Dana Inpres Tahap 2 untuk Matim Batal, Ini Penyebabnya

  • Bagikan
PPK BPJN Wilayah 3.3 Provinsi NTT, Djibrael Tuka Rohi. (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pembangunan jalan daerah yang ditangani langsung dari pemerintah pusat melalui skema biaya Instruksi Presiden (Inpres) tahap 2 di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), batal dilaksanakan tahun ini. Meski batal, bukan berarti dana itu hilang, namun kemungkinan dilaksanakan pada tahun 2024.

"Program Inpres tahap 2 di Kabupaten Matim batal dilaksanakan 2023. Kemungkinan drop ke tahun depan. Batal tahun ini, karena para penyedia jasa tidak ada yang siap bekerja," ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Wilayah 3.3 Provinsi NTT, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN), Djibrael Tuka Rohi, kepada TIMEX di Ruteng, Senin (11/9).

Djibrael mengaku belum tahu alasan dari penyedia jasa alias kontraktor yang tidak siap bekerja atau ikut dalam proses lelang tahap dua program Inpres tersebut. "Kemungkinan, karena waktu," duga Djibrael.

Sesuai rencana, lanjutnya, dana Inpres tahap 2 untuk Matim dilaksanakan Oktober 2023, dan mengintervensi pembangunan Hotmix pada ruas jalan Watu Cie-Deno di wilayah Kecamatan Lamba Leda Selatan.

"Tahap 2 ini belum dilakukan tender. Sehingga sebelum tender itu, kita sudah komunikasi dengan semua penyedia jasa, dan tidak ada satu pun yang siap. Sehingga keputusanya ditunda untuk dilaksanakan tahun ini. Panjang ruas jalan Watu Cie-Deno yang rencana untuk dibangun dengan dana Inpres ini, sekira mencapai 8 KM," sebut Djibrael.

Menurut Djibrael, saat ini program dana Inpres yang sedang ditanganinya, yakni pembangunan jalan daerah di wilayah Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai.

Pada tahap I tahun 2023 ada dua ruas jalan, masing-masing peningkatan jalan Iteng-Nanga Woja-Simpang Melo, dengan nilai sebesar Rp 22,8 miliar lebih. Panjangnya 6,5 KM, dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Graha Prima (WGP).

Selain itu, peningkatan jalan Simpang Cepang-Simpang Melo-Bangka Sumba, dengan nilai sebesar Rp 22,067 miliar lebih. Pajang ruas jalan ini yang diintervensi dana Inpres mencapai 7 KM, dan kontraktor pelaksananya PT Genta Pembangunan Nusantara (GPN).

Progres dua paket pekerjaan itu, sudah tahap pelaksanaan atau telah dimulai realisasi fisik di lapangan. "Total panjang jalan yang dikerjakan dari dana Inpres tahap I tahun 2023 di kabupaten Manggarai, mencapai 13,5 KM. Dua paket ini sudah masa pengerjaan lapangan. Pengerjaan pasti dikebut mengingat waktu yang mepet. Terkait tahap II program Inpres di kabupaten Manggarai, saya sendiri belum tahu karena bukan jadi tanggung jawabku, tapi itu di PPK 3.2," kata Djibrael.

Sebelumnya PPK wilayah 3.4, Edwin Situngkir, kepada media ini mengatakan, tahap I program Inpres di Kabupaten Matim, mengintervensi ruas jalan Dampek-Benteng Jawa sepanjang 9,5 KM.

Anggaran yang dialokasikan pada ruas jalan ini sebesar Rp 28,9 miliar. Progresnya sudah mulai dikerjakan oleh pelaksana PT WGP. Proyek jalan Hotmix itu, pelaksanaanya berakhir pada 31 Desember 2023. (*)

Penulis: Fansi Runggat

  • Bagikan