PLN Hadirkan Stasiun Pengisian Listrik di Pelabuhan Bolok dan Dermaga TPI Kampung Ujung

  • Bagikan
JEMPOL. Eko Sandwi T. Y. selaku Manager Teknik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang dan jajaran bersama GM PLN UIW NTT, Fintje Lumembang dan jajaran foto bersama usai peresmian SPLiKS di Pelabuhan ASDP Bolok, Rabu (21/12). (FOTO: Dok. PLN)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-PT PLN (Persero) menghadirkan Stasiun Pengisian Listrik Kapal Sandar (SPLiKS) pertama di Pulau Timor untuk mendukung operasional Kapal Ferry di pelabuhan, Rabu (21/12).

SPLiKS dengan daya 41.500 Volt Ampere (VA) tersebut berlokasi di Pelabuhan Bolok, Kota Kupang yang beroperasi di bawah naungan salah satu BUMN, yaitu PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang.

Selain di Timor, PLN juga membangun SPLiKS pertama di Pulau Flores, yang terpasang di Dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Dermaga Ujung, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar). Sarana ini nantinya di kelola TPI di bawah naungan Dinas Perikanan Kabupaten Mabar.

Eko Sandwi T. Y. selaku Manager Teknik pada PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang mengapresiasi upaya PLN menghadirkan SPLiKS di Pelabuhan Bolok.

Dengan inisiatif ini, kata Eko, PLN mengambil peluang penggunaan listrik yang dulunya disuplai oleh generator saat Kapal Ferry sedang bersandar loading dan unloading penumpang beserta barang.

“Sejalan dengan komitmen Pemerintah tentang green energy dan MoU antara PLN Pusat dengan ASDP, dengan bantuan PLN, hari ini kita sudah bisa menggunakan listrik sebagai sumber energi yang ramah lingkungan, setidaknya untuk mengurangi operasional dan mengingkatkan efisiensi saat kapal ferry bersandar yang dituntut mesin kapal harus tetap menyala dari sebelumnya memakai BBM sekarang menggunakan Listrik dari SPLiKS," kata Eko.

"Kami sebagai BUMN yang bergerak dalam jasa angkutan penyeberangan dan pengelola pelabuhan penyeberangan untuk penumpang, kendaraan dan barang, sesuai instruksi Presiden berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan green energy dalam proses bisnis kami," tambah Eko.

Eko melanjutkan, dengan kehadiran SPLiKS di Pelabuhan Bolok, maka pengelola jasa penyeberangan akan sangat terbantu dari segi turunnya biaya operasional hingga 60 persen sehingga nantinya dapat dialihkan untuk meningkatkan pelayanan penumpang dari segi yang lain.

"Hadirnya SPLiKS ini dapat menghemat biaya operasional dan meningkatkan efisiensi, dan inovasi PLN menjadi jawabannya. Kami berharap PLN terus menggandeng BUMN yang lain untuk menciptakan sumber energi yang ramah lingkungan. Untuk saat ini sudah tersedia 1 unit SPLiKS di Pelabuhan Bolok dan on progress ada dua unit lagi akan dibangun. Tidak hanya itu, kami juga mendorong PLN untuk bisa bekerja sama dengan kami membangun SPLiKS di Pelabuhan Rote Ndao dan Pelabuhan Larantuka karena intensitas kapal ferry cukup tinggi di sana," pinta Eko.

“Kami berterimakasih kepada PLN, khususnya kali ini untuk PLN NTT dan PLN UP3 Kupang atas kerjasamanya, karena kami ini ibarat gerbang masuk seluruh sumber daya yang dibutuhkan Pulau Timor dari pelayaran lokal antar pulau di NTT, dengan adanya SPLiKS ini menunjukan bahwa kami di NTT juga sudah berkembang dan ikut mendukung energi yang ramah lingkungan,” tutur Eko

Sementara itu, di Labuan Bajo, SPLiKS pertama di Pulau Flores terpasang di Dermaga Ujung TPI.

Sekretaris Dinas Perikanan Mabar, Kristin mengatakan, dengan SPLiKS ini semoga dapat membantu nelayan dan memberikan kemudahan serta manfaat dalam mendapatkan energi listrik. Dengan demikian, dapat memberikan penghematan secara operasional kapal dalam pemanfaatan BBM Solar.

Saat launching SPLiKS di Dermaga TPI Labuan Bajo, hadir juga Manager Bagian Pemasaran, Godgrant H. Letik, dan Manager ULP Labuan Bajo, R. M. Ridwan.

Sementara itu, General Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT, Fintje Lumembang mengatakan, pembangunan SPLiKS akan menunjang sektor transportasi laut di NTT.

“SPLiKS adalah inovasi PLN dalam bidang Electrifying Marine yang merupakan wujud dari transformasi PLN pilar “Customer Focused” guna meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah, terjangkau, dan andal serta ramah lingkungan," ucap Fintje.

Selain memudahkan Pelayaran Kapal Ferry, hadirnya SPLiKS di Pelabuhan Bolok, Kupang dan Labuan Bajo menyusul lokasi lainnya adalah bagian dari usaha PLN dalam mendorong transisi energi bersih dan mengurangi emisi karbon.

"Hadirnya SPLiKS dapat mendukung efisiensi biaya operasional untuk kapal-kapal yang bersandar. Baik kapal pariwisata, dan lain-lain sehingga dapat berimplikasi pada peningkatan roda ekonomi masyarakat sekitar," ungkapnya.

PLN, kata Fintje, akan terus menggencarkan program Electrifying Marine dengan mengganti kebutuhan sumber energi pelabuhan yang selama ini bergantung pada genset. Kini kapal-kapal yang berlabuh atau bersandar dapat menggunakan listrik PLN untuk memudahkan masyarakat dalam aktivitas ekonominya di pelabuhan.

SPLiKS, jelasnya, merupakan terobosan dan pengembangan layanan kelistrikan dari Anjungan Listrik Mandiri (ALMA).

Melalui SPLiKS, pelanggan dapat mengetahui berapa kwh yang dipakai saat penggunaan. SPLiKS dilengkapi dengan tombol START dan STOP untuk memulai dan menghentikan pengisian daya. Sementara tombol PRINT berfungsi untuk mencetak struk pemakaian energi listrik.

Dalam peresmian SPLiKS pertama di Pulau Timor ini, hadir jajaran manajemen PLN UIW NTT, seperti Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan, Andre P. R. Lengkong, Manaer UP3 Kupang, I Made Indra Wijaya, Manager Pemasaran, Eko Sudaryono, Manager Komunikasi dan TJSL, Margaretha Yupukoni, dan Manager ULP Kupang, Helmy Zulkarnain. (*/aln)

  • Bagikan

Exit mobile version