Minta Hasil Rekam Medis, Polisi Dampingi Keluarga Petrus Berek Datangi RSUD Kefamenanu

  • Bagikan

KEFAMENANU, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Keluarga almarhum Petrus Berek, sopir pribadi dari Elfi Ogom, istri dari Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Juandi David yang diduga meninggal tidak dengan wajar kembali mendatangi RSUD Kefamenanu untuk meminta hasil rekam medis. Kedatangan kali ini, pihak keluarga tidak sendiri, namun didampingi tim dari Kepolisian Resort (Polres) TTU.

Kedatangan keluarga korban ini diterima Kepala Bidang Pelayanan RSUD Kefamenanu, dr. Theresia Mulowato di ruang kerjanya, Rabu (5/1).

Dalam dialog bersama dr. Theresia, ayah kandung korban, Blasius Berek kembali meminta kepada pihak RSUD Kefamenanu untuk memberikan hasil rekam medis dari anaknya Petrus Berek yang disebutkan meninggal dunia karena dipagut ular berbisa.

Pihak keluarga meminta rekam medis ini karena ada dugaan bahwa kematian almarhum Petrus Berek tersebut bukan murni dipagut ular melainkan adanya unsur lain.

“Kami hanya ingin tahu hasil rekam medis itu seperti apa? Apakah anak kami ini meninggal karena dipagut ular atau karena unsur lain karena sempat dirawat di RSUD Kefamenanu ini sebelum meninggal dunia,” ungkap Blasius.

Blasius menambahkan, apabila almarhum Petrus Berek meninggal dunia karena dipagut ular berbisa, apakah dokter bisa menjelaskan di bagian tubuh korban manakah yang dipagut ular berbisa itu?

BACA JUGA: Kematian Sopir Pribadi Istri Bupati TTU Janggal, Ini Permintaan Keluarga ke RSUD Kefamenanu

Pasalnya, sesuai pengamatan keluarga secara kasat mata di sekitar tubuh korban tidak terdapat bagian yang membekas akibat dipagut ular namun ditemukan permukaan anus korban melebar dan kepala bagian belakang korban terdapat luka serius.

“Kami hanya minta dokter yang tangani anak kami itu harus jujur dan terbuka menyampaikan kepada kami terkait penyebab kematian anak kami. Apapun itu hasilnya, kami akan tetap tempuh jalur hukum dan melakukan autopsi jenazah korban untuk memastikan penyebab kematian korban secara hukum,” tegasnya.

Kepala Bidang Pelayanan RSUD Kefamenanu, dr. Theresia Mulowato mengatakan, sesuai aturan kedokteran, pihaknya tidak bisa memberikan hasil rekam medis kepada keluarga korban karena menjaga kerahasian dari penyakit yang diderita korban.

Namun, pihaknya hanya bisa memberikan penjelasan secara garis besar kepada keluarga korban terkait penyakit yang diderita korban dan penyebab kematian dari korban saja. Namun, saat ini dokter yang menangani korban sementara cuti sehingga pihaknya belum bisa memenuhi permintaan keluarga.

Dokter Theresia berjanji akan menjadwalkan untuk melakukan pertemuan kembali dengan keluarga korban. “Sesuai regulasi, rekam medis ini kan dokumen negara yang sifatnya rahasia sehingga kami tidak bisa memberikan kepada siapapun termasuk keluarga. Namun untuk keluarga korban kami hanya bisa memberikan penjelasan secara garis besar saja sedangkan hasil rekam medis secara tertulis akan diberikan apabila dimintai oleh pihak kepolisian,” jelasnya. (mg26)

  • Bagikan

Exit mobile version