Gempa Bumi M5,6 Guncang Mbay

  • Bagikan
IST GEMPA BUMI. Inilah hasil analisa BMKG Stasiun Geofisika Kupang terkait gempa bumi tektonik yang terjadi di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Kamis (25/1).

KUPANG, TIMEX.FAJAR.CO.ID- Gempa bumi tektonik berkekuatan 5.6 Magnitudo (M5.6) mengguncang Mbay, Kabupaten Nagekeo. Gempa bumi tektonik ini berpusat di laut Flores, tepatnya di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sekira pukul 20.13 Wita, Kamis (25/1).

Kepala Stasiun Geofisika Kupang, Margiono, menjelaskan bahwa episenter gempa bumi ini terletak pada koordinat 8,26° LS ; 121,17° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 48 Km arah barat laut Mbay pada kedalaman 10 km.

"Gempa bumi yang terjadi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal yang terjadi akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelasnya.

Dikatakan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Ruteng, Waingapu, Bajawa, Ende, Maumere, Labuan Bajo dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan ada truk berlalu) dan daerah Kupang dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegasnya.

Hingga pukul 20.46 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 3 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M3,9.

Karena itu, kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.

"Jadi, harus periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," pungkasnya. (r1/gat)

  • Bagikan