Kakanwil Kemenag NTT Gandeng Tokoh Agama, Ini yang Dilakukan untuk Bangsa

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi NTT, Reginaldus S. S. Serang, S.Fil., M.Th, bersama sejumlah tokoh agama di daerah ini menggelar kegiatan melangitkan doa bersama di aula Kanwil Kemenag NTT, Kamis (27/1).

Tokoh agama yang hadir, diantaranya Reverendus Dominus (RD) Rudolf Y. Tjung Lake mewakili tokoh agama Katolik, Pdt. Yusuf Nakmofa, M.Th (Agama Kristen Protestan), H. Ma’ruf Peni, S.Pd, (Islam), Pinandita Supardi, S.Pd (Hindu), dan Raden Mas Nico Hananto Putra, SH (Buddha).

Kegiatan tersebut digelar dengan tujuan untuk kesehatan dan keselamatan Bangsa Indonesia dari wabah dan musibah. Kegiatan itu rutin digelar setiap Kamis malam (Malam Jumat) oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Kali ini, Kemenag RI berkolaborasi dengan Kanwi Kemenag NTT yang berlangsung secara daring juga luring.

Dan untuk Kanwil Kemenkumham NTT sendiri diikuti 22 Kemenag kabupaten/kota, dan lembaga pendidikan di lingkup Kanwi Kemenag NTT.

Dalam kesempatan itu, Kakanwil Kemenag NTT, Reginaldus S. S. Serang, S.Fil., M.Th, menjelaskan, menghadapi situasi pandemi dan musibah alam, tuntutan untuk terus membangun bangsa saat ini harus tetap berjalan.

“Kita tidak hanya dituntut ketahanan fisik tapi juga ketahanan mental spiritual rohani, dengan melangitkan doa bagi insan Kemenag yang terus menerus dilakukan. Hal ini menjadi ikhtiar batiniah untuk menghadapi situasi ini. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, memberikan rahmat bagi kita semua,” ungkap Reginaldus.

Pelaksanaan Melangitkan Do’a yang diikuti tokoh agama dari semua agama ini menjadi bukti terwujudnya kerukunan beragama dan implementasi dari moderasi beragama dalam mengukuhkan persatuan dan keutuhan bangsa.

“Kerukuan umat beragama adalah bagian penting dari keberhasilan pembangunan bangsa yang memiliki berbagai suku, ras, adat budaya, dan agama,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu hadir juga Rektor Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Pater Dr. Philipus Tule, S.VD. Pater Rektor mengajak semua elemen bangsa untuk mewujudkan negeri yang tentram, subur, aman, nyaman, dan damai. Dalam Islam disebut Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur.

“Berdoalah selalu, karena doa itu dialog, memanggil Tuhan kita dalam jiwa kita untuk memohon rahmat dan perlindungan dengan cara iman kita yang kita yakini, karena kekuatan doa itu luar biasa,” ungkap Pater Philipus Tule, ahli Islamologi lulusan Mesir ini.

Pater Philipus menyampaikan ayat dalam Alquran tentang bagaimana Allah memang menghendaki keberagaman umat manusia untuk saling mengenal dan menolong untuk kebaikan yang diberkati Tuhan.

“Hai manusia, sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Surat Al Hujurat ayat 13 ini menegaskan tidak ada perbedaan nilai kemanusiaan antara laki-laki, perempuan, suku, dan bangsa. Dari ayat ini kita harus memahami bahwa keberagaman itu keinginan Tuhan. Jadi kita tidak harus perdebatkan, kita hanya perlu saling memahami dan menjalankan iman kita dengan baik dan benar atas nama Tuhan,” pungkasnya. (r1)

  • Bagikan