65 Ribu Warga Manggarai Belum Terjangkau AMB

  • Bagikan
Bupati Manggarai, Hery Nabit menyerahkan hadiah hasil undian doorprize pada kegiatan kick off surveylans kualitas air minum rumah tangga di Ruteng, Jumat (24/3). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Hingga September 2022 lalu, dari 94 ribu lebih rumah tangga di Kabupaten Manggarai, yang telah memiliki akses Air Minum Bersih (AMB) baru mencapai 85,6 persen. Dengan hitungan yang ada, tentu pada angka sekira 65 ribu orang belum terjangkau akses AMB.

"Jadi tantangan Pemda Kabupaten Manggarai saat ini, bagaimana melayani dan menjangkau 65 ribu masyarakat yang masih belum terlayani AMB. Tentu ini menjadi pekerjaan semua pihak, baik Pemerintah Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT, dan juga pemerintah desa," ujar Bupati Manggarai, Hery Nabit, saat membuka kegiatan kick off surveylans kualitas air minum rumah tangga, di Ruteng, Jumat (24/3).

Kegiatan yang diprakarsai Perumda Air Tirta Komodo Ruteng ini berlangsung di Lapangan Motang Rua, Kota Ruteng, Kecamatan Langke Rembong. Hadir Direktur Perumda, Marsel Sudirman, Ketua Dekranasda Kabupaten Manggarai, Meldyanti Hagur Nabit, unsur Forkopimda, pimpinan BUMD/BUMN, sejumlah pimpinan OPD, dan tokoh agama.

Hadir juga para guru dan perwakilan pelajara dari sejumlah SMA dan SMK dalam Kota Ruteng, dan seluruh karyawan karyawati Perumda Air Tirta Komodo. Kegiatan itu dalam rangka memperingati hari air sedunia yang selalu diperingati setiap 22 Maret. Acara semakin meriah ketika dilaksanakan pengundian doorprize dengan berbagai hadiah menarik.

Bupati Hery melanjutkan, karena masih ada orang Manggarai yang belum memiliki akses AMB, tentu Pemkab Manggarai belum bisa berbicara aman atau layak, tapi berbicara aksesnya dulu.

Berbicara air itu ada dua hal, yakni sumber dan kegunaanya. Poin yang paling utama dari sumber itu, potensi konfliknya. Dimana ada masyarakat yang sudah semakin individualistik dengan menguasi air untuk kepentingan dirinya atau keluarga serta sukunya. 

Sementara kata Bupati Hery, untuk yang di luar itu berbayar, dan jika tidak bayar disitu terjadi konflik. Sehingga dalam momen yang ada, kalau berbicara sumber maka harus berbicara potensi konflik dan bagaiman acara mengatasinya. Disini tentu keterlibatan semua pihak menjadi penting, supaya tanggung jawab sosial sebagai manusia, sebagai orang Manggarai, dan sebagai orang beragama ditunjukan bagaimana sharing air minum.

"Juga berkaitan dengan sumber air, tentu inisiatif dari semua pihak untuk sama-sama melakukan penghijauan. Disini arahan dari Pemda Manggarai, diminta kesedian Perumda Tirta Komodo juga dari pihak bank, untuk sama-sama melakukan penanaman bambu di sejumlah wilayah paroki dalam kerja samanya dengan Keuskupan Ruteng," kata Bupati Hery Nabit.

Dikatakan, berbicara penggunaan, bersyukur di hampir semua dalam Kota Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, sudah terlayani dengan air minum. Namun untuk Kabupaten Manggarai secara keseluruhan, diakui masih menjadi masalah, karena masih ada yang belum terlayani.

Lalu, lanjut Bupati Hery, terkait dengan penggunaan, tentu isu pentingnya adalah penghematan. Disini terkait bijak menggunakan air dan ini penting juga dikampanyekan oleh semua pihak. 

"Sehingga untuk kegiatan tahun depan, fokusnya bijak menggunakan air. Jika saja tidak bijak menggunakan air, maka pada saat titik tertentu Manggarai akan kesulitan air. Dalam sisi penggunaan ini, Pemda Manggarai hingga saat ini belum mengijinkan rumah-rumah tangga menggunakan mesin sedot air dalam tanah," tandas Bupati Hery Nabit.

Menurut Bupati Hery, di kawasan Kota Ruteng memiliki sumber air dalam tanah. Namun pada sisi ini, pihaknya bersyukur karena Perumda Tirta Komodo masih melayani dengan baik, sehingga orang belum ada pilihan untuk beralih ke mesin. Kehadiran pelajar dalam acara itu, menurut Bupati Nabit, nilai pentingnya ada dua, yakni lestarikan sumber mata air dan porsi penghematan dalam penggunaan air.

Sementara Direktur Perumda Air Tirta Komodo, Marsel Sudirman, menjelaskan alasan mengapa air perlu dikampanyekan. Hal itu karena ada beberapa watala menujukan kepada Perumda bahwa di sebagian tempat dan daerah, termasuk di kabupaten Manggarai, ketersedian air minum yang aman belum menjangkau seluruh rumah dan masyarakat. Kemudian cara-cara memperlakukan air mulai dari hulu hingga hilir belum maksimal dilakukan. 

"Sehingga perlu dilakukan kampanye tentang air minum aman kepada seluruh masyarakat. Upaya kampanye parsial yang telah dilakukan oleh Perumda Tirta Komodo Ruteng selama ini, mulai dari sumber dengan upaya konkrit melalui program unggulan menanam 1000 pohon setiap mata sumber mata air. Juga dilakukan proses rehabilitasi dan pembenahan jaringan penampung, supaya tingkat kehilangan air berkurang," ujar Sudirman.

Lanjut Dia, juga di hulu itu sering dilakukan uji kelayakan air minum, supaya air yang dikonsumsi oleh masyarakat itu aman. Sementara untuk di hilir, sering terjadi keributan. Sebut saja keributan terkait air tidak jalan, air paket gilir, air mengalirnya kecil, meteran tidak jalan, dan kran rusak. Semua teriakan di hilir itu,  tetap dilakukan upaya oleh pihak Perumda melalui pergantian atau rehabilitasi pipa-pipa rusak yang merupakan produk lama. 

Juga ada perubahan jaringan di wilayah tertentu, karena adanya pemukiman baru. Selain itu ada program ganti meteran air yang sudah rusak. Terkait pelayanan yang perima, Perumda secara sigap merespon pengaduan-pengaduan dari pelanggan. Pada hilir itu, ada tanggung jawab sosial perusahaan, dimana bekerja sama dengan Dekranasda melakukan pemasangan meteran gratis di rumah Orang Dengan Ganguan Jiwa (ODGJ). 

"Kita juga ada program pembiayaan gratis bagi kelompok-kelompok berkebutuhan khusus. Dalam hasil audit tahun 2021 oleh BPKP, menyatakan Perumda Tirta Komodo itu perusahaan yang paling sehat di NTT. Dimana berada pada puncak No 1 tersehat. Sisi audit keuangan oleh lembaga independen berlisensi BPK, hasilnya tahun 2021 dengan WTP," jelasnya.

Sudirman menambahkan, di Kabupaten Manggarai, ada wilayah tertentu yang belum terobos masuk pelayanan AMB, yakni wilayah Kecamatan Rahong Utara dan Reok Barat. Namun atas komitmen kuat Bupati dan Pemkab Manggarai, tahun 2023 program air minum sudah masuk di Rahong Utara. (*)

Penulis : Fansi Runggat

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan