Tidak Pulang, Jeni Ditemukan Tak Bernyawa di Ruang Kerja dan Pintu Terkunci 

  • Bagikan
JENAZAH. Dekan FKIP Undana Kupang, Melkisedek Taneo dan staf hendak mengangkat jenazah Jeni Sekoni di ruang Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSB Titus Uly Kupang, Kamis (10/8). (FOTO: INTHO HERISON TIHU/TIMEX).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Jeni Sekoni (35) staf administrasi pada Program Studi (Prodi) Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang ditemukan tak bernyawa di ruang kerjanya, Kamis (10/8).

Jeni ditemukan dalam posisi duduk menghadap komputer sekira pukul 10.11 wita di dalam ruangan namun pintu sedang terkunci.

Dekan FKIP Undana Kupang, Melkisedek Taneo, ketika ditemui di ruang Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSB Titus Uly Kupang membenarkan bahwa stafnya itu ditemukan tak bernyawa di ruang kerjanya.

Melky mengaku belum mendapatkan laporan detail terkait rangkaian peristiwa karena saat ia tiba tempat kejadian, sudah dikerumuni orang dan sudah ada pihak kepolisian.

"Kami turut berduka atas kejadian peristiwa duka ini. Secara kelembagaan tentu kami akan membantu semampu kami. Dan menyerahkan kepada pihak kepolisian yang memiliki kewenangan," ujarnya.

Dekan FKIP ini mengungkapkan sosok Jeni pribadi yang baik hati, rajin, dan bertanggung jawab dalam bekerja. "Dia anak yang baik, dan kami sangat merasa kehilangan sekali," ungkapnya.

Menurut, Jeni belum setahun bekerja sebagai staf administrasi di Prodi Kimia FKIP. Stafnya itu baru dipindahkan dari RSU Undana. Meski belum lama tetapi pembawaan dan tanggung jawab dalam bekerja itu membuat semua orang merasa kehilangan.

"Kematian ini meninggalkan kenangan yang abadi untuk keluarga besar FKIP Undana Kupang," ungkapnya.

"Setiap tugas yang dikerjakan, pastinya selalu tuntas. Dia adalah orang yang tidak pernah mengeluh ataupun cengeng," tambahnya.

Mewakili keluarga besar FKIP Undana, Melkisedek menyampaikan turut berduka cita mendalam kepada keluarga dan turut mengambil bagian dalam kedukaan itu. 

Sementara salah satu kerabat ketika ditemui mengaku Jeni tinggal dibilang Kelurahan Oebufu, Kecamatan Maulafa Kota Kupang.

Ia memiliki seorang anak yang kini duduk dibangun pendidikan kelas III SD. "Kita belum sampai rumahnya tapi yang kita tau itu dia kos dengan anaknya Oebufu," ungkap rekannya itu.

Ia menyebut saat mengetahui keberadaan korban di dalam ruangan, pintu dalam kondisi terkunci. Sehingga salah satu pegawai terpaksa masuk melalui jendela dan memastikan kondisinya.

"Informasi dari keluarga itu, dia (Jeni.red) tidak pulang rumah tadi malam. Anaknya tidak dijemput di sekolah hingga diantar pulang para gurunya. Tadi pagi baru mereka dapat informasi bahwa korban meninggal," pintanya.

Atas kejadian itu, keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kematian itu sebagai peristiwa duka. Jenazah Jeni dibawah dan semayamkan di rumah duka oleh keluarga. (r3)

  • Bagikan