Libatkan Tuhan dalam Perencanaan

  • Bagikan
BONEFASIUS BAHY/TIMEX SAMBUTAN. Dirut BPR TLM yang juga ketua panitia ibadah syukur awal tahun TLM Grup, Robert P. Fanggidae memberikan sambutan di sela pelaksanaan kegiatan tersebut, Rabu (3/1).

TLM Grup Gelar Ibadah Syukur Awal Tahun

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Menyambut Tahun Baru 2024, Tanaoba Lais Manekat (TLM) Grup Kota Kupang mengadakan ibadat syukur bersama. Ibadat syukur ini bertujuan untuk menjadikan tahun 2024 sebagai tahun pelayanan.

Ibadat syukur awal tahun ini mengusung tema “MelibatkanTuhan dalam Perencanaan". Ibadat yang dilangsungkan di Aula Lantai II Gedung Yayasan TLM, Rabu (3/1) ini dipimpin Pdt. Delviana Poych Snae.

Direktur Utama (Dirut) BPR TLM, Robert P. Fanggidae dalam sambutanya menyatakan, ibadah awal tahun pelayanan 2024 dan ibadah setiap hari kerja di TLM Grup adalah suatu pernyataan bahwa seluruh karyawan punya keterbatasan. Karena itu, kata Robert, sebagai manusia, pihaknya memohon penyertaan Tuhan dalam hidup serta pelayanan baik kemarin dan seterusnya.

"Setiap akhir dan awal tahun pelayanan, TLM Grup asti mendahului setiap aktivitas dengan ibadah syukur bersama. Bahkan, setiap hari sebelum memulai pelayanan di setiap lembaga dalam Grup TLM, selalu didahului dengan ibadah," ungkapnya.

Sementara itu, Pdt. Delviana dalam kotbahnya saat ibadah awal tahun TLM grup kemarin menyampiakan bahwa keterbatasan dalam diri manusia adalah kesadaran bahwa hikmat yang Tuhan berikan itu betapa luar biasanya. Semua teknologi yang iciptakan manusia dengan hikmat dan akal budi adalah sesuatu yang luar biasa. Tetapi, pada saat yang sama, manusia juga sadar akan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki sebagai manusia yang terbatas.

Tambahnya, kesadaran bahwa kuasa Tuhan itu tidak terbatas sehingga manusia akan berhadapan dengan rupa-rupa krisis, rupa-rupa persoalan atau tantangan. Tetapi, manusia percaya bahwa ada tangan yang tak terlihat yaitu tangan Tuhan yang akan terus menuntun dan menyertai semua orang yang bergiat dengan sungguh-sungguh untuk pekerjaan pelayanan dalam dunia ini.

"Kekuatiran, optimisme, keraguan dan keyakinan, itu beririsan bersama. kan tetapi keraguan kita bukan hanya keraguan yang kehilangan harapan. Melainkan keraguan yang justru membuat kita waspada untuk selalu ada potensi kegagalan. Selalu ada kemungkinan untuk tidak mencapai target, sehingga justru kemungkinan-kemungkinan tersebut membuat kita realistis bahwa kita terbatas, dan kemudian kita juga sadar bahwa ada hikmat yang Tuhan berikan kepada kita," jelasnya.

Karena itu, sebagai manusia harus mendorong diri untuk bekerja giat dan sungguh-sungguh sambil mempertahankan segala sesuatu dalam tangan Tuhan. Dan, manusia juga percaya bahwa pada akhirnya kehendak Tuhanlah yang akan terjadi. (cr5/gat)

  • Bagikan