Kepala Kantor SAR Gugah Empati Pihak KM Express Cantika Agar Terlibat Mencari Korban

  • Bagikan
Legal Officer PT Dharma Indah, Antoni Hatani (Kanan) usai menghadiri rapat evaluasi di Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang, Jl. Adi Sucipto, Penfui, Kota Kupang, Minggu (30/10). (FOTO: INTHO HERISON TIHU/TIMEX)

Keluarga Ikut Cari Korban dan Menginap di Pulau Mbate

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Setelah memperpanjang waktu pencarian dan pertolongan terhadap korban kebakaran KM Express Cantika 77, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang (Kantor SAR Kupang), I Putu Sudayana, meminta manajemen PT Dharma Indah selaku opetator KM Express Cantika 77 agar lebih proaktif menjalankan tanggungjawabnya dengan terlibat pada proses pencarian korban dan memastikan para korban mendapatkan jaminannya.

I Putu Sudayana usai rapat bersama Tim SAR Gabungan dalam rangka evaluasi operasi pencarian, Minggu (30/10) meminta hal tersebut di hadapan Kepala PT Dharma Indah Cabang Kupang, Syeren Patrisia dan Legal Officer PT Dharma Indah, Antoni Hatani yang ikut hadir memenuhi undangan rapat tersebut meski terlambat.

"Kami disini sebenarnya kerja keras agar dapat menemukan warga kami yang menjadi korban dalam peristiwa ini. Semua instansi terlibat untuk gelar operasi ini," katanya kepada pihak PT Dharma Indah.

"Koordinasi yang baik, komunikasi yang baik, dan kolaborasi yang baik itu gampang diucapkan tapi susah untuk dilakukan sehingga saya mengundang bapak-ibu ke sini untuk kita bahas bersama dan evaluasi proses yang selama ini sudah berlangsung," tandasnya.

Dikatakan, sejumlah prespektif tengah diperbincangkan masyarakat soal tidak tampaknya pihak KM Express Cantika 77 dalam upaya pencarian para korban. "Hanya ikut hari pertama saja. Hal-hal seperti ini harus diredam dengan proaktifnya pihak perusahaan," kata Putu.

"Ada berkembang di masyarakat bahwa pihak Cantika tidak ikut mencari, hanya ikut pada hari pertama saja. Kami tidak menuntut macam-macam, kita hanya ingin ikut bergabung agar dapat memaksimalkan tiga hari ini untuk mencari korban," pinta Putu terhadap pihak petusahaan operator kapal naas itu.

I Putu Sudayana pada kesempatan tersebut juga menggugah perasaan pihak perusahaan dan pemilik kapal karena keluarga korban datang dari Alor dan terlibat melakukan pencarian menggunakan kapal sendiri bahkan biaya sendiri.

"Mari kita memberikan empati kepada keluarga karena mereka turun cari sendiri. Tadi malam mereka tidur di Pulau Mbate jadi pihak Cantika bisa menyiapkan speed boat untuk terlibat dalam pencarian ini. Pihak keluarga bisa, masa perusahaan tidak bisa?" gugah Putu.

Legal Officer PT Dharma Indah, Antoni Hatani usai mendengar gugahan dari Kepala Kantor SAR Kupang, kepada Timor Express mengaku, dirinya diutus dari kantor pusat untuk melakukan pendampingan terhadap kejadian tersebut.

Dikatakan, dirinya sudah mengambil semua data yang berkaitan dengan keberangkatan kapal untuk diteliti. Hal-hal lain berkaitan dengan proses pencarian dan pertolongan terhadap korban maupun pemulangan korban selamat, pihaknya sangat siap.

"Memang kita disampaikan agar lebih proaktif lagi, bukan berarti sejak awal kita tidak proaktif. Kita tegaskan mulai hari ini dan tiga hari ke depan kita akan terlibat mencari," tegas Antoni.

Antoni menyebutkan bahwa pihak perusahaan juga menyiapkan santunan kepada para korban masing-masing sebesar Rp 10 juta. Namun untuk realisasinya, lanjut Antoni, perlu proses verifikasi datanya lagi secara benar.

"Kami tidak lepas tangan walau pemerintah melalui Pak Gubernur menanggung biaya rumah sakit. Jadi kita terus proaktif dalam menangani masalah ini," katanya.

Untuk diketahui, berdasarkan hasil evaluasi Tim SAR Gabungan yang dipimpin Kantor SAR Kupang, diputuskan bahwa proses pencarian dan pertolongan kepada korban yang masih belum ditemukan atau hilang diperpanjang tiga hari ke depan. Terhitung Senin (31/10) hari ini hingga Rabu (2/11). "Setelah tiga hari pencarian, apa pun hasilnya kita akan tutup," kata Putu Sudayana.

Sementara itu, berdasarkan data terakhir, terdapat 17 korban yang belum ditemukan atau masih hilang. Ke-17 korban itu, yakni:

  1. Gideon Zakarias Wabang, jenis kelamin laki-laki usia 4 tahun
  2. Hasan Abdulah, jenis kelamin laki-laki, usia 52 tahun
  3. Nurjanah, jenis kelamin perempuan usia 51 tahun
  4. Ernest Salmun Zadrak Pela, jenis kelamin laki-laki usia 63 tahun
  5. Fatmawati Malaum, jenis kelamin perempuan usia 34 tahun
  6. Adibah H. Zainudin, jenis kelamin perempuan usia 4 tahun
  7. Mansyur Magia , jenis kelamin laki-laki usia 70 tahun
  8. Mei Seniawati Romalang, jenis kelamin perempuan usia 5 tahun
  9. Yulius Atacay Djobo, jenis kelamin laki-laki usia 49 tahun
  10. Jonli Zakarias Wabang, jenis kelamin laki-laki usia 67 tahun
  11. Muslihi Balich, jenis kelamin laki-laki usia 63 tahun
  12. Wiliam Liufeto, jenis kelamin laki-laki usia 5 tahun
  13. Stefani Obidje, jenis kelamin laki-laki usia 4 tahun
  14. Nonce Y. Kalla, jenis kelamin perempuan usia 41 tahun
  15. Zem Kafolkai, jenis kelamin laki-laki usia 60 tahun
  16. Wise Gabriela Benu (Jenazah perempuan yang dibawa dalam kapal untuk dimakamkan di Alor)
  17. Yonas Dael, jenis kelamin laki-laki usia 71 tahun. (r3/r1/ito)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan