Tiba Musim Kemarau, Kapasitas Produksi Air Turun, Ini Imbauan Kepala UPTD SPAM Matim

  • Bagikan
Kantor UPTD SPAM Matim di Golo Lada, Borong, Kabupaten Matim. (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Memasuki musim kemarau, kapasitas produksi pada sejumlah sumber mata air yang dikelola Unit Pelaksana Teknis Daerah Sistem Penyediaan Air Minum (UPTD SPAM) Kabupaten Manggarai Timur (Matim), mulai menurun. Kondisi ini, tentunya berpengaruh terhadap pelayanan kepada pelanggan.

Sebut saja sumber mata air Wae Tabar di Kecamatan Sambi Rampas. Sumber air tersebut, digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bagi pelanggan di wilayah IKK Pota. Kemudian, sumber Wae Kewo untuk wilayah IKK Watu Ngong, Kecamatan Congkar. Selain itu, sumber Wae Liang Kalo, Kecamatan Elar Selatan, untuk melayani wilayah IKK Wukir.

"Memasuki musim kemarau, sejumlah sumber air mengalami penurunan debit. Seperti kapasitas air baku Wae Tabar, sejak pekan lalu mengalami penurunan drastis. Kondisi ini menyebabkan pelayanan menjadi terganggu. Seperti dari semula pelayanan 24 jam, dan sekarang diatur bergilir dengan bergantian jam," kata Kepala UPTD SPAM Matim, Fransiskus Yun Aga, kepada TIMEX di Borong, Selasa (30/5) petang.

Fransiskus mengatakan, bukan tidak mungkin dalam berapa pekan atau bulan kedepan, jadwal atau waktu bergilir itu bisa saja berganti hari. Hal lain juga yang terjadi pada sumber Wae Tabar, manfaatnya berbagi dengan kebutuhan irigasi pertanian. Artinya, disini sudah terjadi penurunan produksi, juga berbagi untuk kepentingan mengairi sawah milik petani setempat.

"Sehingga disini produksi ke reservoir itu, tidak berjalan maksimal. Upaya kita, petugas membagi dengan baik antara kebutuhan petani dengan kebutuhan air minum. Disini juga kami minta pengertian baik dengan petani, agar air baku yang sama ini selain dimanfaatkan untuk mengairi sawah, juga untuk dimanfaatkan air minum," jelas sosok yang akrab disapa Kevin ini.

Dalam kondisi yang sama itu, lanjut Kevin, pihaknya berharap masyarakat atau penduduk yang berada di sepanjang jalur pipa dari sumber Wae Tabar hingga titik akhir di Pota, untuk sama-sama menjaga keamanan fasilitas pipa tersebut.

Selain itu, sambung Kevin, sumber mata air Wae Kewo untuk pelayanan IKK Watu Ngong, Kecamatan Congkar, juga mengalami penurunan debit.
"Kita juga mengantisipasi yang ada di Elar Selatan dengan sumber mata air Wae Liang Kalo. Di sana kita mau beritahu kepada masyarakat atau pelanggan, bahwa dengan masuk musim kemarau seperti terjadi sekarang, ada peluang penurunan kapasitas produksi air baku. Sehingga bisa berpengaruh terhadap produksi dan pelayanan," kata Kevin.

Dikatakanya, khusus untuk sumber Liang Kalo, pihaknya berkaca pada tahun lalu. Dimana penurunanya cukup drastis. Tentu tidak menutup kemungkinan kondisi yang sama bisa terjadi pada sumber lain yang ada di kabupaten Matim. Sehingga disini juga Kevin mengibau kepada seluruh masyarakat, khususnya pelanggan UPTD SPAM, jika adanya perubahan frekuensi pembagian air, maka hal itu terjadi karena produksi air baku menurun.

"Frekuensi pembagian itu dengan cara mengatur jadwal atau adanya perubahan waktu giliran distribusi air bersih kepada pelanggan. Kondisi ini dilakukan tentu karena faktor alam yang menyebabkan terjadi penurunan kapasitas produksi air baku. Disini kita semua diminta untuk bisa memahami kondisi yang terjadi," bilang Kevin (*)

Penulis : Fansi Runggat

  • Bagikan

Exit mobile version