Dana TKD Bertambah, Ekonomi NTT Diproyeksi Tumbuh 4,31 Hingga 5,11 Persen

  • Bagikan
BERI KETERANGAN. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja membeberkan target pertumbuhan ekonomi NTT di Steak House Popeye, Jalan W.J Lalamentik, Selasa (10/1). (FOTO: FENTI ANIN).

KUPANG,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT memprakirakan, pertumbuhan ekonomi Provinsi NT Tahun 2023 mencapai 4,31 persen sampai 5,11 persen.

Pertumbuhan ekonomi tersebut karena terjadi peningkatan dan transfer ke daerah (TKD) mengalami kenaikan dan target APBD Tahun 2023 mengalami kenaikan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan, target pertumbuhan ekonomi dinaikan karena melihat dari target program pemerintah Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS), yang menargetkan Tahun 2023 mencapai 4 ratus 17 ribu haktare.

Selain itu, didukung dengan angka kasus covid-19 yang melandai sehingga ekonomi akan berjalan baik, dan APBD Tahun 2023 mengalami kenaikan dari transfer ke daerah oleh pemerintah pusat.

“Untuk transfer ke daerah dari pemerintah pusat di NTT juga naik, karena itu kita proyeksikan ekomomi Tahun 2023 ini pertumbuhan ekonomi naik hingga 4,31 persen sampai 5,11 persen," ujarnya saat acara perpisahan dengan media, di Steak House Popeye, Jalan W.J Lalamentik, Selasa (10/1).

Dia mengatakan, data untuk triwulan ketiga Tahun 2022, pertumbuhan ekonomi NTT diproyeksikan 2,75 persen sampai 3,52 persen. Jadi untuk pertumbuhan ekonomi 2022 triwulan ketiga akan diumumkan pada Februari nanti.

"Tentunya untuk proyeksi jika dibandingkan dengan Tahun 2021 yaitu 2,51 persen, 2020 malah kontraksi seebsar 0,83 persen,” katanya.

I Nyoman menjelaskan, alasan terjadi penurunan karena memang ekonomi NTT sangat bergantung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sedangkan APBD untuk Transfer ke Daerah dari pemerintah pusat menurun pada Tahun 2022.

“Sampai kemarin ada berita tentang Pemerintah Kota Kupang mengalami defisit. Ingat bawah ekonomi NTT sangat bergantung pada APBD, ketika APBD besar, maka akan menunjang pertumbuhan ekonomi kita, tetapi jika menurun atau kontraksi, maka akan menurunkan pertumbuhan ekonomi kita,” tandasnya.

Dia mengatakan, jika Tahun 2021 pertumbuhan 2,51 persen, sementara Tahun 2022 diproyeksikan tummbuh 2,72 persen sampai 3,52 persen. Tentunya proyeksi ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk membuka investasi seluas-luasnya yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di NTT.

“Jadi program pemerintah jika berhasil terutama untuk investasi, tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena itu diproyeksikan tumbuh 3,52 peren,” tandasnya. (r2/rum)

  • Bagikan

Exit mobile version