Kakek Berusia 90 Tahun Terjebak Abu Vulkanik

  • Bagikan
HUMAS POLDA NTT FOR TIMEX EVAKUASI. Personel Polri melakukan evakuasi terhadap lansia 90 tahun yang terjebak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Lewoduleng Dusun Watobuku Desa Waiula Kecamatan Wulanggitang, Selasa (9/1).

Berhasil Diselamatkan Bersama 31 Warga Lainnya

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID - Aktivitas erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Wulanggitang, Flores Timur, tak kunjung surut. Lahar abu menjulang tinggi hingga menyelimuti desa-desa di dua kecamatan. Masyarakat terdampak memilih meninggalkan rumah mereka dan menempati posko-posko yang disediakan.

Sementara, 31 warga di Lewoduleng Dusun Watobuku Desa Waiula Kecamatan Wulanggitang terletak tak jauh dari puncak gunung Lewotobi terjebak abu vulkanik, Selasa (9/1). Kondisi kian memburuk hingga mereka meminta pertolongan untuk dievakuasi. Salah satu dari mereka berusia 90 tahun. Ia sempat pasrah karena kondisi fisiknya yang tak lagi muda.

Puluhan warga yang terjebak diantaranya 13 laki-laki, 12 perempuan dan 6 anak-anak. Mereka berhasil dievakuasi dengan kondisi sehat oleh personel Satuan Brimob Polda NTT, bersama Ditpolairud Polda NTT dan Basarnas.

Wadanyon B Pelopor AKP Agustinus Silvester mengatakan, informasi terjebaknya warga didapati dari kepala Desa Lawadule. Mendapat informasi itu, tim melakukan respons cepat ke lokasi dan langsung mengevakuasi warga ke posko pengungsian di SD Wulanggitang.

"Korban terdiri dari 13 laki-laki, 12 perempuan dan enam anak-anak berhasil dievakuasi dengan kondisi sehat," ujarnya.

Ia mengaku dari 31 warga yang dievakuasi, ada kakek berusia 90 tahun dengan keterbatasan fisik dan tidak bisa berjalan jauh.

"Karena ketuaan, kakek ini hanya bisa pasrah di rumahnya. Sekarang kakek itu sudah kami evakuasi ke posko," katanya.

"Korban yang telah dievakuasi ditempatkan di tempat penampungan SD Wulanggitang, sambil menunggu makan malam yang disediakan oleh posko Satuan Brimob Polda NTT," ungkapnya.

Ia menambahkan TNI, Polri, Basarnas, BPDB dan pihak lainnya terus berupaya mengurangi risiko bencana dengan berbagai upaya pembangunan fisik dan peningkatan kesadaran masyarakat.

"Upaya ini mencerminkan komitmen kita dalam membantu dan melindungi masyarakat yang terdampak bencana alam," tandasnya.

Buka Dapur Lapangan

Satuan Brimob Polda NTT turut berbagi kasih dengan membagikan makanan dan air mineral kepada warga yang terkena dampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur. Dapur lapangan telah dibuka di halaman koperasi Okan Jaya, Desa Boru Kecamatan Wulanggitang. Beberapa personel Brimob Polda NTT membantu dapur umum di Desa Boru dan Desa Konga Kecamatan Titehena.

Langkah ini bertujuan untuk meringankan beban para pengungsi dan warga yang terdampak erupsi gunung Lewotobi. Dapur lapangan ini tidak hanya menyediakan makanan, tetapi juga merupakan inisiatif Brimob Polda NTT dalam memberikan dukungan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.

Selain itu, Brimob Polda NTT juga menyumbangkan mobil Water Canon untuk membersihkan jalanan dari debu vulkanik, membantu memulihkan kondisi pascaerupsi. (cr3/ays)

  • Bagikan