KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT meluncurkan program rehabilitasi mangrove di lahan seluas 20 hektare di Desa Tanah Merah, Kabupaten Kupang, NTT pada Kamis (7/3).
Program ini, yang terintegrasi dalam Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2024, melibatkan berbagai pihak termasuk PT. Pertamina Indonesia (Persero), TNI/POLRI, Pemerintah Provinsi, dan Kabupaten serta pihak lainnya.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, I Gede Agung Sindu Putra, menyatakan bahwa PLN memiliki misi lingkungan untuk mendukung pembangunan kelistrikan di seluruh Indonesia.
"Dengan program serupa, kami telah menanam lebih dari 16.000 mangrove di NTT hingga tahun 2023, melibatkan luasan 2,4 hektar, dan berencana untuk memperluas skala nasional," ungkap I Gede Agung Sindu kepada media ini seusai menanam mangrove.
I Gede Agung juga mengungkapkan bahwa PLN memanfaatkan hasil pembakaran pembangkit listrik, seperti Fly Ash dan Bottom Ash (FABA), untuk membentuk paving blok. Bahan tersebut telah digunakan oleh masyarakat setempat untuk berbagai proyek, termasuk bedah rumah, pembangunan tempat ibadah, dan jalan setapak.
I Gede Agung merinci rencana PLN untuk membangun jalan setapak di lokasi hutan mangrove dan memasang instalasi air. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, menciptakan sinergi positif antara pembangunan listrik dan rehabilitasi lingkungan.
"Dan rencananya kami akan bangun jalan setapak di lokasi hutan mangrove ini, dan kebetulan juga kami diminta memasang instalasi air dan sudah kami kerjakan, seperti listriknya, pompa airnya dan diharapkan bermanfaat bagi masyarakat disekitar hutan mangrove ini," ungkap I Gede Agung.
Corporate Secretary Pertamina, Brahmantya Satyamurti Poerwadi, menekankan pentingnya program bersama antara pemerintah, kementerian, lembaga, dan BUMN untuk memastikan kelestarian mangrove di pesisir. Program ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan mitigasi perubahan iklim.
"Fenomena perubahan iklim mendapatkan penanganan khusus di seluruh negara, termasuk Indonesia. Apabila kita ingat di tahun 2021, kita sudah melaunching Program mangrove, peta mangrove nasional dan disini jelas saya pikir di pagi hari ini yang kita inginkan," tandasnya
Mangrove sebagai Pemelihara Pantai, Ia menyoroti peran mangrove sebagai pemelihara garis pantai, pentingnya menjaga ekosistem laut dan darat, serta peran mereka dalam program tanggung jawab lingkungan dan sosial. Pertamina telah menanam lebih dari 6 juta pohon di seluruh Indonesia melalui Program Hutan Pertamina.
Peran Penting Mangrove dalam Pengekangan Plastik, Brahmantya mengingatkan bahwa mangrove berfungsi sebagai penjaga pantai dan mengatasi ancaman plastik. Ia menyoroti urgensi kesadaran masyarakat terhadap dampak plastik di laut, yang saat ini menjadi ancaman terbesar kedua di dunia bagi Indonesia.
Upaya Bersama Net Zero Emission, Brahmantya menyimpulkan bahwa upaya bersama, termasuk penanaman mangrove dan pengurangan plastik, penting untuk mendukung komitmen net zero emission Indonesia.
"Pertamina sebagai perusahaan energi berkomitmen memperbaiki ekosistem dan ekologi di Indonesia bersama masyarakat," pungkasnya. (cr3/thi)