Tahun Naga Kayu Bawa Kekuatan dan Harapan

  • Bagikan
EFRENDI NABEN/TIMEX MISA SYUKUR. Warga etnis Tionghoa yang beragama Katolik saat mengikuti misa syukur Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili di Gereja Sta. Maria Assumpta, Sabtu (10/2).

Misa Syukur Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili, Sabtu (10/2) di Kota Kupang, warga etnis Tionghoa yang beragama Katolik merayakannya dengan misa syukur di Gereja Santa (Sta) Maria Assumpta. Perayaan misa syukur ini dipimpin RD. Rudolf Tjung Lake, didampingi oleh Imam konselebran RD. Fariz Paut dan RD. Aditya.

Dalam korbahnya, RD. Fariz menyampaikan kegembiraan dalam merayakan tahun baru Imlek. Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili ini sebagai tahun naga kayu yang merupakan sebuah simbol pertumbuhan, evolusi dan harapan. Sehingga, tahun naga kayu dirayakan sekali dalam 60 tahun dan terakhir kali dirayakan pada tahun 1964.

RD. Fariz menyoroti momen tersebut sebagai sesuatu yang istimewa. Memperhatikan banyaknya generasi yang lahir pada tahun itu dan mengalami perayaan naga kayu. Dalam konteks elemen kosmologi 12, yang dirayakan dalam 5 elemen yaitu emas, kayu, air, api dan tanah.

"Ini merupakan momen yang istimewa karena kita bisa merayakannya lagi dan keyakinan bahwa tahun naga kayu akan membawa kekuatan, optimisme dan harapan untuk membangun kehidupan yang lebih baik bagi kita," ujar RD. Fariz

RD. Fariz jugabmengaitkan cerita kitab suci tentang penyembuhan seorang kusta oleh Tuhan Yesus. Dia menekankan pentingnya kerendahan hati dalam menghadapi perjalanan hidup yang penuh dengan proses. Melalui kerendahan hati dan kepercayaan kepada Tuhan, manusia dapat mengatasi krisis kehidupan dan mendapatkan jawaban yang luar biasa.

"Namun hari ini (Sabtu, Red), saya mau katakan kepada saudara-saudari umat Allah yang terkasih bahwa keyakinan kita, teristimewa ketika Tuhan Yesus mengatakan kepada si kusta, Aku mau engkau tahir dan seketika itu orang kusta itu menjadi sembuh. Inilah jawaban kepada kita sekalian. Kalau memang dalam perjalanan hidup kita mengalami banyak sekali hal yang menyulitkan kita. Saya tidak mau katakan bahwa ini sebuah penderita atau sebuah kesulitan, tapi itu cara Tuhan untuk membentuk hidupan kita manusia," ungkapnya

Ia juga menekankan bahwa hidup ini adalah sebuah persembahan kepada Tuhan. Karena itu, RD. Fariz mengajak umat untuk membangun keyakinan bahwa Tuhan selalu baik dalam hidup, meskipun tidak semua kesaksian dapat diungkapkan secara terbuka. Keyakinan kepada Tuhan diyakini sebagai landasan yang kokoh untuk mengatasi segala macam proses dalam kehidupan.

"Maka sebenarnya di dalam gereja Katolik tidak ada kesaksian-kesaksian Tuhan dalam beberapa peristiwa dan Dia katakan, jangan cerita kepada siapa-siapa sebab perjalanan hidup kita adalah sebuah ersembahan. Maka itu, persembahkanlah apa yang bisa kita persembahkan," tandasnya

Dengan mengakhiri khotbahnya, RD. Fariz mengingatkan umat akan pentingnya bersandar kepada Tuhan dalam merayakan tahun baru Imlek 2575 Kongzili.

"Ketika kita umat bersandar kepada Tuhan, maka kita akan menerima jawaban yang sama. Ini mengisyaratkan bahwa keyakinan kepada Tuhan adalah pangkal kekuatan dan harapan dalam setiap perjalanan kehidupan," tutup RD. Fariz.

Jalannya misa syukur Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili ini berlangsung khidmat. Bahkan, sejumlah lampion yang menjadi ciri khas Tahun Baru Imlek juga menghiasa gereja Sta. Maria Assumpta. (cr3/gat)

  • Bagikan