Diguyur Hujan, Ganjar Sapa Warga Manggarai

  • Bagikan
FANSI RUNGGAT/TIMEX KAMPANYE AKBAR. Capres Ganjar Pranowo menyapa masyarakat Manggarai di stadion Golo Dukal Ruteng dalam kampanye akbar, Jumat (26/1).

RUTENG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Meski diguyur hujan, puluhan ribu masyarakat Kabupaten Manggarai tetap antusias dan memenuhi stadion Golo Dukal Ruteng untuk bertemu dengan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dalam acara kampanye akbar, Jumat (26/1).

Pada hajatan rakyat itu, teriakan pecah saat capres berambut putih itu naik ke atas panggung. Teriakan pak Ganjar presidenku. Tampak capres Ganjar merasa bahagia, karena bisa menemui masyarakat Kabupaten Manggarai. Walaupun harus melewati cuaca tidak bersahabat untuk bisa sampai ke lokasi acara.

“Bapak ibu, betapa bahagianya saya hari ini bisa bertemu dengan bapak ibu. Perjuangan untuk sampai ke Ruteng, Kabupaten Manggarai butuh perjuangan yang luar biasa,” tegas Ganjar.

Capres nomor urut 3 itu pun memuji antusias masyarakat Kabupaten Manggarai di tengah guyuran hujan tetap berkumpul bersama. Melihat pemandangan tersebut, tentu menjadi sebuah tambahan semangat dalam menyambut pilpres pada 14 Februari 2024 mendatang.

“Sampai kemudian, ketika hari ini kami berkumpul di tempat ini dengan guyuran hujan yang menyejukan, membikin mental kita makin kuat dan membuat hati kita makin membaja. Dan inilah kekuatan yang bisa kita kumpulkan dari seluruh energi rakyat untuk memenangkan pemilu pada 14 Februari 2024,” tutur Ganjar.

Dia juga menyampaikan betapa cintanya kepada Provinsi NTT dan merupakan provinsi yang beberapa kali dikunjunginya. Dirinya bersama tim kemenangaan sudah menyiapkan kunjungan ke beberapa tempat, termasuk Manggarai.

"Hari ini, hati saya tenang dan saya melihat gigi-gigi yang muncul untuk menunjukan kebahagiaan karena senyumnya lebar,” imbuh Ganjar.

Pada kesempatan itu, Ganjar juga mengungkapkan komitmennya untuk memperjuangkan kebutuhan masyarakat. Misalnya dari sektor kesehatan, air bersih hingga akses pendidikan yang merata. Menurutnya, aspirasi yang diterima tersebut akan dijalankan saat dirinya bersama Mahfud MD terpilih jadi presiden dan wakil presiden.

“Ketika saya melihat daerah-daerah yang butuh memperjuangkan, butuh diperjuangkan untuk bisa setara, maka yang saya bayangkan adalah mulai dari kesehatan harus baik. Setelah kesehatan baik, air bersih cukup, mereka bisa bertani dengan moderinitas, maka itu akan terjadi kalau pendidikannya baik,” ucap Ganjar.

Disambut Dengan Tarian Tiba Meka

Calon presiden (capres), Ganjar Pranowo disambut dengan tarian tradisional tiba meka (terima tamu) saat tiba di aula Keuskupan Ruteng Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai, Jumat (26/1). Penarinya, mahasiswa Unika St Paulus Ruteng.

Terpantau, capres nomor urut 3 yang didampingi tim pemenang bersama pengurus partai pengusung, tiba di gedung aula Keuskupan Ruteng pada pukul 13.15. Setelah melalui perjalanan dari Jakarta-Labuan Bajo dan menuju Ruteng melalui bandara Frans Sales Lega Ruteng. Molor dari jadwal pukul 09.30, akibat cuaca Kota Ruteng tidak bersahabat.

Rombongan capres Ganjar diterima secara adat Manggarai kepok kapu menggunakan ayam jantan dan moke. Lalu dilakukan pengalungan dengan selendang dan pengenaan topi khas Manggarai. Penyambutan dipimpin oleh Uskup Ruteng, Mgr Sipri Hormat yang didampingi Vikjen Keuskupan Ruteng, Romo Alfons Segar.

Ganjar selanjutnya menuju aula Keuskupan Ruteng di lantai dua dan menggelar silaturahmi dengan para imam dan sejumlah biarawati. Hadir juga dalam kesempatan itu anggota DPR RI dan pimpinan sejumlah partai politik. Setelah dari keuskupan, capres Ganjar menuju stadion Golo Duka sebagai titik kampanye akbar.

"Tarian tiba meka sebuah penyambutan bagi para tamu yang tiba di wilayah Manggarai. Tarian ini tanda hormat pada tamu. Tanda kehangatan yang membuat tamu betah dan tidak merasa asing," ujar koreografi tarian tiba meka, Irna Burman.

Irna menjelaskan, tarian tiba meka sebagai tanda bahwa tamu diberi ruang dalam rumah atau gedung dan boleh menggunakan peralatan dasar yang ada dalam rumah. Salah satu hal penting dalam tarian tersebut adalah pemberian cepa (sirih pinang).

"Tamu boleh mengunyahnya atau menyimpannya pada saku yang adalah tanda persaudaraan, persahabatan dan membagi kasih serta mau bekerja secara solider dan gotong royong serta mau bermusyawarah bersama," jelasnya.

Irna menjelaskan, sirih pinang juga dalam kebudayaan Manggarai adalah ramuan untuk memberi kekuatan lebih dan obat yang memulihkan dan menyembuhkan. Sehingga, makna dari tarian tiba meka berarti kegembiraan atau sukacita. Jadi makna filosofinya sangat kuat, sambut dan sapa.

Irna menambahkan, ada tiga tahap makna dalam gerakan tarian itu, yakni meminta pertolongan dari Tuhan supya dijauhi dari halangan. Juga gerakan bentang tikar yang mempersilakan tamu duduk di tempat terhormat dan pemberian cepa sebagai tanda menghormati tamu dan rangkulnya sebagai keluarga.

"Jadi dalam tarian ini mau mengambarkan bahwa kita sambut tamu dengan tulus. Alat musiknya, gong dan gendang. Jadi penari tarian tiba meka pada kunjungan capres Ganjar, semuanya mahasiswa Unika St Paulus Ruteng," katanya.

Uskup Yakin Ganjar Bawa Perubahan Positif

Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo disebut sebagai seorang pemimpin yang telah membuktikan dedikasi untuk mensejahterakan rakyat dan diyakini bahwa pandangan dan programnya akan membawa perubahan positif bagi bangsa Indonesia.

"Semangat kepemimpinan yang berbasis pada keadilan sosial dan prinsip keberlanjutan sangat sejalan dengan nilai-nilai yang dianut di Keuskupan Ruteng," ujar Uskup Ruteng, Mgr Sipri Hormat pada kegiatan silaturahmi capres Ganjar bersama tokoh agama di Keuskupan Ruteng, Jumat (26/1).

Kegiatan itu berlangsung di aula Keuskupan Ruteng Kelurahan Tenda Kecamatan Langke Rembong. Hadir saat itu para imam Katolik, Biarawati, anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, pengurus partai politik dan undangan lainnya. Kegiatan juga mendapat pengawasan dari Bawaslu Manggarai.

Rombongan capres Ganjar disambut secara adat Manggarai. Usai kegiatan silaturahmi, Ganjar bersama Uskup Mgr Sipri melakukan simbolis penanaman pohon di sekitar bangunan aula Keuskupan Ruteng. Selanjutnya Ganjar bergeser menuju stadion Golo Dukal Ruteng Kelurahan Bangka Leda untuk melakukan kampanye akbar.

Mgr Sipri menjelaskan, kehadiran capres Ganjar sangat dihargai. Tentu dalam semangat gotong royong, semua sebagai warga bangsa Indonesia dapat membangun komunitas yang kuat dan berdaya, menghargai keragaman dan banyak wajah yang memelihara warisan bangsa Indonesia yang baik.

“Sebagai salah seorang pemimpin bangsa, kami yakin visi perjuangan politik akan memberikan dorongan baru bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia. Sehingga melihat ke masa depan keindonesian ini, dituntut menjaga dan memperkuat nilai-nilai toleransi. Kami disini kuat menghidupinya," kata Mgr Sipri.

Menurutnya, Indonesia yang beraneka ragam suku, agama dan budaya, tentu memerlukan kesadaran akan pentingnya saling menghormati. Menghadapi dinamika global, harus bersatu membangun negara yang inklusif, di mana setiap warga merasa diterima dan dihargai. Diyakini juga bahwa visinya menjadi pilar kuat dalam mencapai Indoensia Emas 2045.

Mgr Sipri mengatakan, mencapai Indonesia Emas itu bukan saja sebuah harapan, tapi sebuah komitmen mewujudkan negara yang maju, beradab dan sejahtera. Pijak Keuskupan Ruteng berharap, para pemimpin bangsa Indonesia dapat memberikan perhatian khusus pada bidang pertanian dan pariwisata di wilayah itu.

"Sebagai pemimpin rohani, saya juga menekankan, pentingnya etika dalam kepemimpinan politik. Semoga dan tentu harapan yang ada, capres Ganjar dapat menjadi teladan dalam kepemimpinan yang mengutamakan keadilan, kebenaran dan kasih," bilangnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Ganjar dan seluruh rombongan. Doanya, semoga Tuhan memberikan kebijaksanaan serta kesehatan dalam hidup dan perjuanganya akan mengalirkan faedah sosial dan politik menuju masa Indonesia yang gemilang. Tentu lakukan semuanya di dalam kasih.

Sementara, capres Ganjar Pranowo pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih yang berlimpah kepada Uskup Mgr Sipri, para imam, Biarawati, tokoh agama, karena sudah disambut yang sangat luar biasa. Ia berharap, mudah-mudahan kehadiranya menjadi awal persaudaraan dan tidak akan berakhir.

"Rasanya menjadi sangat kontekstual dalam kondisi hari ini dan pesan yang disampaikan oleh bapak Uskup menusuk ke jantung saya. Tentu ini mengingatkan kepada kita bahwa diatas politik ada kemanusia, moral dan ada etika," kata Ganjar.

Dikatakan, dirinya bersama calon wakil presiden (cawapres), Mahfud MD tidak pernah risih dengan membaca poling dan survei. Dirinya yakin dan percaya, dilangit itu sudah digariskan bahwa siapa yang jadi presiden dan wakil presiden. Sehingga tidak perlu saling menyakitkan antara sesama.

"Saya dan pak Mahfud mencoba membawa moralitas, nilai-nilai persatuan, pesan-pesan edukatif kepada calon pemimpin. Jadi saya dan pak Mahfud sedang menerima panggilan sejarah. Kami juga tidak punya beban dalam mengikuti kontestasi," katanya.

Menurut Ganjar, hal yang selalu dipikirkan adalah bagaimana pertanian di Kabupaten Manggarai bisa jauh lebih baik. Juga setelah membaca data statistik, terkait persoalan stunting yang relatif tinggi. Disana tentu memikirkan akses kesehatan terhadap generasi masa depan bangsa Indonesia.

Ganjar mengaku bahwa dirinya mulai kampanye star dari Merauke dan cawapres Mahfud dari Sabang. Selama itu, telah melihat, menyaksikan dan meraskan getaran pikiran yang ada di masyarakat. Jujur menuju ke daerah tersebut, termasuk Manggarai, tentu butuh perjuangan. Sehingga tidak adil rasanya ketika remote area tidak mendapatkan prioritas.

"Kami juga sudah berpikir pada kurangnya lapangan kerja, kurang fasilitas kesehatan dan pendidikan tidak bisa diakses dengan mudah. Jujur orang NTT itu pintar luar biasa, tapi kondisi kemiskinan di NTT membutuh pertolongan," tutup Ganjar. (kr1/ays)

  • Bagikan