KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pembangunan drainase di sepanjang jalan Bundaran PU, Kelurahan Tuak Daun Merah (TDM) saat ini hampir rampung.
Lurah TDM, Imanuel Ully mengatakan, sesuai hasil koordinasi dengan pihak kontraktor yang melaksanakan proyek tersebut, sesuai rencana pembangunan drainase itu akan selesai pada Maret 2022.
“Karena pembangunan drainase itu dua sisi, maka kalau untuk sisi yang kanan, sudah mencapai 50 persen, jika sudah selesai, barulah akan dilanjutkan sisi kirinya,” kata Imanuel.
Imanue mengaku, dirinya melakukan koordinasi dengan pihak ketiga agar melakukan pembangunan drainse di sisi kanan, barulah di sisi kiri, agar akses jalan tersebut tidak ditutup 100 persen.
“Karena di wilayah itu banyak pelaku usaha yang berdagang, juga merupakan kawasan pertokoan. Jika ditutup seluruhnya maka akan sangat merugikan masyarakat dan pedagang,” katanya saat diwawancarai Jumat (7/1).
Saat ini, kata Imanuel, pembangunan drainse nencapai 1,3 kilometer yang sudah dikerjakan. Jika semua pekerjaan drainase 100 persen, barulah akan dilanjutkan dengan pembangunan trotoar jalan.
“Setelah semuanya rampung, barulah akan dibangun akses jalan. Sesuai kontrak kerja, pekerjaan secara keseluruhan, baik drainase, trotoar maupun jalan, masa kontraknya selama satu tahun,” sebutnya.
Adapun masalah atau kendala yang dihadapi, yaitu warga dan pemilik usaha atau toko yang menolak dibangun drainase di depan toko atau rumah mereka. Pasalnya, saat membangun, mereka tidak memperhatikan daerah sepadan jalan, sehingga masuk sampai ke kawasan drainase.
“Terkait hal ini, saya hari ini turun langsung untuk melakukan koordinasi dan menjelaskan secara persuasif kepada masyarakat, agar mau mendukung pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, demi kepentingan masyarakat umum,” ujarnya.
“Setelah saya jelaskan, warga bisa mengerti dan menyetujui untuk mendukung pembangunan drainase. Kita semua berpikir untuk kepentingan masyarakat umum,” tambahnya.
Untuk diketahui, proyek pengerjaan drainase, trotoar, dan jalan di wilayah Kelurahan TDM, menggunakan anggaran dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTT, karena jalan tersebut merupakan jalan provinsi. (*)
PENULIS: Fenti Anin
