Gelar Public Expose Bersama Wartawan, BPJS Kesehatan Sukses Pertahankan WTM

  • Bagikan
Pejabat BPJS Kesehatan Matim bersama tiga jurnalis setempat mengikuti public expose pengelolaan program dan keuangan BPJS secara daring di kantor BPJS Kabupaten Matim, Selasa (18/7). (FOTO: ISTIMEWA)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur (Matim), gelar public expose pengelolaan program dan keuangan BPJS Kesehatan Tahun 2022, secara daring dan diikuti pekerja media setempat, Selasa (18/7). Kegiatan yang dilakukan sebagai wujud keterbukaan informasi kepada publik ini berlangsung di lantai 2 kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Matim, Wae Reca, Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong. Tiga orang wartawan, masing-masing Fansi Runggat (Timor Express), Robert Ropo (Pos Kupang), dan Andre Kornasen (Flores Editorial) hadir dalam acara ini. Dari pihak BPJS Kabupaten Matim, hadir Eka Pristiwati Suryaningrum dan Sebastianus Damianus Wora.

Merujuk keterangan BPJS Pusat melalui Kabupaten Matim yang diterima Timex menyampaikan bahwa, penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sukses mempertahankan predikat Wayar Tanpa Modifikasi (WTM) selama 9 kali berturut-turut atau 31 kali berturut-turut sejak PT Askes (Persero), berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. 

Hasil itu menandakan bahwa kondisi keuangan BPJS Kesehatan baik, diukur berdasarkan kinerja keuangan dan arus kas sesuai standar akuntansi keuangan di Indonesia berdasarkan hasil audit dari Kantor Akuntan Publik.

Capaian itu juga yang mendasari keberhasilan BPJS Kesehatan dalam pembayaran terhadap klaim sebesar Rp 113,47 triliun untuk pelayanan kesehatan seluruh peserta JKN. 

Di sini seluruh pembayaran klaim, telah membiayai peserta JKN yang sakit melalui dana yang telah dibayarkan langsung ke fasilitas kesehatan secara tepat waktu.

Tercatat BPJS Kesehatan mampu membayar klaim lebih cepat dari ketentuan. Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) rata-rata ketepatan pembayaran adalah 12,3 hari kerja, sedangkan pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL)  selama 14.07 hari kalender. 

Hingga pada 31 Desember 2022, terdapat 502,9 juta kunjungan pelayanan kesehatan. Termasuk kunjungan sakit dan kunjungan sehat, atau setara dengan 1,4 juta kunjungan per hari. Selain itu, pemanfaatan skrining kesehatan selama tahun 2022 mencapai 15,5 juta pemanfaatan skrining.

“Keberhasilan ini, buah dari kerja keras kami dalam memenuhi kebutuhan peserta dalam mengakses layanan kesehatan yang berkualitas. Tentu hal ini juga didukung dari komitmen yang diberikan oleh mitra kerja BPJS Kesehatan dalam pemenuhan akses pelayanan kesehatan yang optimal,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Ghufron, pada 2022 menjadi tahun yang mengesankan bagi BPJS Kesehatan dengan meningkatnya jumlah peserta JKN menjadi 248.771.083 jiwa. Angka itu menunjukkan pertumbuhan yang pesat dibandingkan dengan tahun 2021 lalu yang mencapai 235.719.262 jiwa. Capaian itu merupakan prestasi yang membanggakan bagi BPJS Kesehatan.

Hal itu karena jumlah cakupan kepesertaan berhasil dicapai dalam kurun waktu sekitar 10 tahun. Berbeda dengan negara-negara lain yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mencapai capaian Universal Health Coverage (UHC).

Apalagi dengan jumlah pegawai sekitar 9 ribuan, BPJS Kesehaan mampu melayani ratusan juta peserta JKN. Peningkatan jumlah peserta JKN juga diiringi dengan pertumbuhan mitra fasilitas kesehatan.

"Pada 2022, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.730 FKTP, dan 2.963 FKRT lanjutan. Tentu dengan jumlah pertumbuhan mitra fasilitas kesehatan, manfaat yang didapat juga sangat dirasakan penuh oleh masyarakat. Kami juga telah menerapkan layanan antrean online di FKTP sebanyak 21.335, dan di FKRT lanjutan sebanyak 2.779," jelas Ghufron.

Dijelaskanya, FKRT lanjutan BPJS Kesehatan telah memasang 2.631 display tindakan operasi, dan 2.558 display tempat tidur untuk memberikan informasi yang lebih baik kepada peserta. Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah menghadirkan inovasi uang muka pelayanan Kesehatan, untuk menjaga keberlangsungan cashflow keuangan rumah sakit. Selama tahun 2022, BPJS Kesehatan telah memberikan dukungan kepada 333 fasilitas kesehatan.

"Sehingga total biaya yang dikeluarkan mencapai 5,4 triliun rupiah. Hal ini dilakukan sebagai upaya menghadirkan pelayanan yang prima bagi peserta JKN. Komitmen kami dalam memperluas cakupan, dan meningkatkan kualitas layanan juga tercermin dalam peningkatan penerimaan iuran. Hingga 31 Desember 2022, BPJS Kesehatan mencatat total penerimaan iuran sebesar Rp144,04 triliun," bilangnya.

Angka itu menunjukkan peningkatan dibandingkan total penerimaan iuran tahun 2021 yang mencapai Rp 143,32 triliun. Peningkatan penerimaan iuran ini juga didukung oleh peningkatan jumlah kanal pembayaran yang telah mencapai 955.429 titik, terdiri dari kanal perbankan, non perbankan, hingga Kader JKN.

Ghufron mengatakan, selaras dengan standar audit yang ketat, kondisi keuangan BPJS Kesehatan per 31 Desember 2022 telah memenuhi ketentuan dengan mencukupi 5,98 bulan estimasi pembayaran klaim ke depan. Angka ini dihitung berdasarkan rata-rata klaim bulanan selama 12 bulan terakhir sejak tanggal pelaporan

Ghufron juga menyampaikan bahwa BPJS Kesehatan senantiasa berkomitmen meningkatkan mutu layanan bagi peserta melalui inovasi berbasis digital.

Inovasi berbasis digital juga telah dihadirkan untuk bisa memudahkan peserta mengakses informasi dan layanan kesehatan, dimulai dari Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp, Chat Assistant JKN, Voice Interractive JKN, Aplikasi Mobile JKN hingga BPJS Kesehatan Care Center 175.

Untuk meningkatkan kualitas layanan, BPJS Kesehatan saat ini tengah menggaungkan upaya transformasi mutu layanan. Pada 2023, BPJS Kesehatan tengah berfokus kepada inovasi yang menjadi inti dari Program JKN, seperti penerapan Janji Layanan JKN yang kini telah diimplementasikan di 23.255 FKTP, dan 2.923 FKRT lanjutan.

Terbaru, BPJS Kesehatan telah merilis fitur I-Care JKN untuk memberikan kemudahan bagi dokter atau fasilitas kesehatan mengetahui riwayat pelayanan kesehatan peserta.

Atas komitmen yang ditunjukkan, tak heran jika BPJS Kesehatan terus mendulang penghargaan di tingkat nasional maupun internasional, diantaranya ISSA Good Practice Awards, PR Indonesia, hingga MarkPlus Wow Brand.

“Kami berharap capaian yang telah diraih dalam pengelolaan Program JKN ini dapat terus memberikan manfaat yang nyata bagi peserta. BPJS Kesehatan akan terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas layanan dan berinovasi demi kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia,” tutup Ghufron. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan