Easycash, UKU, dan AdaPundi Bersama OJK Bekali Mahasiswa Hadapi Era Keuangan Digital

  • Bagikan
Easycash, UKU, dan AdaPundi membentuk kolaborasi dengan menggandeng dunia kampus menggelar kegiatan seminar di kampus Politeknik eLBajo Commodus Labuan Bajo, Senin (17/7). (FOTO: HANS BATAONA/TIMEX)

LABUAN BAJO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Tiga lembaga keuangan yang yang bekerja dengan sistem digital dan bernaung di bawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni Easycash, UKU, dan AdaPundi membentuk kolaborasi dengan menggandeng dunia kampus menggelar kegiatan seminar di kampus Politeknik eLBajo Commodus Labuan Bajo, Senin (17/7).

Seminar dengan kelompok sasaran Generasi Muda Cerdas Pakai Fintech ini mengambil tema "Maksimalkan Potensi Teknologi Keuangan Digital." Para mahasiswa Politeknik eLBajo Commodus Labuan Bajo yang menjadi peserta seminar ini tampak antusias menyimak paparan materi narasumber.

Narasumber yang hadir dalam seminar itu merupakan sosok yang piawai dengan industri fintech, seperti Head Corporate Affairs Easycash, Wildan Kesuma, Legal Manager UKU, Miranda Febrianti, dan Head of Operation Adapundi, Minerva Agustiani. Mereka membagi pengetahuan dan pengalaman dalam memanfaatkan teknologi keuangan digital secara optimal.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK tahun 2022, tingkat literasi keuangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih mengkhawatirkan. Angkanya baru mencapai 51,95 persen.

Data ini menunjukkan perlunya peran aktif lembaga keuangan dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi muda melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan edukatif dan informatif, seperti seminar Cerdas Pakai Fintech ini.

Head Corporate Affairs Easycash, Wildan Kesuma menyampaikan pentingnya memahami potensi teknologi keuangan digital dan cara mengoptimalkan dalam kehidupan finansial generasi muda.

Dalam paparannya, Wildan menekankan manfaat fintech yang dapat membantu generasi muda dalam mengelola keuangan mereka dengan lebih efisien dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Sementara Legal Manager UKU, Miranda Febrianti dalam paparannya lebih mengedepankan peran media dan hubungan masyarakat dalam mengedukasi generasi muda tentang keuangan digital.

Miranda membagikan pentingnya bagi generasi muda untuk memilih sumber informasi yang dapat dipercaya dan memahami dengan baik teknologi keuangan digital yang mereka gunakan.

Selanjutnyam Head of Operation Adapundi, Minerva Agustiani menggarisbawahi peran aktif lembaga keuangan dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan generasi muda.

Melalui inisiatif dan kegiatan yang dilakukan oleh beberapa lembaga keuangan ini, Minerva menjelaskan bagaimana mereka berupaya mendukung upaya OJK dalam meningkatkan pemahaman generasi muda tentang pentingnya memilih fintech legal dan terpercaya.

Seminar ini mendapat dukungan penuh dengan kehadiran Tris Yulianta, Direktur Pengawasan Fintech Teknologi OJK, Muhammad Zaimul Umam, Pengawas Senior Fintech Teknologi OJK, Entjik S. Djafar, Ketua Bidang Edukasi, Literasi, dan Riset Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), serta Kuseryansyah, Direktur Eksekutif AFPI.

Seminar ini sendiri diharapkan dapat menjadi wadah yang sangat relevan untuk mengatasi tantangan literasi keuangan bagi generasi muda di NTT, dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan keuangan digital serta lebih siap menghadapi tantangan keuangan masa depan, memilih fintech yang tepat, serta mengambil keputusan keuangan yang bijaksana. (Kr2)

Penulis: Hans Bataona

  • Bagikan