  • Bagikan
BERKAT. Pdt Dr. Yuda Hawu Haba, M.Th memberkati umat JBK BB pada pengutusan dan berkat sebelum mengakhiri kebaktian Tahun Baru 2023, di gedung kebaktian JBK BB, Minggu (1/1) pagi. (FOTO: MARTHEN BANA/TIMEX)

Pdt. Fajar Pimpin Kebaktian Kunci Tahun JBK BB

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Umat Kristiani di Jemaat GMIT Bukit Kasih Baumata Barat (JBK BB) mengawali perjalanan tahun baru 2023 dengan menggelar kebaktian bersama pada Minggu (1/1/2023) pagi. Kebaktian yang berlangsung di Gedung JBK BB itu dipimpin pelayan tamu, Pdt. Dr. Yuda Hawu Haba, M.Th. Sekira 500-an umat setempat hadir memenuhi ruangan hingga pelataran gedung kebaktian.

Mengambil bacaan Firman Tuhan dari Bilangan 6:22-27, Pdt. Yuda mengawali khotbahnya dengan mengatakan bahwa Tahun Baru ada damai sejahtera, ada sukacita. Pdt. Yuda mengaku merasakan sukacita karena umat JBK BB hadir memenuhi ruangan pada kebaktian Tahun Baru kali ini. "Biasanya, kalau kebaktian Tahun Baru kita dapati banyak kursi yang kosong, tapi di Bukit Kasih luar biasa, kursi-kursi penuh sampai di luar ruangan," kata Pdt. Yuda.

Pdt. Yuda mengatakan, Sinode GMIT menetapkan tema "Berkat Tuhan yang Memayungi di Tahun Baru 2023."

Terkait tema ini, Pdt. Yuda menjelaskan bahwa berkat merupakan sesuatu yang sangat diinginkan, dinantikan oleh siapapun tanpa terkecuali. Berkat itu merupakan karunia Tuhan yang membawa kebaikan.

Pdt. Yuda menyatakan bahwa pada bacaan ayat 24, 25, dan ayat 26 Firman Tuhan tadi, Tuhan memberi kepastian kepada umatNya bahwa berkat dan perlindungan yang Tuhan beri tidak tanggung-tanggung. "Karena itu, kita sebagai manusia umatNya juga harus memberi kepada Tuhan dengan tidak tanggung-tanggung," tandasnya.

Tuhan, kata Pdt. Yuda, pada firmanNya juga berjanji memberi pemeliharaan atas hidup manusia. "Oleh karena itu, kita harus hidup menjadi berkat di tahun 2023. Jangan sampai hanya mau berkat dikala butuh Tuhan saja," kata Pdt. Yuda.

Pdt. Yuda berpesan kepada seluruh umat Tuhan agar memaknai hari-hari di tahun 2023 dengan berkat Tuhan. "Kita harus berjalan bersama-sama dengan Tuhan supaya Tuhan menolong kita," pesan salah satu pengajar di Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang ini.

Pdt. Fajar Agung Lisnahan, S.Th saat memimpin kebaktian kunci tahun 2022 di gedung kebaktian JBK BB, Sabtu (31/12) pagi. (FOTO: MARTHEN BANA/TIMEX)

Ebenheizer: Sampai di Sini Tuhan Menolong Kita

Sehari sebelumnya, pada Sabtu (31/12/2022) pagi, warga JBK BB juga melangsungkan kebaktian kunci tahun di gedung kebaktian setempat. Ratusan umat hadir dalam kebaktian yang berlangsung khidmat dipimpin Ketua Majelis JBK BB, Pdt. Fajar Agung Lisnahan, S.Th.

Dalam khotbahnya dengan dasar Firman Tuhan I Samuel 7:5-12, Pdt. Fajar mengatakan bahwa Tuhan membebaskan bangsa Israel dari serangan orang Filistin karena adanya pertobatan. Hanya dengan kasih karunia Allah menolong dan membebaskan bangsa Israel.

Dari peristiwa ini, Raja Samuel yang ketika itu memimpin Bangsa Israel membuat sebuah monumen dari batu dan dia namai Ebenheizer yang artinya "Sampai di Sini Tuhan Menolong Kita." Batu yang didirikan Raja Samuel itu, kata Pdt. Fajar, bukan untuk disembah sebagai bagian dari baal, melainkan sebagai sebuah peringatan bahwa Tuhan telah menolong mereka dari serangan orang Filistin.

Dari bacaan Firman Tuhan ini, demikian Pdt. Fajar, harus dimaknai bahwa umat yang tidak setia dan menolak Tuhan, sudah pasti akan mendapat atau mendatangkan malapetaka. "Ebenheizer mengajarkan bahwa kedekatan dengan Tuhan pasti mendatangkan damai sejahtera, mendatangkan sukacita," khotbah Pdt. Fajar.

"Ebenheizer mengingatkan kita bahwa bersama Tuhan pasti ada kasih. Tantangan apapun, jika kita dekat dengan Tuhan, pasti Tuhan menolong kita," tutur Pdt. Fajar. "Kehidupan umat percaya bahwa Tuhan pasti menolong kita. Karena itu, mendahulukan Tuhan dalam segala aktivitas kehidupan kita karena Tuhan selalu menolong kita dengan caraNya yang ajaib," sambung Pdt. Fajar.

"Kita bisa ada sampai pengujung tahun 2022 ini karena Tuhan menolong kita. Semua karena pertolongan Tuhan. Sesibuk-sibuknya apapun kita, kita harus memberi diri untuk memuliakan dan melayani Tuhan," pesan Pdt. Fajar. (aln)

  • Bagikan