MUI Manggarai Gelar Musda, Begini Harapan Bupati Hery

  • Bagikan
SAMBUTAN. Bupati Manggarai, Hery Nabit memberi sambutan saat membuka kegiatan Musda IX MUI Cabang Manggarai bertempat di Masjid Baiturahman Cunca Lawar, Kota Ruteng, Senin (30/5). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Manggarai, menggelar Musyawarah Daerah (Musda) IX, Senin (30/5). Salah satu agenda penting Musda yang berlangsung di Masjid Baiturahman Cunca Lawar, Kota Ruteng itu adalah memilih kepengurusan baru MUI Manggarai periode 2022-2027.

Musda itu dibuka oleh Bupati Manggarai, Hery Nabit. Hadir saat itu pengurusan MUI Kabupaten Manggarai dan kecamatan, pengurus MUI NTT yang diwakili Yahidin Umar, Sekda Mangarai, Fansy Jahang, pimpinan OPD, dan sejumlah organisasi lintas agama di Kabupaten Manggarai

Ketua Panitia Musda IX MUI Manggarai, Bacharuddin Abbas mengatakan, peserta Musda sudah tahu, dimana kepengurusan baru harus dipilih karena Ketua MUI Cabang Manggarai saat ini, Haji Amir Faisal Kelilauw, sudah memasuki usia 93 tahun.

Mudsa yang digelar itu, kata Abbas, semua harus fokus dan memberi perhatian pada agenda yang ada sebab amat menentukan gerak organisasi ini ke depan. Seperti yang sudah diperlihatkan kepengurusan di bawah kepemimpinan Haji Amir. "Pengurus yang baru nantinya diharapkan lebih bersinergi menyatukan visi dan misi," harap Abbas.

Selain memilih kepengurusan yang baru, agenda dalam Musda itu juga diadakan untuk menggerakkan kepemimpinan dan kelembagaan umat (MUI) secara efektif dan melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar dalam mengembangkan akhlaqul karimah, mengembangkan ukhuwah Islamiyah, dan sinergi gerak kerja sama.

Ketua MUI Manggarai, Haji Amir, dalam kesempatan itu mengatakan, kepengurusan lama yang ia pimpin segera berakhir. Karena itu, pihaknya menyampaikan banyak terima kasih atas segala dukungan selama ini. Baik dalam menjalankan roda organisasi, maupun membangun kerja sama dengan pemerintah, agama lain, dan lembaga kemasyarakatan di daerah ini. 

"Kami sampaikan ucapan terima kasih dan sekaligus memohon maaf atas segala kekurangan dan program yang tidak dilaksanakan sesuai dengan harapan," ungkap Haji Amir.

Menurutnya, kepengurusan yang dipimpinnya selama ini telah melaksanakan tugas secara baik, internal maupun eksternal. MUI, kata Haji Amir, selalu melakukan pendekatan yang komunikatif, informatif, dan konsultatif dalam mengembangkan organisasi dan membangun hidup bersama yang lebih baik. 

"Perlu menjadi perhatian semua, soal kerukunan. Kerukunan yang telah ada agar terus dijaga, dirawat, dan diperjuangkan terus menerus. MUI tidak membangun tembok pemisah, melainkan membangun jembatan penghubung agar menjadi jalan tol lintas batas. Mari semua bergerak bersama untuk membangun dan merawat kerukunan itu," katanya.

Sementara Bupati Manggarai, Hery Nabit berharap, siapapun yang terpilih dalam Musda MUI tersebut, tentu menjadi orang yang bisa menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai.

Bupati Hery juga berharap, Musda itu berlangsung teduh, adu argumen sesuatu yang biasa dalam alam pikiran semua orang. "Hendaknya dalam argumen yang sekeras apapun, tetap harus selalu mengutamakan persaudaraan. Saya sungguh percaya dengan melihat wajah yang hadir hari ini, kita semua mempunyai keluasan hati untuk menempatkan kepentingan umum untuk mengakomodir suara-suara umat. MUI diharapkan menjadi penyambung lidah umat," harapnya.

Bupati Hery mengungkapkan, kehadirannya pada kegiatan Musda MUI IX, sebagai wujud kedekatan dengan umat antaragama di Kabupaten Manggarai. Sebagai bupati yang belum lama menjabat, lanjutnya, dirinya memutuskan untuk wajib hadir di forum yang besar ini. Ini juga sebagai wujud menunjukan kedekatanya antara ulama dan umara. 

Bupati Hery juga meminta agar tidak lupa dengan tokoh-tokoh agama yang sudah berjasa, yang terus menggelorakan semangat toleransi. Bupati Hery secara khusus menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada MUI Kabupaten Manggarai yang sudah membangun komunikasi yang baik dengan tokoh agama lainnya sehingga tetap menjunjung tinggi semangat toleransi. (*)

Penulis: Fansi Runggat

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan