Ini Pesan Camat Borong Saat Letakkan Batu Pertama Pembangunan Pastori Klasis Flores Barat

  • Bagikan
Camat Borong, Sistus Mbalur, Kapolsek Borong, pimpinan bank pose bersama sejumlah pendeta dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Pastori Klasis Flores Barat di Borong, Sabtu (29/7). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kantor Pastori Klasis Flores Barat di Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), mulai dibangun. Pembangunan gedung kantor yang berlokasi di Lehong, Desa Gurung Liwut, diawali dengan ritual peletakan batu pertama oleh Camat Borong, Sistus Mbalur, Sabtu (29/7) pagi.

Hadir dalam acara itu Ketua BP4 Klasis Flores Barat, Pendeta (Pdt) Hendrik Kudji Rihi, mewakili Ketua Majelis Klasis Flores Barat, Pdt Merkury Deltario Sine, Perwakilan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Matim, Kapolsek Borong Kompol I Wayan Sunarta, Perwakilan Badan Keuangan Kabupaten Matim, Pimpinan Bank BNI, dan Bank NTT Cabang Borong, para pendeta, dan para donatur. 

Turut hadir perwakilan umat dari tujuh jemaat di Klasis Flores Barat, serta ketua dan para anggota panitia pembangunan. Acara itu diawali dengan ibadah bersama dipimpin Pdt. Yeni Isliko, KMJ GMIT Gunung Salmon Labuan Bajo, dengan liturgos para pendeta se-Klasis Flores Barat.

Ketua BP4 Klasis Flores Barat, Pdt. Hendrik Kudji Rihi, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa tujuan pembangunan gedung untuk kantor Pastori dan Klasis, yakni sebagai rumah bersama para pendeta se-Klasis Flores Barat, dimana di dalamnya tidak hanya mengurus administrasi yang ada, tetapi juga tempat diskusi terkait pelayanan yang ada serta persoalan yang ada.

Selain itu, lanjut Pdt. Hendrik, gedung ini nantinya sebagai tempat membangun jaringan bersama-sama pemerintah dan jejaring lainnya. Dia juga menerangkan, penempatan gedung Pastori dan Kantor Klasis Flores Barat di Borong itu karena berada di tengah-tengah untuk memudahkan jangkauan pelayanan.

"Klasis Flores Barat ini cukup luas, yakni dari Kabupaten Nagekeo hingga Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, yang meliputi tujuh wilayah dengan total 12 orang pendeta dari 7 jemaat di Klasis Flores Barat," jelas Pdt. Hendrik.

Dalam kesempatan itu, Pdt Hendrik menyampaikan ucapan terima kasih khusus kepada jemaat GMIT yang juga Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Matim, Boni Hasudungan, yang telah menyerahkan tanah miliknya secara hibah untuk pembangunan kantor Klasis dan Pastori Flores Barat. 

Pdt. Hendrik juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Matim, dalam hal ini Bupati bersama Camat, dan Kades atas kerja samanya.

"Kami selalu berharap kerjasamanya tetap berjalan, agar pembangunan gedung kantor ini bisa berjalan lancar dan sukses. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada para donatur yang dengan ikhlas memberikan bantuan guna mempersembahkan nama Tuhan," ucap Pdt. Hendrik.

Sementara Camat Borong, Sistus Mbalur, dalam kesempatan itu mengajak Jemaat GMIT, untuk menyampaikan syukur kepada Tuhan karena dapat tumbuh di tengah-tengah umat lainnya.

Sistus berharap bahwa ketika dipercayakan, maka jalankan dengan mengandalkan Tuhan. Jika ada persoalan ada ruangan komunikasi. Panitia serta umat harus bergandengan tangan, dan saling berkomunikasi dengan berbagai stakeholder.

Camat Sistus menambahkan, pada 2023, Kecamatan Borong mendapat berkat dari Tuhan berupa pembangunan Gedung Pastori dan Klasis Flores Barat, serta pembangunan pura untuk umat Hindu. Dengan kehadiran rumah-rumah ibadat dapat menyatukan umat, karena Tuhan melihat umatnya.

Sistus juga berpesan kepada panitia pembangunan, jika membeli material lokal, seperti batu, bisa beli milik masyarakat sekitar. "Mungkin kalau mau beli material batu, panitia bisa beli milik masyarakat sekitar, agar pembangunan ini juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Saya juga berharap, pembangunanya berjalan dengan baik, dan pemerintah selalu mendukung," ujar Camat Sistus. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan