Dekranasda Manggarai Kirim 10 Remaja Belajar Fashion Design di Yogyakarta, Begini Harapan Bupati Hery

  • Bagikan
PELEPASAN. Bupati Manggarai, Herybertus Nabit dan Ketua Dekranasda, Ny. Meldyati Hagur Nabit pose bersama 10 peserta pelatihan fashion design usai acara pelepasan di aula Nuca Lale, Kantor Bupati Manggarai, Kota Ruteng, Rabu (20/7). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Produk tenun Manggarai makin diminati pasar. Agar mutu dan kualitas tenunan tetap terjaga, Dekranasda Manggarai melakukan terobosan dengan mengirimkan sebanyak 10 orang remaja untuk belajar tentang fashion design atau perancang tenun di Yogyakarta.

Ke-10 remaja itu dilepas oleh Bupati Manggarai, Herybertus Nabit, di aula Nuca Lale, Kantor Bupati Manggarai, Kota Ruteng, Rabu (20/7). Acara pelepasan itu dihadiri Ketua Dekranasda Manggarai, Ny. Meldyati Hagur Nabit dan jajarannya. Tampak juga mitra Dekranasda, yakni dari El Nusa Consulting.

"Tentu yang dikirim ini nantinya tidak hanya untuk belajar menjahit, tetapi belajar untuk menjadi seorang desainer. Kesempatan ini harus dimanfaatkan secara baik. Kalau sepuluh orang ini bagus selesai sekolah, maka akan ada angkatan kedua," kata Bupati yang akrab disapa Hery Nabit ini.

Tentu yang pertanyaannya, lanjut Bupati Nabit, mengapa harus masuk ke fashion design? Hal itu merupakan salah satu pilihan menjawab keluhan tenun Manggarai yang harganya mahal. Mahal karena yang namanya tenun, mau dibuat murah juga tidak bisa.

Menurut Bupati Hery Nabit, fakta dalam proses pembuatan tenunan membutuhkan waktu satu hingga dua bulan. Sehingga, tidak bisa dijual dengan Rp 200 ribu saja. Soal ini harus dicarikan jalan keluar tanpa harus meninggalkan produk tenunan itu sendiri. Upaya yang dilakukan, meningkatkan produk dari tenun kaik ke fashion kain.

"Fashion sudah pasti akan lebih menarik sehingga lebih mudah diserap pasar nantinya. Saya mengapresiasi kesiapan Dekranasda Manggarai dalam merespon kebutuhan pasar. Yang dikirim tidak asal dikirim, melainkan telah terlebih dahulu dilatih menenun dasar. Cara-cara seperti ini yang patut dicontohi," katanya.

Bupati Hery Nabit menambahkan, agar dapat memproduksi rancangan yang sesuai dengan perkembangan zaman saat ini, maka harus dipersiapkan juga orang-orang Manggarai yang mengerti akan hal itu.

Penganggaran kegiatan ini juga perlu dilihat sebagai sebuah investasi pemerintah untuk kemajuan produk tenun maupun perkembangan fashion di Manggarai. "Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada El Nusa Consulting, yang telah membekali para peserta melalui pelatihan-pelatihan psikologis sebelum mengikuti pelatihan di Yogyakarta," ucap Bupati Hery.

Seorang peserta, Ivon, kepada TIMEX mengatakan, dirinya dan rekan-rekan sudah siap mengikuti pendidikan, baik dalam menjahit maupun merancang tenunan sesuai arahan dan petunjuk Ketua Dekranasda Manggarai dan para pembina lainnya. Karena mereka dikirim oleh daerah, maka tanggung jawabnya jelas harus pulang membawa hasil.

"Kami 10 orang sudah siap untuk ikut pelatihan selama enam bulan. Kami berharap tidak ada kendala selama mengikuti kegiatan di Yogyakarta ini. Komitmen kami, pulang harus bawa hasil," janji Ivon. (*)

Penulis: Fansi Runggat

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan