Mahasiswa di Kupang Terkecoh Hingga Daftar MLM Pake Uang Kuliah, Orangtua Lapor Polisi

  • Bagikan
Kedua korban didampingi orangtuanya ketika di temui Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto sebelum membuat laporan polisi di SPKT Polresta Kupang Kota, Rabu (11/1). (INTHO HERISON TIHU/TIMEX)

Diiming-Imingi Penghasilan Puluhan Juta

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dua orang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Kupang mengaku terkecoh dengan rayuan rekannya untuk ikut bisnis multi level marketing (MLM).

Keduanya diiming-imingi akan menerima penghasilan perbulan mencapai puluhan juta rupiah. Untuk menjadi anggota dan bisa mendapat keuntungan puluhan juta perbulan tersebut, sertiap anggota yang hendak mendaftar wajib menyetor sebesar Rp 8 juta.

Tanpa ragu, keduanya memanfaatkan uang regis semester hasil kiriman dari orangtua untuk mendaftar menjadi anggota. Namun setelah menyetor uang anggota, rekanya mulai hilang kabar.

Merasa ditipu, keduanya baru mengadu ke orangtuanya yang beralamat di Kabupaten Malaka. Tidak terima anaknya ditipu, orangtua lalu mengadukan dugaan penipuan tersebut ke Polresta Kupang Kota, Rabu (11/1).

Kepada TIMEX di SPKT Polresta Kupang Kota, Yudith Fetok Naisau orangtua pelapor menjelaskan setelah menerima kronologis kejadian tersebut dari anaknya, dia menduga tindakan tersebut merupakan upaya penipuan yang dilakukan oleh rekannya.

Yudith mengaku penipuan seperti itu pernah dialami keluarganya hingga uang puluhan juta raib dan pelaku tidak pernah ditemukan hingga saat ini sehingga ia langsung membuat laporan polisi agar bisa mencari pelaku.

"Ini penipuan karena ada keluarga yang pernah mengalami hal iseperti ini jadi kami lapor supaya uang kami bisa dikembalikan," katanya.

Ia juga mengaku tidak pernah diberitahukan oleh anaknya terkait pendaftaran untuk ikut bisnis dengan penghasilan puluhan juta itu. Menurutnya, uang yang dikirim sebanyak Rp 5 juta dan uang tersebut diperoleh dengan susah payah.

"Kalau uang sebanyak itu hilang, kami orangtua ini mau ambil uang dari mana lagi. Uang itu saja kami kerja berdarah-darah baru dapat, trus datang kasih orang begitu saja. Jadi saya mau itu uang dikembalikan untuk bayar regis," ungkapnya dengan kesal.

Korban Serly menjelaskan, awalnya ia diajak untuk mengikuti kegiatan mahasiswa mandiri. Dalam kegiatan tersebut para peserta diberikan pemahaman terkait bisnis yang akan diikutinya.

Dikatakan kegiatan tersebut berlangsung di bilangan Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima. "Setelah kegiatan itu, teman nama Opet dia desak-desak terus jadi pas dapat kiriman uang dari orangtua 5 juta untuk regis jadi saya pakai uangnya," katanya.

Serly juga mengaku setelah menjadi anggota, ia baru mendapat satu anggota yakni korban kedua. Korban kedua baru menyerahkan uang Rp 1,1 juta. "Waktu itu, saya sudah bilang ke dia (terlapor.red), kalau uang ini uang regis jadi saya mau foto formulir tapi dia tidak mau. Dia bilang tidak perlu beritahu keluarga," pintanya.

"Mereka janjikan dapat uangnya harian, mingguan dan bulanan jadi bisa sampai puluhan juta," tambahnya.

Lince, Korban Kedua, mengaku diajak oleh korban Serly. Setelah menerima penjelasan terkait cara kerja, ia juga tertarik untuk mengikuti MLM tersebut.

"Karena mereka sudah paksa-paksa tapi uang belum pada dan hanya ada Rp 1,1 juta jadi saya baru panjar. Dan ada kwitansinya," sebutnya.

Menurut, karena tidak ada komunikasi yang baik dari perekrut maka ia juga ingin melaporkan agar uang tersebut dikembalikan karena uang tersebut untuk keperluan pembiayaan kuliah. (r3)

  • Bagikan

Exit mobile version