PDIP Buka Pendaftaran, Siap Menang di Sejumlah Wilayah
KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi NTT, Emelia Nomleni mengaku siap bertarung sebagai calon gubernur 2024. Ia menyebut, dirinya siap apabila ditugaskan oleh partai dan ketua umum. Menurutnya, sebagai kader partai, bersedia atau tidaknya dia untuk maju, merupakan bagian dari proses.
"Saya bersedia atau tidak itu adalah proses. Saya siap berjalan ketika partai membutuhkan dengan yang ditetapkan oleh ketum. Jadi siap atau tidak, kader itu tidak boleh dipandang sebagai pribadi, tetapi sebagai kader partai yang bisa ditugaskan," terang Emelia saat memberikan keterangan pers di sekretariat DPD PDIP NTT, Jumat (12/4).
Menurutnya, PDIP mempunyai sumberdaya yang siap. Sumberdaya manusia, organisasi dan juga finansial.
"Ini bentuk kesiapan PDIP dari semua sumberdaya yang kita miliki," tuturnya.
Dia mengatakan, sebagai kader partai tentu ada aturan mainnya. Semua yang diputuskan partai sudah melalui komunikasi bersama.
Adapun flayer atau informasi yang berseliweran bahwa dirinya dipasangkan dengan beberapa figur, termasuk Josef Nae Soi, Emelia menyebut hal itu sah-sah saja sebagai sebuah dinamika. Terkait dengan melepas jabatannya sebagai ketua DPRD NTT ketika maju sebagai calon gubernur nanti, Emelia mengaku siap.
"Jawabannya bukan sebagai Emi Nomleni, tetapi sebagai petugas partai yang siap diperintah," katanya.
Sementara itu, PDIP NTT akan membuka pendaftaran pilkada serentak di 22 kabupaten/kota yang akan dilaksanakan pada 16-30 April 2024 nanti untuk menjaring bakal calon bupati dan wakil bupati, wali kota dan wakil wali kota.
Sementara untuk pemilihan gubernur (pilgub) akan dimulai pada 1-10 Mei 2024 nanti. Penjaringan tersebut disampaikan secara terbuka dan gratis dengan pendaftarannya bisa secara fisik di tiap-tiap kantor sekretariat partai maupun juga dibuka untuk pendaftaran online.
Sekretaris DPD PDIP NTT, Yunus Takandewa mengatakan, dalam penjaringan tersebut, PDIP mengedepankan aspek rasionalitas dan objektivitas.
"Aspek rasionalitas dari hasil pemetaan dan survei, kemudian aspek objektivitas dari kesiapan dan potensi kader maupun para tokoh pemuda, agama dan perempuan," terang Yunus.
Selain itu, merujuk pada hasil pemilu 2024, PDIP berhasil memenangkan pileg ditingkat provinsi dan di tujuh kabupaten, yakni di Kabupaten Manggarai, Ende, Sikka, Belu, TTS dan Kabupaten Sumba Barat Daya. Di tujuh kabupaten itu, PDIP berhasil meraih kursi ketua DPRD.
Adapun tujuh kabupaten lain, PDIP juga berhasil meraih kursi wakil ketua DPRD yakni di Kabupaten Flores Timur, Malaka, Kota Kupang, Sabu Raijua, Rote Ndao dan Kabupaten Sumba Timur.
"Potret ini yang akan menjadi target PDIP untuk memenangkan pilgub dan pilkada kabupaten/kota. PDIP berkomitmen memenangkan pilkada di sejumlah wilayah. Di wilayah yang PDIP berhasil menempati kursi sebagai ketua DPRD. Itu menjadi kekuatan politik untuk penggalangan dukungan dan menempatkan potensi kader," tambahnya.
Meskipun begitu, PDIP juga melihat potensi dibeberapa wilayah yang meskipun jumlah kursi terbatas, namun disitu ada kesiapan kader.
Yunus menegaskan, PDIP sangat siap menempatkan kader untuk bertarung. Disamping itu, komunikasi dengan partai lain dan potensi koalisi juga sangat diperhitungkan. Untuk pilgub, PDIP dipastikan menyodorkan kader murni untuk maju sebagai calon gubernur.
"Peta koalisi di daerah sangat dinamis, kita juga saat ini lebih condong dengan parpol yang kemarin berkoalisi di pilpres. Tetapi, kita harus melihat kondisi wilayah dapil apakah ada potensi berkoalisi dengan partai lain. Masih sangat dinamis, kita melihat peluang yang ada di daerah-daerah," katanya.
Menurut Yunus, disejumlah wilayah, ada partai dan para tokoh yang ingin berkoalisi dengan PDIP. Komunikasi pun sementara berjalan. Dan memang, di kabupaten pun juga cenderung menggandeng kader PDIP.
"PDIP sangat terbuka baik kader maupun non kader untuk melalui proses. Tugas parpol adalah menyiapkan calon pemimpin, sehingga antara kader dan non kader itu dalam proses tidak ada standar yang sangat baku. Ini sangat adil dan terbuka," tegasnya.
Untuk empat kader yang diisukan akan maju dalam kontestasi pilgub, yakni Emelia Nomleni, Andreas Hugo Parera, Yohanis Fransiskus Lema dan Herman Hery, Yunus menyebut, siapapun kadernya tentu atas persetujuan DPP.
"Kita ingin proses ini sangat terbuka dan nanti diusulkan ke DPP. Meski kita memprioritaskan kader PDIP, tapi tentu akan ada figur yang mendaftar karena itu proses ini sangat terbuka," jelasnya. (cr1/ays)