Bangun Bendungan Kolhua, Warga: Mau Mati-mati, Kami Tetap Tolak!

  • Bagikan

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Warga Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa tetap konsisten menolak pembangunan Bendungan Kolhua. Aksi penolakan tersebut ditandai dengan pemasangan spanduk di empat titik berbeda.

Pada spanduk-spanduk itu, terdapat tulisan penegasan penolakan dari warga, yang isinya: “Jangan rampas kehidupan kami etnis Helong Kolhua. Tolak Pembangunan Bendungan Kolhua”.

Dance Bistolen, warga Kolhua kepada TIMEX mengatakan, aksinya itu merupakan bentuk protes dan komitemen warga dalam menindaklanjuti rencana pembangunan bendungan.

Bendungan sudah direncanakan sejak lama namun warga sekitar tetap melakukan perlawanan karena lahan produktif pertanian mereka selama turun-temurun akan hilang. Selain lahan hilang, ia menilai proses pembangunan itu sengaja dibangun untuk menghilangkan etnis Helong yang ada di Kota Kupang.

BACA JUGA: Ini Sikap Warga Kolhua Soal Pembangunan Bendungan Kolhua, DPRD NTT: Ini Masalah Serius

“Jangan rampas kehidupan kami di Kelurahan Kolhua karena lahan kami merupakan lahan produktif yang selama ini menghidupi kami,” katanya.

Dance mengaku sampai kapan pun warga yang bermukim di sekitar area yang direncanakan untuk bangunan Kolhua tetap menolak.

Terhadap intervensi Pemerintah Kota (Pemkot) hingga Pemprov, dirinya menyebut siapa pun yang berkepentingan dalam merealisasikan bendungan itu akan berhadapan dengan warga. “Mau mati-mati. Kami tetap tolak karena itu lahan kami,” tegasnya. (r3)

  • Bagikan

Exit mobile version