Bupati Promosi Kualitas Rumput Laut dalam Pertemuan dengan YKAN

  • Bagikan
BERI MATERI : Bupati Sabu Raijua Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M. Si ketika memberikan materi dalam pertemuan dengan YKAN dan sejumlah LSM untuk membahas budidaya rumput laut di Perairan Laut Sabu. ist

KUPANG,TIMEX.FAJAR.CO.ID- Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua dibawa kepemimpinan Drs. Nikodemus N.Rihi Heke.M.Si terus mempromosikan komoditi andalan daerah itu. Salah satunya adalah Rumput Laut yang merupakan komoditi andalan daerah itu.

Diketuai bahwa Kabupaten Sabu Raijua adalah salah satu daerah penghasil Rumput Laut terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT). Sadar jika Kabupaten Sabu Raijua sebagai penghasil Rumput Laut terbesar maka Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mengundang khusus Bupati Sabu Raijua untuk menghadiri pertemuan khusus dengan sejumlah yayasan dan LSM yang bergerak di sektor perikanan dan kelainan.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta, Rabu, (28/2) , Bupati Sabu Raijua didampingi Assisten I Setda NTT yang juga pelaksana tugas (Plt) Kadis Perikanan dan Kelaitan Ir. Mansi R Koreh. Pertemuan yang disponsori oleh YKAN itu mengambil tema "Pengembangan Budi Daya Rumput Laut Berbasis Konservasi untuk mendukung Ekologi dan Ekonomi Masyarakat".

Dalam pemaparannya di hadapan peserta diskusi, Bupati Sabu Raijua mengakui bahwa banyak praktek budi daya Rumput Laut yang berpotensi merusak lingkungan dan mengancam keberlangsungan habitat pesisir Laut Sabu. Praktek budidaya yang tidak ramah lingkungan itu sangat berdampak pula pada menurunnya manfaat ekonomi rumput laut bagi masyarakat.

“Ini adalah salah satu persoalan yang diangkat pada pertemuan tersebut,” ujar bupati ketika dihubungi.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, dibutuhkan keterlibatan banyak pihak. Dikatakan, budidaya rumput laut memiliki potensi besar untuk mendukung upaya konservasi perairan, karena dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan apabila pembudidayaannya dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan.

“Tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi dengan meningkatkan pengetahuan pembudidaya dengan bimbingan teknis, mengintegrasikan program budi daya rumput laut ke dalam rencana desa,” ucapnya.

Selain itu, katanya lagi, dengan mengembangkan kebun bibit yang dikelola bersama, pembuatan sumber informasi untuk pembudidaya rumput laut yang mudah di akses, serta bekerja sama dengan lembaga keuangan penyediaan akses modal.

“Penyediaan akses modal sangat penting bagi pembudidaya rumput laut di Sabu Raijua,” tambah mantan Wakil Bupati Sabu Raiju ini.

Di awal pertemuan tersebut, kepada para peserta Bupati Sabu Raijua mempromosikan dan menyampaikan bahwa kualitas rumput laut yang ada di perairan Sabu Raijua sangat baik dan terbaik diantara rumput laut yang ada di seluruh Provinsi NTT .

Dalam pertemuan tersebut juga, YKAN telah menetapkan dan melakukan pemodelan di beberapa daerah seperti Kabupaten Kupang, Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Sabu Raijua dengan menjadikan beberapa desa sebagai desa binaan. YKAN bersama pemerintah daerah serta para mitra juga memperkuat kapasitas lembaga ekonomi masyarakat desa, seperti kios konservasi, Koperasi dan BUMDes melalui berbagai bimbingan teknis. (opi)

  • Bagikan