Ribuan Warga Belu Serbu Posko Penyaluran Migor Bersubsidi

  • Bagikan
ANTRE. Tampak ribuan masyarakat di Kabupaten Belu mengantre untuk mendapatkan migor curah bersubsidi di Kota Atambua, Senin (16/5). (FOTO: PETRUS USBOKO/TIMEX)

ATAMBUA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Ribuan masyarakat Kota Atambua, Kabupaten Belu menyerbu posko penyaluran minyak goreng (Migor) curah bersubsidi yang dibuka di Tulamalae, Gudang RTW, Senin (16/5).

Penyaluran migor curah bersubsidi tersebut diperuntukkan bagi masyarakat kecil, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal tersebut dilakukan akibat kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng di Indonesia saat ini yang menyulitkan masyarakat mendapatkan salah satu bahan kebutuhan pokok itu.

Kasat Binmas Polres Belu, George Settu kepada sejumlah awak media di Atambua, Senin (16/5), mengatakan, pembagian minyak curah murah di Kelurahan Tulamae mendapat respon masyarakat yang luar biasa.

Dikatakan, minyak goreng yang disalurkan kepada masyarakat tersebut sebanyak 3.000 liter dan diperuntukkan bagi 600 orang. "Antusias masyarakat sangat tinggi, namun stok minyak goreng yang disiapkan hanya 3.000 liter saja sehingga tidak mampu melayani seluruh masyarakat yang datang," ungkapnya.

George menambahkan, penyaluran migor curah bersubsidi tersebut merupakan hasil kerja sama Polres Belu dengan pihak distributor demi menjawab keluhan masyarakat soal kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng di pasaran.

Adapun syarat untuk mendapatkan migor curah bersubsidi tersebut, kata George, yakni membawa KTP elektronik (e-KTP), dan masing-masing pemilik KTP berhak mendapatkan migor sebanyak 5 liter.

"Setiap orang yang ingin mendapatkan minyak curah harus mendaftar diri dengan menunjukkan KTP. Dari 6.000 orang tersebut, setiap orang hanya berhak memperoleh minyak curah sebanyak 5 liter. Harga perliternya Rp 15.500," sebutnya.

George berharap, masyarakat yang tidak mendapat kesempatan mendaftar sebagai penerima bisa memaklumi, karena memang petugas menyesuaikan dengan minyak curah yang dibagikan kepada masyarakat. (mg26)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan