Diguncang Empat Kali Gempa, Tidak Berpotensi Tsunami

  • Bagikan
IST PUSAT GEMPA. Tanda bintang merah sebagai titik pusat gempa di Kabupaten Manggarai.

RUTENG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Wilayah Kabupaten Manggarai empat kali diguncang gempa bumi tektonik, Minggu (11/2). Pusat gempa di darat dan lokasi tidak jauh dari Kota Ruteng. Di mana, yang terjadi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

Pertama terjadi gempa bumi berkekuatan M : 2,9 dan dirasakan di Kota Ruteng, Minggu (11/2) pukul 21.05.58 Wita. Episenter terletak pada koordinat 8,6° LS; 120,42° BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 5 Km Barat Laut Ruteng-Manggarai, pada kedalaman 10 Km.

Gempa bumi kedua terjadi pukul 21.06.10 Wita yang berkekuatan M: 3,2. Episenter terletak pada koordinat 8,63° LS; 120,48° BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 Km Tenggara Ruteng Manggarai pada kedalaman 10 Km. Gempa ketiga terjadi pukul 21.16.59 Wita yang berkekuatan M: 2,4.

Episenternya terletak pada koordinat 8,64° LS; 120,41° BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 Km Barat Daya Ruteng pada kedalaman 10 Km. Terjadi gempa keempat, Senin (12/2) pukul 01.33.46 Wita yang berkekuatan M: 2,1 dengan episenter terletak pada koordinat 8,55° LS; 120,5° BT atau jarak 7 Km Timur Laut Ruteng pada kedalaman 10 Km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal," jelas Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Timor Express, Senin (12/2) pagi.

Cahyo menjelaskan, dampak dari peristiwa gempa bumi, berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Ruteng II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

"Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," jelasnya.

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh segala isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Selain itu, agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.

"Ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum masyarakat kembali kedalam rumah. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG," pintanya. (kr1/ays)

  • Bagikan