Pemkab Manggarai Bangun Jembatan di Satar Mese Pakai Dana Pinjaman Bank NTT

  • Bagikan
Bupati Manggarai, Heri Nabit, foto bersama Kapolres Manggarai, Kepala Bank NTT Cabang Ruteng, Perwakilan Kodim 1612/Manggarai, Kadis PUPR Manggarai, dan tokoh adat setempat usai peletakan batu pertama pembangunan jembatan di Satar Mese, Jumat (12/5). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bupati Manggarai, Heri Nabit, meletakan batu pertama pembangunan jembatan Wae Nanga Tilir, Desa Leggu, Kecamatan Satar Mese, Jumat (12/5). Anggaran yang dialokasi untuk proyek jembatan di wilayah selatan itu senilai Rp 3.562.490.000. Dana ini bersumber dari pinjaman daerah pada Bank NTT.

Peletakan batu pertama ini dihadiri Kapolres Manggarai, AKBP Edwin Saleh, Kepala Bank NTT Cabang Ruteng, Romi Radjalangu bersama Kepala Capem Iteng, Yustinus Ama Pala, Perwakilan Kodim 1612/Manggarai, Camat Satar Mese, Dami Arjo, Kapolsek Satar Mese, Iptu Galus Keko, pimpinan OPD, tokoh agama, dan staf Dinas PUPR. Hadir juga tokoh adat, sejumlah kepala desa, masyarakat setempat, kontraktor pelaksana, dan tenaga kerja.

"Hari ini kita melaksanan pekerjaan Jembatan Wae Nanga Tilir yang dibiayai dari dana pinjaman daerah di Bank NTT, dengan nilai Rp 3,5 miliar lebih. Pada jalur yang sama, tepatnya di Desa Tado, kecamatan Satar Mese, juga dibangun jembatan di Kali Wae Nanas," jelas Kadis PUPR Manggarai, Lamber Paput, di sela-sela kegiatan peletakan batu pertama Wae Nanga Tilir.

Lamber mengatakan, pada 2023 ada tiga sumber dana yang dijalankan, yakni dana pinjaman daerah, Dana Alokasi Khusus (DAK), dan DAU SG. Khusus pinjaman daerah, seluruhnya untuk Dinas PUPR sekira Rp 80 miliar, dan dipakai untuk sejumlah kegiatan pembangunan, yakn membangun tiga unit jembatan. Dua jembatan dibangun di Kecamatan Satar Mese, yakni jembatan Kali Wae Nanga Tilir dan Wae Nanas, dan jembatan Kali Wae Ndarang di Kecamatan Reok.

Lamber menyebutkan, dana untuk membangun tiga unit jembatan tersebut senilai Rp 7,4 miliar. Selain membangun jembatan, dana pinjaman itu juga dipakai mengerjakan 12 paket pembangunan jalan. Total biayanya lebih kurang Rp 51,8 miliar. Ada juga rehab jalan sebanyak 6 peket dengan nilai sekira Rp 17,3 miliar, dan penataan lapangan Motang Rua dalam Kota Ruteng dengan total dana senilai Rp 3,5 miliar. 

"Untuk paket pekerjaan jalan dan jembatan semuanya sudah selesai tender, tinggal penataan lapangan Motang Ryang masih dalam proses tender. Proyek Jembatan Wae Nanga Tilir ini kontraknya pada 18 April 2023 dengan jangka waktu 180 hari kalender. Kontraktor Pelaksananya CV. Bakti Putra Persada, dan Konsultan Pengawasnya Swakelola Dinas PUPR Manggarai," jelasnya.

Bupati Manggarai, Heri Nabit, dalam kesempatan peletakan batu pertama jembatan Wae Nanga Tilir mengatakan, pembangunan ini menandai pemanfaatan dana pinjaman daerah dari Bank NTT sebesar Rp 110 miliar.

Bupati Hari menyampaikan terima kasih kepada pihak Bank NTT untuk kerja sama yang baik dan kepercayaan serta dukunganya, sehingga pinjaman daerah bisa terlaksana.
"Jadi ini uang pinjaman, dan tentu wajib kita bayar angsurannya. Pembangunan itu memang harus bertahap sesuai kondisi. Saat ini kita melanjutkan pembangunan dari tahun lalu yang belum dilakukan. Tentu yang sudah, itu harus dijaga. Memang banyak yang belum kita dilakukan, tapi yang pasti sedikit demi sedikit akan dilakukan, tapi butuh waktu," kata Bupati Heri.

Dikatakanya, tahun 2023 sudah lebih longgar dari masalah Covid-19, sehingga kegiatan fisik bisa dijalankan. Sebab tahu-tahun sebelum banyak kegiatan fisik tidak bisa dilaksanakan karena anggaran itu lebih banyak diperuntuk menangani Covid-19. Sebut saja vaksin, bantuan langsung tunai, dan penanganan lainya. Sebanyak apa pun anggaran, tidak mungkin bisa selesaikan semua soal yang ada di Manggarai.

"Sehingga dengan kondisi ini, maka yang kita lakukan itu prioritas. Tentunya prioritas itu dihubungkan dengan visi-misi Kabupaten Manggarai. Banyak yang bilang kenapa lebih banyak di Satar Mese, tapi itu namanya adil, dan di hati itu adil. Sebab sebelumnya, ada yang belum dilakukan," kata Bupati Heri Nabit.

Bupati Heri menambahkan, untuk tahun 2023 dan 2024, pemerintah belum bisa mengintervensi ruas jalan penghubung tapal batas Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur tersebut, sebab kondisi jalannya terbilang masih bisa dilalui semua jenis kendaraan.
Sehingga yang difokuskan pada jalur itu adalah membangun jembatan.

Bupati Heri Nabit menuturkan, tahun 2023, Pemkab Manggarai mendapat dana Inpres dari pemerintah pusat sebesar Rp 47 miliar untuk intervensi dua ruas jalan, yakni Iteng Nanga Woja-Tal, dan di Cepang. Inpres ini, konsepnya melanjutkan apa yang tidak dipenuhi DAK.

"Kita semua berdoa agar angsuran pinjaman daerah bisa jalan dengan baik, proyek bisa selasi tepat waktu, shingga pemanfaatan tepat waktu. Supaya juga kalau sudah selesai, kita masih dipercaya untuk bisa diberi pinjaman lagi. Saya juga berpesan kepada kontraktor pelaksana, agar pekerjaan jembatan ini dilaksanakan dengan baik. Hal paling penting itu tepat waktu dan mutu," pungkasnya. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan