Dosen FKIP UKAW Kupang Diimbau Lanjut Studi Doktoral

  • Bagikan
KOMPAK. Dekan FKIP UKAW Kupang Dr Andreas JF Lumba bersama para dosen menyatakan komitmennya untuk melanjutkan studi doktoral usai pertemuan bersama di Kantor FKIP UKAW Kupang, Sabtu (14/1). (FOTO: INTHO HERISON TIHU/TIMEX).

Dekan Gelar Pertemuan, Berbagi Pengalaman dan Motivasi S3

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Upaya meningkatkan mutu pendidikan di Universitas Kristen Artha Wacana UKAW Kupang terus dilakukan, terutama sumberdaya manusia (SDM).

Seperti halnya dilakukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UKAW Kupang, para dosen diimbau untuk melanjutkan studi ke jenjang doktoral atau S3.

Kebijakan tersebut diterapkan kepada para dosen yang kini menyandang gelar magister (S2) karena tuntutan perkembangan jaman yang kian meningkat pesat serta berbagai regulasi yang diterapkan pemerintah melalui Dikit sehingga mewajibkan dosen untuk melanjutkan studi.

Selain itu, dengan jumlah doktor yang semakin banyak akan memberikan nilai tambah terhadap mutu dan kwalitas pendidikan di perguruan tinggi kristen ini.

Demikian yang disampikan Dekan FKIP UKAW Kupang, Dr. Andreas JF Lumba dalam pertemuan bersama para dosen FKIP UKAW Kupang, Sabtu (14/1).

Dr. Johny Lumba menegaskan pihak Yayasan UKAW dan Universitas menyediakan beasiswa bagi dosen yang ingin melanjutkan studi doktoral. Program ini dinilai sangat membantu karena setiap tahun, prodi mengusulkan nama-nama dosen yang ingin melanjutkan studi doktoral ke fakultas lalu dilanjutkan ke Universitas.

Jika disetujui, kata Johny Lumba, dosen bersangkutan langsung mencari kampus untuk studi. Selain itu, ada beasiswa lain yang bisa diperoleh dari lembaga lain baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

"Memang setiap tahun tidak semua dosen kita kirim tapi ini sangat membantu. Jadi saling sharing seperti ini, dapat memotivasi kita untuk melanjutkan studi," ungkapnya.

Menurutnya, kedepan semua dosen harus bergelar doktor. Saat ini FKIP memiliki delapan orang doktor dan 10 kandidat doktor yang tersebar di empat prodi, yakni Prodi IPT sebanyak dua orang doktor dan satu orang kandidat doktor.

Prodi Pendidikan Bahasa Inggris ada tiga orang doktor, satu orang profesor dan empat kandidat doktor. Prodi PJKR ada satu orang doktor dan tiga orang kandidat doktor. Prodi Pendidikan Biologi ada dua doktor dan dua kandidat doktor.

"Tahun 2026-2028 nanti kami sudah memiliki 18 orang doktor. Jumlah ini terus bertambah karena setiap tahun ada kandidat doktor," katanya.

POSE BERSAMA. Dekan, Para Wakil Dekan serta para Doktor dan Calon Doktor pose bersama di depan Kantor FKIP UKAW Kupang, Sabtu (14/1). (FOTO: INTHO HERISON TIHU/TIMEX).

Ia berharap agar para dosen yang sedang menempuh studi doktoral agar menyelesaikan studi tepat waktu agar para dosen lain bisa mendapatkan kesempatan untuk belajar.

Pertemuan yang dilakukan itu merupakan pertemuan awal untuk saling menguatkan, memotivasi demi membawa FKIP UKAW Kupang menjadi lebih baik.

"Ini merupakan pertemuan perdana. Kita saling sharing berbagai pengalaman, suka dan duka dalam menempuh pendidikan studi doktoral baik di dalam maupun di luar negeri," jelasnya.

Sharing yang dimaksud, kata doktor olahraga ini bahwa untuk menginspirasi para dosen yang belum menempuh pendidikan doktoral. "Semua pengalaman ini akan kami bagikan kepada para dosen muda di FKIP UKAW Kupang, termasuk yang belum sempat hadir saat ini," tandasnya.

Tampak hadir pada kesempatan itu, para dosen yang sudah menyelesaikan studinya seperti Dr Theresia M Tamelan di Autralia dan Festif R Hoinbala di Jerman. Sedangkan Pdt Jollyanes P Ledo, Erniani O Dethan, Naniana N Benu, dan Jusuf Blegur sedang menempuh studi doktoral dan juga para wakil dekan.

Pdt Jollyanes P Ledo yang sedang menempuh studinya di Salatiga mengaku senang dengan sharing ini karena dapat berbagi pengalaman bersama.

Dikatakan sebelumnya, ia tidak ada niat lagi untuk melanjutkan ke jenjang doktoral. Salah satu alasannya karena tidak ingin jauh dari keluarga dan juga memiliki rasa kurang percaya diri.

Dalam berjalannya waktu, kesempatan itu datang sehingga ia memutuskan untuk melanjutkan studi. Melanjutkan studi, menurut memiliki banyak manfaat termasuk mutu pendidikan di kampus.

"Bagi saya FKIP itu 'pengetahuan'. Jadi kuliah doktor itu bukan untuk menunjukkan kita hebat, bukan juga karena pelarian karena tidak mendapat jabatan, tetapi kesempatan untuk belajar pengetahuan yang baru," ujarnya.

Dia mengaku memang usianya tidak lagi muda tetapi ia yakin bahwa keputusannya adalah kehendak Tuhan. "Meski ada rintangan, saya yakin bahwa Tuhan akan menolong pada waktunya," pungkasnya sembari mendorong para dosen muda untuk ikut menempuh studi doktor. (r3)

  • Bagikan