Tepis Isu Undur Diri dari Jabatan Direktur RSUD Borong karena Tekanan, dr. Emilia: Saya Cuma Mau Istirahat

  • Bagikan
Mantan Direktur RSUD Borong, dr. Emilia H. Y. Dorsi. (FOTO: Dok. TIMEX)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), dr. Emilia H. Y. Dorsi, mengundurkan diri dari jabatannya. Posisinya kini digantikan oleh Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Matim, dr. Tintin Surip sebagai Pelaksana tugas (Plt).

"Iya benar, yang bersangkutan sudah resmi mundur. Tentu supaya jabatan ini tidak kosong, saya yang ditunjuk untuk jadi Plt sejak 16 Agustus 2023. Sambil menunggu Bupati, Agas Andreas melantik direktur definitif yang baru," ujar Kadis kesehatan Matim, dr. Tintin kepada TIMEX di Borong, Jumat (1/9).

Dokter Tintin mengatakan, penunjukan dirinya sebagai Plt agar pelayanan di RSUD Borong tetap berjalan sebagaimana mestinya. Dirinya tidak mengetahui alasan pengunduran diri dari Direktur Emiliana. Kadis dr. Tintin juga belum mengetahui siapa yang bakal nanti jadi pengganti sebagai direktur definitif. Dia pun sangat berhatap, secepatnya ada pengganti.

Kadis dr. Tintin menambahkan, saat ini RSUD Borong sudah menerapkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Mendukung itu, tahun 2023 mendapat suntikan dana dari Pemda Matim sebesar Rp 1 miliar, untuk kepentingan belanja atau mengatasi kekurangan obat di RSUD Borong yang berlokasi di Lejong, desa Gurung Liwut. Dana tersebut baru bisa direalisasikan pada perubahan.

"Penerapan BLUD sudah berjalan, sehingga sangat bersyukur karena ada suntikan dana sebesar Rp 1 miliar dari Pemda untuk atas kekurangan obat. RSUD Borong juga kini telah miliki 6 orang dokter spesialis, yakni spesialis bedah, anak, penyakit dalam, anastesi, peka, dan spesialis anastesi. Selain itu dokter umum ada lebih dari 5 orang," bilang dr. Tintin.

Dikatakan, terkait sarana prasarana, kini RSUD Borong telah memiliki sejumlah gedung pelayanan, dan peralatan yang cukup lengkap. Bahkan tahun 2023, ada penambahan 4 unit gedung baru yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), yakni gedung obat, transfusi darah, Veka, dan IBSRS. Tahun 2022 lalu ada tiga gedung yang sudah dibangun, yakni oicu,nicu, dan ok.

"Tahun 2024 mendatang, kemungkinan kita dapat tambah bangun gedung CSSD, pengembangan gedung rawat inap, gedung rawat inap isolasi, dan pengembangan ruangan radiologi. Tapi ini sudah masuk dalam usulan kita, dan sudah ada sinyal untuk dapat," kata dr. Tintin.

Sementara dr. Emilia H. Y. Dorsi, yang dikonfirmasi media ini melalui HP, Rabu (6/9), mengaku mengundurkan diri karena ingin beristrahat. Dokter Emilia ingin menjadi ASN fungsional. Bukan karena ada tekanan dari pihak lain. Sekarang dirinya bertugas di Puskesmas atau PKM Peot, Kelurahan Satar Peot, Kecamatan Borong.

"Iya saya sudah mengundurkan diri, dan sekarang sudah bertugas di PKM Peot. Alasan mundur, saya cuma mau istirahat saja, dan mau kembali ke fungsional dokter. Kalau dibilang karena ditekan, itu tidak benar, dan saya sendiri yang mau untuk mundur," ujar dr. Emilia.

Untuk diketahui, dr. Emilia telah melaksanakan tugas sebagai Direktur RSUD Borong, sekira 2,5 tahun lamanya, sejak dirinya dilantik pada Januari 2020 oleh Bupati Agas Andreas. Dirinya juga membuka jam praktik luar kerja, serta usaha Apotek dan Laboratorium Klinik Gratia, yang berlokasi di Golo Karot, Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan