Tiga Jenis Hama Serang Tanaman Padi Petani Satar Walang

  • Bagikan
DIRUSAK HAMA. Antonius Agus, salah satu petani Satar Walang, Desa Compang Longgo menunjukkan areal persawahan yang diserang hama. Gambar diabadikan Kamis (12/1). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

LABUAN BAJO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dalam dua bulan terakhir, petani sawah Satar Walang, Desa Compang Longgo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) menjerit setelah tanaman padi mereka rusak dihantam tiga jenis hama. Akibatnya petani setempat terancam gagal panen.

Sejumlah petani, Antonius Agus dan Doroteus Jenusi saat dikonfirmasi TIMEX di lokasi persawahan Satar Walang, Kamis (12/1) membenarkan hal itu. "Betul ada hama yang hantam padi kami. Kami jelas merugi," sebut Agus.

Dikatakan, lahan sawah yang dimiliki ada tujuh bujur disikat habis tiga jenis hama, yaitu hama keong, hama walangsangit, dan hama tikus.

Menurutnya dengan hasil panen selama ini mencapai 30 karung tetapi setelah dihajar hama keong, walangsangit dan tikus ini saat musim tanam kali ini dirinya hanya mendapatkan 12 karung saja. Akibatnya dirinya praktis sangat merugi.

"Akibat hama ini kami rugi ditambah lagi air yang tidak bisa mengalir masuk sawah karena bendungan rusak," sesalnya.

Kekecewaan sama diutarakan petani lainnya, Doroteus Jenusi. Doroteus mengaku, dirinya punya empat bidang tanah sawah dengan hasil panen selama ini 12 karung tetapi kali ini setelah diserang hama, hanya menghasilkan tiga sampai empat karung saja.

Doroteus menambahkan, penderitaan petani di sini kian bertambah setelah hama tanaman menyerang padi hingga penurunan produsi pertanian juga akibat ketiadaan air sawah akibat bendungan yang rusak. Hingga kini kerusakan bendungan ini pun belum diperbaiki instansi teknis.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Mabar, Laurensius Halu mengaku kalau saat ini memang musimnya hama menyerang tanaman karena didukung musimnya.

Laurensius menyebutkan, langkah yang pemerintah lakukan adalah mengerahkan semua tenaga penyuluh lapangan untuk memantau situasi lapangan terkait hama dan mengamati kondisi air irigasi serta pemberdayaan masyarakat petani.

Laurensius mengatakan, dirinya sudah mengerahkan staf untuk turun ke Kecamatan Boleng dan Lembor. "Kita juga punya klinik petani, jenis pestisida apa yang menjadi penyebab sehingga kita kirim obat. Kita ada stok gudang pestisidasi. Di Kecamatan Lembor dan Boleng juga ada walangsangit dan hama putih, jadi prinsipnya pemerintah siap kendalikan hama," tegasnya. (Kr2)

  • Bagikan